Baca: 1 Samuel 2:27-36
"Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah." 1 Samuel 2:30b
Banyak faktor yang menyebabkan anak-anak jadi nakal dan memberontak. Salah satu faktor utamanya adalah kelalaian orangtua dalam mendidik anak. Ada banyak orangtua yang terlalu bersikap lunak dan cenderung memanjakan anak, keinginan apa saja dari si anak selalu dituruti karena tidak tega melihat anak merajuk dan menangis, tapi lupa untuk mendisiplinkan. Memanjakan anak ini justru tindakan orangtua yang tidak mendidik.
Hofni dan Pinehas adalah contohnya! Mereka adalah anak-anak seorang imam yang melayani di Bait Suci, yaitu imam Eli. Sebagai anak-anak imam seharusnya mereka memiliki perilaku yang baik, menjadi contoh bagi umat, dan takut akan Tuhan, namun mereka malah berkelakuan sangat kurang ajar terhadap Tuhan. Mereka berani mengambil daging yang dipersembahkan untuk Tuhan: "Dengan demikian sangat besarlah dosa kedua orang muda itu di hadapan TUHAN, sebab mereka memandang rendah korban untuk TUHAN." (1 Samuel 2:17); dan bukan hanya itu, "...mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan," (1 Samuel 2:22). Tapi meski melihat pelanggaran anak-anaknya, imam Eli tak bertindak tegas. Sekalipun sudah mendengar segala hal yang diperbuat anak-anaknya, termasuk mengenai perbuatan zinahnya dengan perempuan-perempuan yang melayani di Kemah Pertemuan, Eli hanya berkata, "Mengapa kamu melakukan hal-hal yang begitu, sehingga kudengar dari
segenap bangsa ini tentang perbuatan-perbuatanmu yang jahat itu? Janganlah begitu, anak-anakku. Bukan kabar baik yang kudengar itu bahwa kamu menyebabkan umat TUHAN melakukan pelanggaran." (1 Samuel 2:23-24). Tuhan pun menjadi sangat marah kepada imam Eli, "Mengapa engkau memandang dengan loba kepada korban sembelihan-Ku dan
korban sajian-Ku, yang telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau
menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku," (1 Samuel 2:29a).
Tak mendisiplin anak sejak usia dini justru akan berdampak buruk pada diri si anak di kemudian hari. Terlebih-lebih bagi para orangtua yang melayani Tuhan: kita harus memerhatikan dan mendidik anak kita sesuai dengan firman Tuhan.
Pelayanan orangtua takkan berarti bila si anak sendiri hidup memberontak!