Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 September 2020
Baca: Yosua 6:1-27
"Dalam pada itu Yerikho telah menutup pintu gerbangnya; telah tertutup kota itu karena orang Israel; tidak ada orang keluar atau masuk." Yosua 6:1
Iblis selalu merancang hal-hal yang jahat bagi kehidupan manusia, sebagaimana tertulis: "Pencuri (Iblis) datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan;" (Yohanes 10:10a). Itulah sebabnya Iblis selalu mencari cara bagaimana supaya orang percaya hidup dalam kegagalan; Iblis berusaha menutup pintu-pintu kesempatan, menutup jalan berkat dan menyerang semua orang dengan hal-hal negatif.
Syukur kepada Tuhan karena kita punya Tuhan yang memiliki rancangan yang indah bagi kehidupan anak-anak-Nya: "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11). Bagaimana caranya supaya rancangan Tuhan tergenapi, pintu-pintu kesempatan terbuka, dan tembok-tembok penghalang dapat diruntuhkan? Kita bisa belajar dari pengalaman adikodrati runtuhnya tembok Yerikho! Ketika Tuhan memerintahkan orang-orang Israel untuk mengelilingi kota Yerikho tujuh hari lamanya, di mana pada hari ke-7 mereka harus mengelilinginya sebanyak 7 kali, mereka taat melakukan apa yang Tuhan perintahkan, juga ketika diminta untuk tidak mengeluarkan sepatah kata pun saat mengelilingi kota Yerikho (Yoshua 6:10).
Tembok yang tebal sesungguhnya bukanlah penghalang untuk kita meraih kemenangan, tapi kita harus ingat bahwa tidak ada kemenangan tanpa usaha, kesabaran, ketekunan dan ketaatan! Menurut akal manusia mustahil tembok Yerikho bisa runtuh bila hanya dikelilingi saja! Tapi kesabaran orang-orang Israel melakukan perintah Tuhan untuk tidak berbicara selama mengelilingi kota Yerikho, dan juga ketekunan mereka mengelilingi kota (sekali dalam sehari selama enam hari dan tujuh kali pada hari ke tujuh), akhirnya membuahkan hasil tembok penghalang itu pun runtuh... dan keberadaan Tabut Perjanjian di tengah-tengah orang Israel adalah lambang dari kehadiran Tuhan, di mana Tuhan turut bekerja, perkara yang besar dan dahsyat pasti dinyatakan!
Bagi Tuhan tidak ada perkara yang mustahil! Tembok-tembok persoalan sebesar apa pun pasti dapat diruntuhkan!