Monday, July 27, 2020

DI DALAM TUHAN TIDAK ADA YANG MUSTAHIL

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Juli 2020
 

"...apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu."

Tak terhitung seringnya para hamba Tuhan atau pengkhotbah mengingatkan kita akan kedahsyatan kuasa Tuhan sebab Dia selalu punya cara menolong kita, dan cara-Nya selalu ajaib dan heran.  Tapi begitu diperhadapkan dengan kenyataan tidak seperti yang diharapkan, ketika diperhadapkan masalah yang berat, firman yang telah kita dengar berkali-kali itu serasa tak membekas sedikit pun di pikiran, kita lupa dengan kebesaran kuasa Tuhan, kita lupa dengan mujizat-mujizat yang Tuhan kerjakan.  Kita mudah sekali panik, frustasi, stres, takut, kuatir, cemas, kecewa dan mengeluh kepada Tuhan.

     Ada tertulis:  "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat."  (Ibrani 11:1).  Sudahkah kita mengaplikasikan iman kita di dalam kehidupan nyata?  Yakobus menegaskan bahwa iman tanpa perbuatan pada hakikatnya adalah mati  (Yakobus 2:17).  Selain iman, perlu adanya tindakan nyata untuk membuktikan bahwa kita benar-benar percaya pada kuasa Tuhan, sebab  "...manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman."  (Yakobus 2:24).  Saat kita berada di lingkungan gereja atau pertemuan-pertemuan ibadah atau persekutuan, iman kita diteguhkan melalui doa, kesaksian, puji-pujian yang kita naikkan ke hadirat Tuhan;  terlebih lagi saat pemberitaan firman Tuhan disampaikan, iman kita pun semakin mantap.  Apakah iman kita tetap teguh ketika sedang berada di luar jam-jam ibadah dan diperhadapkan dengan situasi yang sulit?  Yang terjadi adalah kita gampang sekali lemah, semangat mencari Tuhan melemah, iman pun menjadi goyah:  "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"

     Tuhan berfirman,  "Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya."

Percayalah akan kuasa Tuhan!  Mujizat-Nya masih ada bagi orang yang percaya!

Sunday, July 26, 2020

LEBIH TAJAM DARI PEDANG BERMATA DUA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Juli 2020


"Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita."  Ibrani 4:12

Pedang bermata dua adalah salah satu senjata andalan tentara Romawi di zaman dahulu, yang memiliki panjang sekitar 0,75 meter dengan kedua sisi dan ujungnya tajam.  Bila ada seseorang sedang mengayunkan pedang itu, tak ada orang yang berani mendekat.  Bila ia tetap nekat mendekat pastilah akan terluka parah dan kemungkinan bisa mati.  Dengan senjata itulah bangsa Romawi mampu menaklukkan musuh-musuhnya.

     Orang percaya patut berbangga hati karena memiliki senjata yang lebih hebat dari pedang bermata dua mana pun, yang menjadi perlengkapan rohani kita supaya kita dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis  (Efesus 6:11);  senjata yang mampu menghancurkan Iblis dan bala tentaranya, senjata yang sanggup menembus roh-roh jahat dan penguasa-penguasa di udara.  Senjata itu adalah pedang roh, yaitu firman Tuhan!  Firman Tuhan adalah perkataan Tuhan sendiri yang mengandung kekuatan dan kuasa yang teramat besar.  Alkitab menegaskan bahwa  "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu."  (Roma 10:8).  Sudahkah kita menggunakan pedang roh itu untuk melawan kuasa si jahat dan menahan setiap serangannya setiap hari?

     Betapa dahsyatnya jika firman Tuhan tersebut kita perkatakan dengan iman, sebab ada tertulis:  "demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya."  (Yesaya 55:11).  Hidup kita pasti berkemenangan setiap hari bila kita senantiasa  'tinggal'  di dalam firman Tuhan:  merenungkan firman itu siang dan malam, memperkatakan dan mempraktikkan.  Sayangnya dalam hidup sehari-hari banyak dari kita yang tak mengalami kuasa dari pedang roh itu, karena kita menggunakan mulut kita bukan untuk memperkatakan firman Tuhan, melainkan memperkatakan perkataan-perkataan yang sia-sia.  Ketika dicobai di padang gurun Kristus menggunakan Pedang Roh, yaitu firman Tuhan, untuk melawan tipu muslihat Iblis.  Ia tampil sebagai pemenang dan Iblis lari tunggang langgang.

Alami kedahsyatan kuasa firman Tuhan dengan memperkatakan di segala situasi!