Wednesday, June 10, 2020

MASALAH DATANG TANPA DIUNDANG

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 10 Juni 2020


"Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba."  Pengkhotbah 9:12

Tak seorang pun tahu secara persis kapan masalah akan datang dan terjadi.  Orang sepintar dan sehebat apa pun takkan pernah bisa memprediksi apa pun, karena masalah bisa datang sewaktu-waktu tanpa diduga dan tanpa diundang!  Kita pasti ingat hujan deras yang mengguyur wilayah Jabodetabek di malam pergantian tahun, tepatnya pada tanggal 31 Desember 2019 lalu.  Ketika banyak orang bersukacita menyambut hari pergantian tahun, warga ibukota harus berduka karena bencana banjir melanda:  menenggelamkan perumahan-perumahan elit, menghanyutkan mobil-mobil, ratusan orang menjadi korban dan harus mengungsi.  Siapa yang menyangka akan terjadi banjir sedemikian parahnya?

     Dari peristiwa ini kita mendapatkan suatu pembelajaran hidup!  Tak ada yang bisa dibangga-banggakan dari apa yang kita miliki:  rumah megah, mobil mewah, pangkat, tak bisa menolong dan meluputkan kita dari bencana.  Karena itu Salomo menasihati,  "Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu." (Amal 27:1).  Hal terpenting yang harus kita lakukan di tengah situasi apa pun adalah hidup melekat kepada Tuhan, karena hanya Dialah sumber pengharapan dan sumber pertolongan kita:  "Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu."  (Mazmur 121:1, 2, 5).  Adalah lumrah bila manusia merasa takut dan kuatir saat tertimpa masalah, namun sebagai orang percaya kita harus selalu berpegang teguh pada janji firman Tuhan!  Tidak ada masalah sekecil apa pun yang kita alami, yang tak diketahui Tuhan atau terlepas dari perhatian Tuhan  (Mazmur 139:1-2).

     "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"  (Markus 6:50b).  Masalah boleh saja datang, persoalan boleh menerpa, tapi Tuhan tak pernah lepaskan tangan-Nya tuk menopang kita.

"Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;"  Mazmur 34:20

Tuesday, June 9, 2020

TAK ADA KEMENANGAN TANPA BERPERANG

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 9 Juni 2020


"Ketika orang Filistin itu bergerak maju untuk menemui Daud, maka segeralah Daud berlari ke barisan musuh untuk menemui orang Filistin itu;"  1 Samuel 17:48

Sekarang ini adalah masa-masa sukar, karena itu milikilah kesiapan untuk menghadapi tantangan, hambatan, kesulitan dan musuh-musuh yang siap menghadang langkah kita.  Tak perlu kecut dan tawar hati, sebab ada jaminan penyertaan dari Tuhan bagi kita.  Yang harus selalu kita ingat adalah, bahwa tidak ada kemenangan tanpa peperangan!  Punya tekad dan keberanian untuk berperang melawan musuh, itulah awal dari sebuah kemenangan.  Banyak orang memiliki impian besar dan berkemenangan dalam hidupnya, tapi mereka tak mau membayar harga, tak mau menyalibkan kedagingan, takut berperang melawan musuh, takut menghadapi tantangan, karena itu hidupnya begitu-begitu saja dan kehidupan rohaninya pun jalan di tempat, tetap saja kerdil.

     Daud, ketika orang-orang Israel takut dan gentar menghadapi Goliat, ia justru memilih untuk berlari ke barisan musuh  (ayat nas).  Mengapa Daud punya keberanian untuk maju bertempur, sementara barisan Israel memilih kabur?  Karena ia tahu bahwa ada Tuhan yang turut beserta:  "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam,"  (1 Samuel 17:45).  Kalau tidak maju berperang tidak akan pernah ada kemenangan, karena itu Daud tak mau terprovokasi oleh perkataan musuh yang melemahkan.  Jadi kemenangan hanya akan terjadi jika kita mau bergerak maju dan masuk ke medan peperangan:  berani keluar dari zona nyaman, kalahkan ketakutan, dan hadapi lawan.

     Keberanian Daud menemui Goliat  (raksasa Filistin)  itu bukanlah suatu tindakan nekat tanpa dasar, tapi dilandasi oleh imannya kepada Tuhan yang hidup dan berkuasa:  "TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu."  (1 Samuel 17:37).  Hal itulah yang mendorong Daud untuk maju berperang menghadapi Goliat  (artinya  'pemenggal kepala').  Kalau kita tidak memiliki keberanian untuk maju menghadapi lawan, maka Goliat atau raksasa persoalanlah yang akan memenggal dan mematahkan segala kerinduan dan impian hidup kita.  Ingat, iman selalu bekerja sama dengan perbuatan  (Yakobus 2:22).

Tindakan yang didasarkan kepada iman yang benar menghasilkan kemenangan!