Saturday, October 17, 2020

BILA TUHAN BESERTA: Semua Menjadi Mungkin

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Oktober 2020

Baca:  Hakim-Hakim 6:1-40

"Tetapi Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian itu sampai habis."  Hakim-Hakim 6:16

Latar belakang kisah ini adalah bangsa Israel yang sedang dalam masa yang teramat sulit, bahkan terpuruk, karena dijajah bangsa Midian selama tujuh tahun.  Mengapa ini bisa terjadi?  Apakah Tuhan tidak sanggup membebaskan mereka dari bangsa Midian?  Bangsa Israel harus mengalami penderitaan, bahkan  "...menjadi sangat melarat oleh perbuatan orang Midian itu."  (Hakim-Hakim 6:6).  Tuhan mengijinkan hal itu terjadi oleh karena orang Israel melakukan apa yang jahat di mata Tuhan  (Hakim-Hakim 6:1), karena itu Tuhan menyerahkan mereka ke tangan orang Midian dan mengijinkan penderitaan menimpa hidup mereka.  Selalu ada konsekuensi untuk setiap ketidaktaatan!  Begitu perkasanya bangsa Midian sehingga bangsa Israel mengalami ketakutan yang luar biasa, sampai-sampai mereka harus bersembunyi di gua-gua dan kubu-kubu.

     Di tengah penderitaan berat  "...berserulah orang Israel kepada TUHAN." (Hakim-Hakim 6:6b), dan tergeraklah hati Tuhan untuk menolong.  Lalu Tuhan mengutus malaikat-Nya memanggil seorang muda  (Gideon)  yang saat itu sedang mengirik gandum di tempat pemerasan anggur,  "TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani."  (Hakim-Hakim 6:12).  Dan dari sudut pandang manusia, Gideon bukanlah orang muda yang gagah berani.  Dari latar belakang keluarganya pun Gideon hanyalah berasal dari kelompok terkecil suku Manasye, dan ia pun yang termuda dari antara kaum keluarganya  (Hakim-Hakim 6:15).  Tetapi, pilihan Tuhan tidak pernah salah!  "Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN?"  (Kejadian 18:14a).  Sebagaimana Tuhan memilih Daud, begitu pula Ia memilih Gideon!  Sebab bukan yang dilihat manusia yang dilihat Tuhan.  Manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati  (1 Samuel 16:7b).  Bila kita baca kisah Gideon lebih lanjut terlihat betapa Tuhan memakainya menjadi pahlawan Israel yang gagah perkasa dan sanggup mengalahkan bangsa Midian.

     Apa pun keadaan kita saat ini, jangan pernah menyerah!  Tuhan selalu punya jalan keajaiban;  Dia sanggup mengubahkan segala sesuatu dari keterpurukan menjadi kemenangan;  yang tak mungkin, menjadi mungkin!

Tuhan yang menyertai orang percaya adalah Tuhan yang kuasa-Nya tidak terbatas!

Friday, October 16, 2020

KARENA KASIH KARUNIA TUHAN SAJA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Oktober 2020

Baca:  1 Tawarikh 17:16-27

"Ya TUHAN, oleh karena hamba-Mu ini dan menurut hati-Mu Engkau telah melakukan segala perkara yang besar ini dengan memberitahukan segala perkara yang besar itu."  1 Tawarikh 17:19

Daud  (bahasa Ibrani:  dikasihi)  adalah salah satu tokoh besar di Alkitab.  Ia bungsu dari delapan bersaudara keluarga Isai, yang masa mudanya banyak dihabiskan di padang rumput menggembalakan domba.  Meski hanya menggembalakan 2-3 ekor saja  (1 Samuel 17:28), ia mengerjakan tugasnya dengan penuh kesetiaan.

     Kesetiaan mengerjakan perkara-perkara kecil inilah yang akhirnya membuka pintu kesempatan bagi Daud untuk dipercaya mengerjakan perkara-perkara besar oleh Tuhan.  Karena kesetiaan Daud, Tuhan mengangkat hidupnya secara luar biasa yang membuatnya terheran-heran,  "Siapakah aku ini, ya TUHAN ...dan siapakah keluargaku, sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini?"  (1 Tawarikh 17:16).  Oleh karena itu kita tak boleh meremehkan atau merendahkan hidup seseorang.  Dari pengalaman hidupnya ini Daud menulis bahwa peninggian hidup seseorang itu datang bukan dari timur atau dari barat, bukan pula dari padang gurun, tapi datangnya dari Tuhan  (Mazmur 75:7-8).  Kalau Tuhan yang membuka pintu, tidak ada yang sanggup menutupnya!  Betapa besar kasih karunia Tuhan yang dianugerahkan kepada Daud.  Oleh sebab itu Daud tidak pernah berhenti untuk mengucap syukur!  "Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu."  (Mazmur 77:13).

     Setiap kita pasti pernah ditolong Tuhan dan mengecap kebaikan-Nya, bukan?  Siapakah kita ini?  Kita adalah debu yang tiada berarti  (Mazmur 103:14), orang-orang berdosa yang seharusnya dimurkai dan dihukum, tetapi Tuhan rela mengorbankan nyawa-Nya supaya kita diselamatkan!  "...dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus."  (Roma 3:24).  Sayang, masih banyak orang Kristen yang menyia-nyiakan kasih karunia Tuhan ini dengan hidup dalam dosa, padahal di dalam Kristus kita adalah ciptaan baru.  Orang yang sudah ditebus, tapi kembali kepada dosa, digambarkan seperti  "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."  (2 Petrus 2:22).

Kita ada sampai hari ini karena kasih karunia Tuhan semata!  Jangan lupakan itu.