Saturday, September 5, 2020

TANGGUNG JAWAB ORANG YANG SUDAH DISELAMATKAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 September 2020

Baca:  Roma 8:1-17

"Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran."  Roma 8:10

Sudah diselamatkan melalui korban Tuhan Yesus di kayu salib bukan berarti kita bisa leha-leha dalam menjalani kehidupan kekristenan kita, justru kita punya tanggung jawab yang besar.  Rasul Paulus mengingatkan,  "Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar,..."  (Filipi 2:12).  Jadi selama kita masih hidup di dunia ini harus mempertahankan keselamatan yang sudah kita terima sedemikian rupa.  Bagaimana cara mengerjakan keselamatan?  Yaitu taat melakukan firman Tuhan sampai akhir hidup kita, dan memaksimalkan talenta serta potensi yang sudah kita terima untuk melayani pekerjaan Tuhan.  Jika kita tidak taat melakukan firman Tuhan dan tidak tekun mengerjakan panggilan-Nya di sepanjang hidup kita, keselamatan yang sudah kita terima bisa hilang.

     Alkitab menyatakan ketika orang percaya kepada Yesus ia sudah diampuni dosanya, tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Dia  (Roma 8:1);  tetapi selama perjalanan hidupnya ada tanggung jawab yang dilakukan yaitu tidak lagi hidup menuruti keinginan daging, melainkan harus hidup menurut Roh, sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Tuhan  (Roma 8:6-8).  Jika kita tetap hidup menuruti keinginan daging sama artinya kita telah menyia-nyiakan keselamatan yang telah kita terima.  Sebagai orang-orang yang telah diselamatkan kita dituntut memiliki cara hidup yang benar-benar berbeda dengan orang-orang yang belum diselamatkan  (orang dunia).  Tak bisa dipungkiri bahwa  'hidup berbeda'  atau tidak terbawa arus dunia adalah perkara tidak mudah.  Tuhan berkata,  "...Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati."  (Matius 10:16).

     Di tengah dunia yang jahat ini kita dituntut bersikap cerdik tapi tulus.  Cerdik artinya waspada, tidak teledor, tahu apa yang mesti diperbuat ketika ada ancaman.  Ketulusan hati adalah bagian dari kasih.  Jangan sampai terbawa cara hidup dunia dan tetaplah mempraktekkan kasih.

Orang-orang yang sudah diselamatkan mutlak memiliki cara hidup yang berbeda dengan dunia!

Friday, September 4, 2020

PERINTAH TUHAN ADALAH HIDUP KEKAL

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 September 2020

Baca:  Yohanes 12:44-50 

"Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku."  Yohanes 12:50

Masuk dalam Kerajaan Sorga adalah tujuan akhir hidup orang percaya.  Tetapi, untuk bisa mencapai tujuan tersebut ada harga yang harus dibayar, yaitu taat melakukan firman Tuhan, sehingga menjadi pelaku firman adalah syarat utama untuk mendapatkan kehidupan kekal;  sebaliknya ketidaktaatan terhadap firman Tuhan berujung pada penghukuman kekal, sebab ada tertulis:  "...upah dosa ialah maut;"  (Roma 6:23).

     Rasul Paulus menyatakan bahwa firman Tuhan bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran  (2 Timotius 3:16).  Maka dari itu jangan marah atau tersinggung bila tertempelak  (tertegur)  oleh firman Tuhan yang keras.  Lebih baik kita merasakan  'sakit'  sekarang saat berada di dunia daripada mengalami kebinasaan kekal.  Jika dalam kondisi yang baik mungkin kita bisa melakukan apa yang Tuhan perintahkan, tapi ketika situasi berbeda  (banyk pergumulan)   seringkali kita merasa berat untuk melakukan kehendak Tuhan, terlebih-lebih bila perintah Tuhan itu sepertinya tidak masuk akal.  Apakah Saudara mengasihi Tuhan?  Bukti kasih kepada Tuhan adalah taat melakukan firman-Nya!  "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku;"  (Yohanes 14:23-24).

     Ayat nas menegaskan bahwa perintah Tuhan  (firman-Nya)  adalah hidup yang kekal!  Oleh karena itu jangan pandang remeh firman Tuhan!  "Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan."  (Amsal 13:13).  Hidup menyimpang dari firman Tuhan resikonya sangat besar, dampaknya bukan hanya untuk kehidupan di dunia ini saja, tapi juga untuk kehidupan di kekelan nanti.  Maka  "...janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi."  (Yosua 1:7).  Karena itu kita perlu menyukai perintah Tuhan  (Mazmur 1:1-2).

Ketaatan terhadap firman Tuhan itulah yang membawa kepada kehidupan kekal!