Thursday, September 3, 2020

HATI YANG BERLIMPAH DENGAN SYUKUR

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 September 2020

Baca:  Mazmur 100:1-5

"Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!"  Mazmur 100:4

Seorang Kristen sejati seharusnya memiliki hati yang senantiasa berlimpah syukur.  Kata  'senantiasa'  berarti di segala situasi, bukan hanya saat-saat tertentu.  Mengucap syukur ketika keadaan sedang baik dan enak itu mudah dilakukan, tapi bagaimana bila keadaan berbanding terbalik dengan yang diharapkan?  Masihkah kita bisa mengucap syukur kepada Tuhan?  Tuhan menghendaki kita mengucap syukur dalam segala hal  (1 Tesalonika 5:18).  Oleh karena itu Rasul Paulus menasihati,  "Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur."  (Kolose 2:7).

     Kita tak menyadari bahwa di balik pengucapan syukur ada kekuatan yang dahsyat, sebab saat kita mengucap syukur  (walau situasi tidak mendukung)  kita sedang mengaktifkan iman kita.  Kita harus percaya bahwa dalam segala perkara  (baik atau buruk)  Tuhan pasti turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita  (Roma 8:28), karena itu tidak ada alasan untuk tidak mengucap syukur kepada Tuhan.  Namun kemampuan untuk bersyukur di segala keadaan itu datangnya dari Roh Kudus!  Jadi, mengucap syukur adalah tanda Roh Kudus bekerja di dalam kita.  "...hendaklah kamu penuh dengan Roh, dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati."  (Efesus 5:18-20).  Oleh karena itu bukalah hati dan undang Roh Kudus untuk masuk di hati kita, Ia akan membantu kita dalam kelemahan-kelemahan kita.  Kekuatan Roh Kudus tidak bisa dikalahkan oleh kuasa apa pun yang ada di dunia ini.

     Tak bisa mengucap syukur artinya kerohanian kita sedang bermasalah, sebab pandangan kita hanya fokus pada apa yang terlihat.  Firman Tuhan menegaskan bahwa hidup kita adalah karena percaya, bukan melihat!  Mampu bersyukur adalah bukti orang mengimani setiap janji Tuhan.  Meski semua tampak mengecewakan dan tidak ada harapan, Habakuk memilih untuk tetap mengucap syukur!  (Habakuk 3:17-18).

Seberat apa pun keadaannya, tetaplah bersyukur kepada Tuhan, karena Tuhan sanggup mengubah yang buruk menjadi kebaikan bagi kita!

Wednesday, September 2, 2020

HIDUP BENAR: Kunci Jawaban Doa

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 September 2020

Baca:  Lukas 1:5-25

"Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya."  Lukas 1:7

Zakharia dan Elisabet adalah suami isteri yang takut akan Tuhan, mereka melayani Tuhan.  Usia keduanya sudah lanjut, Elisabet pun mandul, jadi mustahil mereka memiliki keturunan.  Adakah yang mustahil bagi-Nya?  Karena kekuatan doa, mereka dikaruniai anak yang luar biasa.  Kuncinya?  "Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat."  (Lukas 1:6).

     Berdoa bukanlah tradisi agamawi atau kebiasaan, melainkan wujud hubungan yang karib dengan Tuhan.  Doa seharusnya membawa kita untuk berjumpa secara pribadi dengan Tuhan.  Tekun berdoa, disertai membangun kehidupan rohani yang benar, akhirnya membuka kesempatan bagi Zakharia untuk ditemui oleh malaikat utusan Tuhan:  "Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut. Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: 'Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.'"  (Lukas 1:11-13).

     Tuhan menyatakan diri-Nya kepada orang-orang yang mencari Dia dengan sungguh, berdoa dengan tiada berkeputusan dan tak mudah menyerah.  Tuhan kita adalah Tuhan yang besar dan dahsyat, sanggup melakukan jauh lebih besar dari apa yang kita doakan  (Efesus 3:20).  Zakharia hanya berdoa meminta anak, tetapi jawaban Tuhan jauh lebih dahsyat dan tak terbayangkan:  "Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya; ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."  (Lukas 1:15-17).

"Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya."  Yakobus 5:16b