Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 Oktober 2020
Baca: Mazmur 39:1-14
"Engkau menghajar seseorang dengan hukuman karena kesalahannya, dan menghancurkan keelokannya sama seperti gegat;" Mazmur 39:12
Sesungguhnya tidak ada dalam rancangan Tuhan untuk menghukum anak-anak-Nya! Sebab rancangan Tuhan adalah "...rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11). Semua yang baik itulah yang Tuhan perbuat bagi anak-anak-Nya! Rancangan Tuhan atas hidup anak-anak-Nya adalah diberkati, berhasil dan hidup berkemenangan. Oleh karena itu Tuhan selalu mengerjakan mujizat dan perkara yang dahsyat bagi manusia. Meski sudah mengecap kebaikan Tuhan, meski sudah mengalami pertolongan Tuhan, seringkali kita lari dari rencana Tuhan, tak mau taat kepada kehendak Tuhan dan memilih menempuh jalan hidup seenaknya sendiri.
Ketika sudah berkali-kali ditegur dan diperingatkan tapi tetap saja mengeraskan hati, Tuhan mengambil langkah terakhir yaitu memberikan hukuman. Tuhan menghukum bukan berarti benci kepada kita, tapi memiliki suatu maksud yaitu supaya kita segera berbalik kepada-Nya (bertobat), supaya tidak tersesat, dan tidak mengalami kebinasaan. Jelas sekali bahwa Tuhan terpaksa menjatuhkan hukuman demi kebaikan kita. Hukuman Tuhan bisa berupa masalah, sakit-penyakit, penderitaan, krisis, dan sebagainya. Adalah lebih baik Tuhan menghukum kita untuk sementara waktu ketika kita masih hidup di dunia ini daripada kita harus mengalami penghukuman di neraka untuk selama-lamanya. Jangan tunggu hukuman Tuhan datang terlebih dahulu baru kita mau bertobat.
Bila saat ini kita harus mengalami 'hukuman' Tuhan karena dosa dari pemberontakan yang kita perbuat, segeralah bertobat! Waktu untuk bertobat adalah sekarang, bukan esok atau lusa! "...selama masih dapat dikatakan 'hari ini', supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa." (Ibrani 3:13). Alkitab menyatakan dengan tegas bahwa bukan kematian orang fasik yang Tuhan kehendaki, melainkan pertobatan mereka (Yehezkiel 18:32). Ingat: upah dosa adalah maut! (Roma 6:23). Jangan mau dihasut dan diperdaya Iblis yang selalu menawarkan kenikmatan dosa.
Tak ingin mengalami hukuman Tuhan? Hiduplah taat dan jangan berbuat dosa lagi.