Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 September 2020
Baca: 1 Korintus 10:1-11
"Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba." 1 Korintus 10:11
Kegagalan sebagian besar bangsa Israel mencapai Kanaan (Tanah Perjanjian), gagal mengalami penggenapan janji Tuhan, bukan karena Ia tidak menyertai atau berlaku jahat terhadap mereka, atau tidak memperhatikan hidup mereka, tapi karena mereka tak mau hidup menurut kehendak-Nya, lebih memilih mengikuti keinginan dagingnya.
Tuhan sudah memberikan fasilitas luar biasa kepada bangsa Israel sebagai penegasan bahwa Tuhan menjamin hidup mereka: menyertai melalui tiang awan dan tiang api (Keluaran 13:21-22), memberikan manna dan burung puyuh sebagai makanan (Keluaran 16:1-35), menyediakan air untuk diminum, melindungi mereka sehingga pakaian dan kaki mereka tetap terjaga baik (Ulangan 8:4), berperang ganti mereka saat menghadapi musuh-musuh, dan mujizat-mujizat lainnya. Meskipun mendapatkan perlakuan istimewa dari Tuhan, bangsa israel tetap saja mengecewakan Tuhan dengan pemberontakan mereka. Karena itu Tuhan "...tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun." (1 Korintus 10:5).
Sebagian besar bangsa Israel gagal menikmati Tanah Perjanjian karena mereka menginginkan hal-hal yang jahat (1 Korintus 10:6): selalu membanding-bandingkan dengan keadaan di Mesir: "Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih. Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apapun, kecuali manna ini saja yang kita lihat." (Bilangan 11:5-6); berpaling kepada berhala (1 Korintus 10:7). Berhala tidak selalu berbentuk patung. Berhala adalah segala hal yang menjadi fokus hidup yang melebihi posisi Tuhan (uang, kekayaan, popularitas, jabatan, hobi). Bila kita menempatkan sesuatu hal jauh melebihi Tuhan, itulah berhala; terlibat dalam percabulan (1 Korintus 10:8); Mencobai Tuhan dengan pemberontakan, keluh kesah, persungutan, marah, kecewa dan sebagainya.
Tak ingin gagal? Jangan memberontak kepada Tuhan, karena rancangan-Nya adalah yang terbaik!