Wednesday, July 29, 2020

MENGASIHI TUHAN ATAU HARTA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 Juli 2020


"Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."

Di zaman yang serba sulit dan penuh tantangan ini sebagian besar orang berpikir bahwa mengumpulkan uang atau kekayaan sebanyak-banyaknya adalah jalan yang terbaik untuk dapat bertahan hidup.  Karena itu orang tak lagi memedulikan waktu:  siang dan malam tiada hentinya ia bekerja membanting tulang, karena yang ada dalam pikirannya waktu adalah uang.  Perhatikan!  "Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia. Dengan bertambahnya harta, bertambah pula orang-orang yang menghabiskannya. Dan apakah keuntungan pemiliknya selain dari pada melihatnya?"  (Pengkhotbah 5:9-10).

     Adalah perkara yang sukar bagi manusia untuk merasa puas dengan apa yang dimilikinya.  Uang dan harta kekayaan sebanyak apa pun takkan pernah bisa memberikan kepuasan dan kebahagiaan hidup yang sejati.  Tidak ada yang salah mengumpulkan uang atau harta kekayaan duniawi, asalkan jalan yang ditempuhnya benar dan tidak menyimpang dari kebenaran, serta tidak mengesampingkan perkara-perkara rohani yang jauh lebih penting dari materi dunia.  Uang dan kekayaan memang bisa menjadi tanda seseorang berhasil dalam hidupnya, tapi juga bisa menjadi penghalang baginya untuk bersungguh-sungguh di dalam Tuhan dan melayani Dia, seperti orang muda yang kaya raya ini!  Selain kaya, ia adalah orang yang, menurut pandangan mata, bisa dikatakan  'religius'  karena ia merasa sudah melakukan semua perintah Tuhan:  "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?"  (Matius 19:20).  Lalu Tuhan memerintahkan,  "...juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin,"

     Pemuda yang kaya itu memilih untuk meninggalkan Tuhan, bukti bahwa ia lebih mengasihi hartanya daripada mengasihi Tuhan.  "Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada."

Harta dunia itu sifatnya sementara, karena itu kumpulkanlah harta sorgawi!

Tuesday, July 28, 2020

BERSEDIA MENGERJAKAN AMANAT AGUNG

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 Agustus 2020


"Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran."  2 Timotius 4:2

Alkitab menyatakan bahwa Kristus datang ke dunia  "...bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib."  (Filipi 2:8).  Kristus rela mengorbankan nyawa-Nya karena Ia tahu bahwa tidak ada jalan lain bagi manusia untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga;  kehidupan kekal menjadi suatu kepastian karena kutuk dosa telah dipatahkan.

     Sekarang ini Kristus telah mempercayakan Amanat Agung ini kepada setiap kita yang percaya!  "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."

     Mengerjakan Amanat Agung Tuhan tidak harus pergi ke tempat yang jauh, di daerah terpencil, pegunungan, pelosok atau pedalaman.  Kita bisa mulai dari lingkungan terdekat:  keluarga, kerabat  (saudara), sahabat, teman, rekan kerja/bisnis, tetangga.

Selagi ada kesempatan, mari kita bekerja di ladang Tuhan, sebab kedatangan-Nya sudah sangat dekat!