Wednesday, September 16, 2020

KEBIMBANGAN ITU PENGHALANG

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 September 2020

Baca:  Mazmur 119:33-40

"Teguhkanlah pada hamba-Mu ini janji-Mu, yang berlaku bagi orang yang takut kepada-Mu."  Mazmur 119:38

Banyak orang Kristen tak mengalami penggenapan janji Tuhan dalam hidupnya bukan karena Tuhan tidak mengasihi mereka atau Tuhan ingkar terhadap janji-Nya, tapi kita sendiri yang mengalami kebimbangan dan tak sabar menantikan Tuhan.

     Tuhan berjanji kepada Abraham, yang pada waktu itu masih bernama Abram, untuk memberikan keturunan,  "'Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya.' Maka firman-Nya kepadanya: 'Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.'"  (Kejadian 15:5)  Disebutkan keturunan Abraham jumlahnya akan seperti debu tanah dan bintang-bintang yang bertaburan di langit, tak terhitung.  Padahal ketika menerima janji dari Tuhan Abraham dan Sara sudah berusia lanjut, yang secara akal, mustahil untuk memiliki keturunan...tak mengherankan bila Sara sempat tertawa ketika mendengar hal itu  (Kejadian 18:12).  Meski janji Tuhan sepertinya mustahil, tapi  "...percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran."  (Kejadian 15:6).  Sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham tetap berharap dan percaya, bahkan  "Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup."  (Roma 4:19).

     Abraham harus melewati ujian waktu yang tidak singkat dalam menantikan janji Tuhan tersebut.  Ia terus memperkuat percayanya kepada Tuhan dan tidak bimbang  (Roma 4:20), sebab  "...orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan."  (Yakobus 1:6-7).  Kebimbangan adalah lawan iman!  Karena itu arahkan pandangan hanya kepada Tuhan dan jangan terpengaruh situasi yang ada.  Kita harus memegang teguh janji Tuhan sebab Dia yang berjanji adalah setia.  Sekalipun janji itu belum terlihat, percayalah bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan!  Apa yang tak pernah dilihat mata, tak pernah didengar telinga, tak pernah timbul dalam hati, itu yang Tuhan sediakan bagi kita yang mengasihi Dia  (1 Korintus 2:9).

Pegang teguh janji Tuhan, sebab Ia membuat segala sesuatu indah pada waktu-Nya!

Tuesday, September 15, 2020

BELAJAR DARI SIFAT BURUNG MERPATI (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 September 2020

Baca:  Matius 10:16-33

"...orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat."  Matius 10:22

Sudahkah kita menjadi anak-anak Tuhan yang setia?  Setia ketika segala sesuatu berjalan dengan lancar, itu hal yang mudah!  Masihkah kita setia ketika sedang berada dalam situasi sulit, tekanan, masalah, atau penderitaan?  Kita seringkali berubah sikap dan tak lagi setia, ketika sedang berada dalam masalah.  Seorang Kristus sejati pasti akan setia di segala keadaan!  Sebab Tuhan kita adalah Tuhan yang setia!  "jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya."  (2 Timotius 2:13).

     Kita harus setia dalam hal apa?  Dalam hal beribadah kepada Tuhan!  Ibadah adalah hal sangat penting!  "Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang." (1 Timotius 4:8).  Komitmen untuk setia beribadah di tunjukkan oleh Yosua dan keluarganya!  "...aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"  (Yosua 24:15b);  kita harus setia berdoa;  kita harus setia dalam membaca, meneliti dan mereungkan firman Tuhan;  kita harus setia melelayani pekerjaan Tuhan sesuai talenta dan karunia yang Tuhan beri.  "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan."  (Roma 12:11).

      Rasul Paulus begitu setia melayani Tuhan dan selalu ingin memberikan yang terbaik bagi Tuhan:  "Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan."  (Filipi 1:21), dan  "...aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku..."  (Kisah 20:24).  Satu lagi tentang merpati:  burung ini tak punya kantong empedu.  Itulah sebabnya merpati tak punya sifat dendam atau sakit hati.  Jangan ada seorang pun yang menjauhkan diri dari kasih karunia Tuhan agar jangan tumbuh akar yang pahit  (Ibrani 12:15):  "Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan."  (Efesus 4:31).  Kalau kita masih menyimpan akar pahit, kemarahan, dendam, sakit hati dan hal-hal jahat lainnya, mungkinkah kita bisa menjadi berkat bagi orang lain?

Tuhan mau kita setia dan tak menyimpan hal-hal jahat, seperti burung merpati!