Tuesday, October 6, 2020

TETAP KUAT WALAU SITUASI GAWAT

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Oktober 2020

Baca:  1 Korintus 16:10-18

"Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat! Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih!"  1 Korintus 16:13-14

Pada waktu itu jemaat di kota Korintus sedang menghadapi pergumulan iman yang tak mudah:  ada perselisihan, perpecahan, praktek penyembahan berhala marak, dan masih banyak lagi.  Suatu kondisi yang bisa dibilang gawat darurat!  Rasul Paulus pun tanggap, karena itu ia menasihati dan menguatkan mereka agar tetap kuat walau tengah berada di di situasi yang gawat.  Mereka tak perlu gentar sekalipun berada di tengah masa yang sukar.

     Nasihat rasul Paulus ini juga berlaku untuk semua orang percaya.  Bukankah saat-saat ini kita juga sedang diperhadapkan dengan kesukaran?  Di tengah situasi yang sukar ini kita diperintahkan untuk selalu berjaga-jaga!  Nasihat untuk berjaga-jaga ini juga sering Tuhan sampaikan kepada murid-murid-Nya, salah satunya adalah saat Ia berdoa di taman Getsemani,  "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."  (Matius 26:41).  Kata  'berjaga-jaga'  menggambarkan suatu sikap siaga guna mengantisipasi bahaya yang datang mengancam, juga berbicara tentang suatu kondisi sedang tidak tertidur;  orang yang tertidur pasti tidak tahu kalau ada pencuri!

     Bagaimana cara berjaga-jaga?  Melalui persekutuan karib dengan Tuhan terus-menerus!  Sebab hanya dekat Tuhan saja kita mendapatkan ketenangan  (Mazmur 62:2).  Paulus menambahkan,  "...hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya."  (Efesus 6:10).  Kalau kita selalu berjaga-jaga kita akan mampu berdiri teguh dalam iman  (ayat nas).  Artinya sekalipun ada musuh kita tidak goyah, tidak lemah, tidak mundur, melainkan sudah siap menghadapinya, sebab ada perisai iman di dada:  iman yang sudah dipenuhi kuasa firman Tuhan, yaitu iman yang timbul dari pendengaran akan firman Kristus  (Roma 10:17), iman yang memberikan keberanian kepada kita untuk menghadapi  'Goliat'  (masalah besar/tekanan/penderitaan yang sepertinya tak mungkin dikalahkan).  Berjaga-jagalah senantiasa, sebab kita diperhadapkan dengan peperangan setiap hari.  Tak berjaga-jaga pasti tenggelam dalam badai permasalahan!

Tak berjaga-jaga di dalam Tuhan, kita takkan berdaya menghadapi tantangan dunia!

Monday, October 5, 2020

JAMAHAN ROH KUDUS: Mengubah Hidup Kita

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Oktober 2020

Baca:  Kisah Para Rasul 19:1-12

"Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat."  Kisah 19:6

Kegerakan rohani terbesar gereja Tuhan dimulai saat Roh Kudus turun di hari Pentakosta  (Kisah 2:1-13).  Saat Roh Kudus melawat dan menjamah murid-murid Tuhan terjadilah terobosan baru!  Murid-murid Tuhan mengalami titik balik dalam pelayanan!  Mereka melayani pekerjaan Tuhan dengan kekuatan dan semangat yang baru sehingga pelayanan mereka tidak lagi biasa-biasa saja, tapi menjadi luar biasa.  Hidup mereka menjadi berubah, semua diawali dari ketaatan mereka saat diperintahkan Tuhan untuk tidak meninggalkan Yerusalem:  "...Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ..."  (Kisah 1:4), sampai mereka diperlengkapi dengan kuasa Roh Kudus dari tempat yang mahatinggi.  Setelah menerima kuasa Roh Kudus barulah mereka melangkah keluar mengerjakan panggilan Tuhan sebagai pemberita Injil.

     Setiap orang percaya harus memiliki pengalaman pribadi dengan Roh Kudus sebab kehidupan kekristenan tak dapat dipisahkan dari pekerjaan Roh Kudus.  Bagi orang percaya Roh Kudus disebut sebagai  'Parakletos' (Yunani) diartikan sebagai Penolong, Penghibur, Pembela. Pengertian aslinya adalah Pendamping:  Pribadi yang selalu menyertai orang untuk memberikan pertolongan, khususnya dalam persidangan/pengadilan sebagai pembela!  Roh Kudus menolong kita dalam setiap kesulitan dan masalah yang kita hadapi.  Tanpa campur tangan Roh Kudus kita lemah dan tak punya kekuatan, sebab Roh Kudus yang ada di dalam kita  "...lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia."  (1 Yohanes 4:4).  Tanpa penyertaan Roh Kudus kita takkan mampu menjalankan fungsi kita sebagai saksi-saksi Kristus di tengah dunia ini:  "...kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."  (Kisah 1:8).

     Di tengah dunia yang penuh problematika ini kita sangat membutuhkan Roh Kudus, Dialah yang senantiasa menghibur saat kita susah, mengingatkan kita akan penyertaan-Nya, janji-janji firman-Nya, perlindungan-Nya, sehingga kita menjadi tenang.

Tanpa Roh Kudus kehidupan kekristenan kita akan tumpul.