Monday, June 15, 2020

TAAT DAN SETIA: Beroleh Peninggian Dari Tuhan

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Juni 2020


"Sebab bukan dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun datangnya peninggian itu,"  Mazmur 75:7

Tak ada orang yang mau menjadi nomor dua, semua ingin menjadi nomor satu, yang terutama, teratas, terbaik, tertinggi.  Untuk mencapai semuanya itu tidak sedikit orang menempuhnya dengan segala cara, tak peduli apakah menyalahi aturan, melanggar hukum, merugikan atau mengorbankan orang lain.  Inilah ambisi yang salah!  Kata  'ambisi'  (Latin, ambitio)  adalah suatu hasrat besar seseorang terhadap kekuasaan, kehormatan, kemashyuran atau apa saja yang memberikan keunggulan dan keistimewaan;  keinginan seseorang untuk membuat dirinya berbeda dari orang lain;  usaha seseorang untuk memajukan dirinya.

     Adalah sah-sah saja memiliki suatu ambisi, asalkan jalan atau cara yang kita tempuh untuk mewujudkan ambisi tersebut sesuai dengan aturan atau hukum yang berlaku, tidak menyimpang dari kebenaran firman Tuhan.  Ambisi yang bertujuan semata-mata untuk meninggikan diri sendiri, mencari hormat dan pujian dari manusia adalah perbuatan yang sangat dicela oleh Tuhan!  Ambisi-ambisi semacam ini ternyata bukan hanya terjadi di dunia luar, di lingkungan gereja atau pelayanan pun banyak sekali ditemukan:  ada pelayan-pelayan Tuhan yang bertengkar dan saling jegal karena memperebutkan posisi atau jabatan penting di gereja!  Korah adalah contoh orang yang sangat berambisi untuk mengangkat dirinya sendiri sebagai pemimpin, karena itu ia mengajak orang-orang untuk memberontak terhadap Musa, pemimpin yang dipilih Tuhan.  Apa yang diperbuat oleh Korah akhirnya menjadi bumerang bagi dirinya sendiri dan juga semua orang yang mengikuti dia  (Bilangan 16:31-33).

     Pemazmur menegaskan bahwa peninggian seseorang itu datang bukan dari timur, barat, padang gurun, atau dari mana pun, peninggian itu datangnya dari Tuhan:  "...direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain."  (Mazmur 75:8).  Ingin beroleh peninggian dari Tuhan?  Taatilah firman-Nya, maka  "TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun,"  (Ulangan 28:13), dan setialah dari perkara-perkara kecil  (Lukas 16:10).

Asal kita taat dan setia mengerjakan apa yang Tuhan percayakan, peninggian pasti datang!

Sunday, June 14, 2020

MARIA MAGDALENA: Kasih Yang Bergelora

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Juni 2020


"Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: 'Aku telah melihat Tuhan!' dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya."  Yohanes 20:18

Orang yang mengalami kebaikan Tuhan dan memiliki pengalaman pribadi dengan Tuhan pasti memiliki kasih yang bergelora kepada Tuhan.  Didasari kasihnya yang menggelora, orang akan rela melakukan yang terbaik untuk Tuhan, memberi dan berkorban, tidak menahan berkat untuk dirinya sendiri, tapi terbeban untuk menolong orang lain, dan terbeban pula untuk mendukung pekerjaan Tuhan dengan harta yang dimiliki:  "Muliakanlah TUHAN dengan hartamu..."  (Amsal 3:9).

     Inilah yang dirasakan oleh Maria Magdalena, sebab  "Dosanya yang banyak itu telah diampuni,"  (Lukas 7:47).  Karena telah mengalami pertolongan Tuhan yang ajaib dan dosanya yang besar telah diampuni, Maria Magdalena bertekad untuk membalas kasih Tuhan dengan apa yang bisa ia perbuat.  "Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi. Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu."  (Lukas 7:37-38).  Maria Magdalena datang kepada Tuhan dengan membawa sebuah buli-buli yang berisi minyak wangi yang ia pergunakan untuk meminyaki Tuhan, padahal minyak wangi tersebut berharga sangat mahal, dan mungkin itu satu-satunya harta yang dimilikinya.  Wanita itu rela mempersembahkan sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya untuk dipersembahkan kepada Tuhan, bahkan ia membasahi kaki-Nya dengan air mata, menyeka dengan rambutnya, dan mencium kaki-Nya sebagai ekspresi kasihnya.

     Walaupun Tuhan Yesus sudah mati tersalib, Maria Magdalena tetap menunjukkan kasih dan setianya kepada Tuhan dengan mengunjungi kubur-Nya, dan Alkitab mencatat bahwa Maria Magdalena menjadi orang pertama yang datang ke kubur Tuhan pada pagi-pagi buta dan mendapati kubur itu kosong  (Matius 20:1).  Jerih lelah dan pengorbanan wanita itu diperhitungkan oleh Tuhan!  Terbukti ketika Tuhan bangkit dari kematian-Nya, Maria Magdalena menjadi orang yang pertama dijumpai-Nya.

Seberapa besar kasih Saudara kepada Tuhan?  Kasih kepada Tuhan harus ada bukti.

CATATAN:
"Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan,"  2 Korintus 9:7

"'Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati.' Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah."  Roma 9:15-16