Thursday, July 2, 2020

MENJALANI HARI DENGAN HATI BIJAKSANA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 Juli 2020


"Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana."  Mazmur 90:12

Musa menyadari benar bahwa penyertaan Tuhan adalah hal yang utama dalam hidup ini.  Oleh sebab itu ia meminta Tuhan untuk menyertainya saat memimpin bangsa Israel dalam perjalanan menuju ke Tanah Perjanjian.  Musa sadar benar bahwa tanpa Tuhan beserta, ia takkan sanggup memimpin bangsa Israel.  Demikianlah penyertaan Tuhan atas bangsa Israel sangat nyata, bahkan penyertaan-Nya selalu disertai dengan perbuatan-perbuatan besar dan mujizat.  Namun Alkitab menyatakan bahwa yang bisa memasuki Tanah Perjanjian hanyalah Yosua dan Kaleb, serta keturunan umat Israel yang lahir di padang gurun.  Sementara sebagian besar dari mereka harus menelan pil pahit... mati di padang gurun sebelum mencapai Kanaan.

     Mengapa?  Karena mereka tidak memiliki respons hati yang benar dalam menyikapi setiap masalah.  Setiap kali diperhadapkan dengan kesulitan atau kesukaran mereka langsung bersungut-sungut dan memberontak kepada Tuhan.  Dari pengalaman inilah Musa menulis suatu mazmur tentang betapa pentingnya memiliki hati yang bijaksana:  "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana."  (ayat nas).  Orang yang punya hati bijaksana  (a heart of wisdom)  mampu menyikapi segala sesuatu dengan respons hati yang benar atau dari sudut pandang yang benar.  Kita akan memiliki hati yang bijaksana bila kita menyadari bahwa di balik setiap masalah atau peristiwa selalu ada maksud dan tujuan.  Tak satu pun perkara terjadi secara kebetulan atau tanpa memiliki suatu tujuan.  Tidak ada satu pun yang diciptakan oleh Tuhan tidak memiliki tujuan.  "TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuat-Nya untuk hari malapetaka."  (Amsal 16:4).

     Hati yang bijaksana adalah hasil kita berproses yaitu mau mendisiplinkan diri dalam perkara rohani:  membangun persekutuan yang karib dengan Tuhan:  "Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid."  (Yesaya 50:4b), dan merenungkan firman-Nya:  "Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari. Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana,..."  (Mazmur 119:97-98).

Seorang yang berhati bijaksana selalu melihat sisi positif di balik permasalahan.

Wednesday, July 1, 2020

MENGENAL TUHAN: Melekat Kepada-Nya

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Juli 2020

Baca:  Hosea 6:1-6

"Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."  Hosea 6:3

Banyak orang Kristen merasa dirinya sudah mengenal Tuhan dengan baik, dibuktikan dengan rajin beribadah dan terlibat dalam pelayanan.  Padahal itu tidak menjamin sepenuhnya seseorang memiliki pengenalan yang benar akan Tuhan.  Yang dimaksud  'mengenal'  bukanlah sekedar tahu, tapi lebih dari itu, yaitu memiliki hati yang melekat pada Tuhan, dan ada persekutuan yang karib dengan-Nya yang terjadi secara terus-menerus.  Bila hanya sekedar tahu saja, maka orang tidak akan tahu isi hati-Nya.

     Daud adalah contoh orang yang mengenal Tuhan dan hidup melekat kepada-Nya.  Hidup melekat kepada Tuhan tidak berarti Daud tak pernah melakukan kesalahan atau pelanggaran, tapi ia punya hati yang mau dibentuk, ditegur dan dikoreksi, serta punya kerendahan hati untuk mengakui kesalahan dan kelemahannya.  Ada berkat yang luar biasa bagi orang yang mengenal Tuhan dengan benar:  1.  Tuhan melindungi dan membentengi hidupnya.  "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku."  (Mazmur 91:14).  2.  Tuhan mendengar dan menjawab doanya.  Orang yang mengenal Tuhan dengan benar doanya pasti dijawab oleh Tuhan, sebagaimana yang Tuhan firmankan kepada Yeremia,  "Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati,"  (Yeremia 29:12-13).  3.  Tuhan memberkati dengan umur panjang  (Mazmur 91:16), meliputi:  kesehatan dan damai sejahtera  (Amsal 3:2).  4.  Memperoleh keselamatan  (Mazmur 91:16).  Ada jaminan keselamatan dan kehidupan kekal bagi orang-orang yang mengenal nama-Nya.

     Oleh karena itu marilah kita semakin bersungguh-sungguh di dalam Tuhan, lebih dan lebih lagi.  Mengenal Tuhan berarti mengerti isi hati-Nya, mengerti kehendak-Nya, mengerti rencana-Nya, menyelaraskan setiap langkah hidup seturut dengan firman-Nya, serta berusaha untuk tidak menyakiti atau mengecewakan Tuhan dengan ketidaktaatan.

Kalau kita mengenal Tuhan dengan benar, kita pasti dikasihi-Nya!