Baca: Ibrani 4:1-13
"Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang
bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan
roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan
pikiran hati kita." Ibrani 4:12
Pedang bermata dua adalah salah satu senjata andalan tentara Romawi di zaman dahulu, yang memiliki panjang sekitar 0,75 meter dengan kedua sisi dan ujungnya tajam. Bila ada seseorang sedang mengayunkan pedang itu, tak ada orang yang berani mendekat. Bila ia tetap nekat mendekat pastilah akan terluka parah dan kemungkinan bisa mati. Dengan senjata itulah bangsa Romawi mampu menaklukkan musuh-musuhnya.
Orang percaya patut berbangga hati karena memiliki senjata yang lebih hebat dari pedang bermata dua mana pun, yang menjadi perlengkapan rohani kita supaya kita dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis (Efesus 6:11); senjata yang mampu menghancurkan Iblis dan bala tentaranya, senjata yang sanggup menembus roh-roh jahat dan penguasa-penguasa di udara. Senjata itu adalah pedang roh, yaitu firman Tuhan! Firman Tuhan adalah perkataan Tuhan sendiri yang mengandung kekuatan dan kuasa yang teramat besar. Alkitab menegaskan bahwa "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." (Roma 10:8). Sudahkah kita menggunakan pedang roh itu untuk melawan kuasa si jahat dan menahan setiap serangannya setiap hari?
Betapa dahsyatnya jika firman Tuhan tersebut kita perkatakan dengan iman, sebab ada tertulis: "demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali
kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang
Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya." (Yesaya 55:11). Hidup kita pasti berkemenangan setiap hari bila kita senantiasa 'tinggal' di dalam firman Tuhan: merenungkan firman itu siang dan malam, memperkatakan dan mempraktikkan. Sayangnya dalam hidup sehari-hari banyak dari kita yang tak mengalami kuasa dari pedang roh itu, karena kita menggunakan mulut kita bukan untuk memperkatakan firman Tuhan, melainkan memperkatakan perkataan-perkataan yang sia-sia. Ketika dicobai di padang gurun Kristus menggunakan Pedang Roh, yaitu firman Tuhan, untuk melawan tipu muslihat Iblis. Ia tampil sebagai pemenang dan Iblis lari tunggang langgang.
Alami kedahsyatan kuasa firman Tuhan dengan memperkatakan di segala situasi!