Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 Oktober 2020
Baca: Yohanes 15:9-17
"...Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku." Yohanes 15:15
Bila saat ini kita memiliki sahabat, kita patut berbahagia! Sebab di dunia yang semakin jahat ini tak mudah menemukan sahabat sejati. Jaga dan peliharalah persahabatan itu karena sahabat sejati ibarat barang langka, apalagi di masa-masa seperti sekarang ini, di mana manusia cenderung "...mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah,...tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat,..." (2 Timotius 3:2-4). Berapakah dari teman kita yang dapat dinilai sebagai sahabat, yang kepadanya kita dapat berbagi rasa, pikiran dan perasaan mendalam?
Jalinan persahabatan cenderung didasari kepentingan tertentu atau faktor untung rugi, jarang sekali yang benar-benar tulus. Sungguh benar apa yang Salomo tulis: "Kekayaan menambah banyak sahabat, tetapi orang miskin ditinggalkan sahabatnya." (Amsal 19:4). Sahabat sejati ialah orang yang bisa memahami dan menerima kita apa adanya di segala keadaan: suka dan duka, senang atau susah, karena ia "...menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran." (Amsal 17:17). Memiliki sahabat sangatlah berarti dalam hidup, terlebih jika kita menjalin persahabatan dengan Tuhan. Selama ini mungkin kita hanya mengenal Yesus sebagai Bapa, Raja atau Juruselamat, namun apakah kita sudah mengenal Dia sebagai sahabat? Mungkinkah kita bersahabat dengan Tuhan? Sangat mungkin! Ayat nas menegaskan bahwa Tuhan menyebut anak-anak-Nya sebagai sahabat, sebab Ia ingin selalu dekat dengan kita; Dia ingin berbicara dari hati ke hati dengan kita, ingin bergaul karib dengan kita. Bahkan Ia memberikan nayawa-Nya untuk kita. Tapi kita sering menjauh dari-Nya dan tak pernah punya waktu untuk Dia.
Namun inilah janji Tuhan, "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5b).
Menjadi sahabat Tuhan adalah bila kita melakukan apa yang Tuhan perintahkan! Yohanes 15:14