Friday, July 31, 2020

REPUTASI BAIK DI MATA BANYAK ORANG

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 31 Juli 2020


"Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu,"  Kisah 6:3

Melayani Tuhan adalah pekerjaan yang sangat mulia dan itu adalah anugerah Tuhan yang luar biasa.  Karena tugas melayani Tuhan adalah mulia, maka kita yang sudah dipercaya Tuhan untuk terlibat dalam pelayanan, di mana pun berada dan apa pun bentuknya, tidak boleh mengerjakan tugas tersebut sekehendak sendiri atau asal-asalan.

     Itulah sebabnya rasul Paulus sangat berhati-hati dalam memilih dan menetapkan orang-orang yang hendak dipercaya untuk melayani jemaat Tuhan!  Secara kuantitas atau ditinjau dari jumlahnya, orang-orang yang telah bertobat dan percaya kepada Kristus memang sangat banyak, namun tidak semua orang layak dan bisa dipilih menjadi mitra kerja di ladang Tuhan.  Akhirnya dari sekian banyak orang yang mengikut Kristus hanya 7 orang saja yang dipilih dan dipercaya untuk mengemban tugas sebagai pelayan Tuhan.  Rasul Paulus menyatakan syarat utama untuk menjadi pelayan Tuhan adalah terkenal baik dan penuh Roh Kudus.  Terkenal baik berbicara tentang reputasi seseorang di mata orang lain atau nama baik.  Ada tertulis:  "Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas."  (Amsal 22:1).

     Terkenal baik berarti memiliki kehidupan yang bisa dijadikan panutan atau teladan, sebagaimana yang Paulus nasihatkan kepada Timotius,  "Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu."  (1 Timotius 4:12).  Ini menjadi PR yang tidak mudah bagi para pelayan Tuhan!  Sebelum kita melangkah lebih jauh mengerjakan apa yang Tuhan percayakan, marilah kita terlebih dahulu menjaga hidup kita dengan sungguh-sungguh, sebab hidup kita ini seperti surat yang terbuka, yang bisa dibaca oleh semua orang.  Jika kita masih hidup dengan cara-cara dunia dan tidak menghasilkan buah-buah pertobatan, sia-sialah pelayanan kita di hadapan Tuhan dan juga di hadapan manusia.

Jangan sampai keberadaan kita sebagai pelayan Tuhan malah menjadi batu sandungan bagi orang lain, alias tak bisa menjadi berkat.

Thursday, July 30, 2020

KESOMBONGAN: PENYAKIT ROHANI

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 Juli 2020


"...supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain."  1 Korintus 4:6b

Kesombongan adalah salah satu penyakit rohani yang tidak disadari oleh banyak orang Kristen.  Bahkan, jenis penyakit rohani ini sedang mewabah di kalangan para hamba Tuhan atau pelayan-pelayan Tuhan.  Merasa sudah memiliki jam terbang yang tinggi dalam pelayanan, merasa memiliki talenta atau karunia yang luar biasa, merasa sudah dipercaya Tuhan dalam banyak hal, mereka menjadi sombong secara rohani.

     Inilah yang terjadi dan dialami oleh jemaat Tuhan di Korintus!  Gereja di Korintus dikenal sebagai gereja yang memiliki program pelayanan yang baik, termasuk dalam hal pengajaran dan juga pembawa firman.  Bisa dikatakan jemaat di Korintus sedang mengalami kemajuan rohani secara pesat.  Karena merasa sudah berhasil secara rohani, mereka mulai membanggakan diri dan menjadi sombong rohani.  Hal inilah yang mendorong rasul Paulus untuk segera bertindak dan menegur mereka dengan sangat keras.  Ketika orang mulai merasa bahwa dirinya  'lebih'  dari yang lain:  lebih benar, lebih baik, lebih rohani, lebih maju, lebih terkenal, dan sebagainya, saat itulah kita sedang jatuh dalam dosa kesombongan.  Dalam hal kerohanian seringkali kesombongan itu tumbuh secara tersembunyi tanpa dapat kita sadari, padahal  'penyakit'  kesombongan itu secara perlahan tapi pasti akan seperti penyakit kronis yang menggerogoti tubuh kita.  Orang yang sombong seringkali tidak menyadari kalau dirinya sudah berlaku sombong.  Inilah tipu muslihat dan perangkap yang sedang dipasang oleh Iblis!  Karena Iblis tahu benar bila kesombongan sudah menjangkiti hidup seseorang, cepat atau lambat ia akan jatuh.

     Berhati-hatilah, kesombongan adalah kebencian Tuhan!  "Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan; dan hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu."  (Yesaya 2:11), bahkan ayat ini kembali dulang:  "Manusia yang sombong akan ditundukkan dan orang yang angkuh akan direndahkan; hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu."  (Yesaya 2:17).  Siapakah kita ini sehingga kita berlaku demikian?  Kalau bukan karena Tuhan, kita ini bukan siapa-siapa.

Kesombongan dibenci oleh Tuhan!  Alkitab jelas menyatakan bahwa orang yang sombong, pada saatnya akan direndahkan oleh Tuhan.