Sunday, August 30, 2020

JANGAN HANYA MENGKLAIM BERKAT

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 Agustus 2020

Baca:  Ulangan 28:1-14
 
"TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN,..."  Ulangan 28:13
Alkitab menyatakan Tuhan menyediakan berkat-berkat-Nya bagi orang percaya secara terperinci!  Salah satu berkat Tuhan adalah pemulihan, di mana Ia akan mengangkat hidup orang:  grafik hidupnya akan naik dan bukan turun  (ayat nas).  Banyak orang Kristen memakai ayat ini sebagai senjata mengklaim janji Tuhan:  "Aku sudah mengikut Tuhan bertahun-tahun dan beribadah kepada-Nya, tapi mengapa hidupku tidak mengalami perubahan apa-apa, padahal Tuhan telah berjanji akan mengangkat hidup orang percaya!"
     
     Jangan asal saja mengklaim janji Tuhan dengan penggalan ayat tersebut tanpa memperhatikan ayat tersebut secara penuh, sebab ada kelanjutannya:  "...apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN,...dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya."  (Ulangan 28:13-14).  Saul adalah contoh orang yang justru mengalami kemunduran dan kemerosotan dalam hidup, padahal awalnya ia adalah seorang raja Israel yang diurapi Tuhan.  Tapi sayang pemerintahan yang dipimpinnya tidak dapat bertahan lama, alias mengalami keruntuhan, oleh karena ia tidak lagi punya hati yang takut akan Tuhan.  Karena ketidaktaatannya sendiri, karena hidupnya telah menyimpang dari kehendak Tuhan, grafik hidup Saul tidak naik, tapi terjun bebas:  mengalami penolakan dari Tuhan dan Roh Tuhan juga meninggalkan dia.
     
     Melihat tentara Filistin berkumpul dekat Sunem untuk menyerang Israel, Saul sangat ketakutan.  Ia berdoa, namun  "...TUHAN tidak menjawab dia, baik dengan mimpi, baik dengan Urim, baik dengan perantaraan para nabi."  (1 Samuel 28:6), lalu ia pun menempuh jalan pintas mencari pertolongan lain:  "'Carilah bagiku seorang perempuan yang sanggup memanggil arwah; maka aku hendak pergi kepadanya dan meminta petunjuk kepadanya.' Para pegawainya menjawab dia: 'Di En-Dor ada seorang perempuan yang sanggup memanggil arwah.'"  (1 Samuel 28:7).
 
Tuhan takkan mengangkat hidup seseorang bila ia tak mau taat melakukan firman-Nya!  Kalau kita hidup dalam ketaatan, kita bisa klaim janji Tuhan.
 
Catatan:
"Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati. Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah."  Roma 9:15-16

Saturday, August 29, 2020

TETAP BERSUKACITA KARENA TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 Agustus 2020

Baca:  Mazmur 113:1-9

"Ia mendudukkan perempuan yang mandul di rumah sebagai ibu anak-anak, penuh sukacita. Haleluya!"  Mazmur 113:9

Banyak orang kehilangan sukacita karena peliknya masalah yang dialami, kehilangan sukacita karena melihat keadaan dunia yang semakin hari semakin tidak baik, kehilangan sukacita karena merasa pesimis dengan masa depan hidupnya.  Tak bisa dibohongi bahwa situasi atau keadaan yang ada di sekitar turut memengaruhi kondisi hati kita.

     Orang percaya takkan kehilangan sukacita di segala situasi bila ia memiliki fondasi hidup yang kokoh.  Fondasi hidup orang percaya adalah Kristus dan firman-Nya.  "Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun."  (Lukas 6:48b).  Mari kita terus membangun fondasi hidup.  Bagaimana caranya?  Baca dan renungkan firman Tuhan setiap hari, serta praktekkanlah.  Bila kita tekun merenungkan firman Tuhan, perbendaharaan hati dan pikiran kita akan dipenuhi oleh firman Tuhan.  Sebab kunci untuk tetap merasakan sukacita di segala situasi itu bermula dari hati dan pikiran kita,  "Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia."  (Amsal 23:7a).  Oleh karena itu pusatkan hati dan pikiran hanya kepada Tuhan.  Orang yang selalu memikirkan kasih dan kebaikan Tuhan akan bisa bersukacita.  Ia akan selalu memiliki alasan untuk memuji Tuhan.  Pemazmur berkata,  "Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!"  (Mazmur 103:2).  Tanamkan dalam hati dan pikiran bahwa kita punya Tuhan yang dahsyat!  "Sebab TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja yang besar atas seluruh bumi."  (Mazmur 47:3).  Masalah sebesar apa pun yang menimpa kita, tak sebanding dengan kedahsyatan kuasa Tuhan.

     Tidak ada alasan untuk tidak bersukacita karena kita punya Tuhan yang begitu peduli dan penuh belas kasihan:  "Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur,"  (Mazmur 113:7).  Bahkan, Tuhan sanggup membuka jalan saat tiada jalan, membuat yang tak mungkin menjadi mungkin, yang hopeless menjadi hopeful, sebab tidak ada yang mustahil bagi Dia,  "Ia mendudukkan perempuan yang mandul di rumah sebagai ibu anak-anak, penuh sukacita."  (ayat nas).

Tidak ada alasan untuk tidak bersukacita karena kita punya Tuhan yang dahsyat!