Baca: Mazmur 119:33-40
"Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang Taurat-Mu; aku hendak memeliharanya dengan segenap hati." Mazmur 119:34
Tubuh jasmani kita akan menjadi lemah dan tak punya kekuatan apabila tidak mendapatkan asupan makanan yang cukup. Normalnya kita makan tiga kali dalam sehari: pagi, siang dan malam. Tubuh rohani kita pun membutuhkan 'makanan' yang cukup agar supaya dapat bertumbuh, semakin kuat dan tidak mengalami kematian.
Sudahkah tubuh rohani Saudara mendapatkan 'makanan' yang cukup? Makanan bagi tubuh rohani adalah firman Tuhan. Apakah Saudara secara konsisten menyediakan waktu untuk bersaat teduh: membaca, meneliti dan merenungkan firman Tuhan? Tidak sedikit orang Kristen yang jarang sekali membaca Alkitab, membaca kalau sempat saja, itu pun saat di gereja. Alkitab menyatakan, "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." (Matius 4:4). Firman Tuhan adalah makanan pokok bagi manusia rohani! Oleh sebab itu milikilah rasa haus, lapar dan rasa antusias terhadap firman Tuhan: "Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku
menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi
kesukaan hatiku,..." (Yeremia 15:16). Bagi orang percaya, firman Tuhan seharusnya menjadi sesuatu yang paling berharga dan bernilai di dalam hidup, lebih dari apa pun, uang atau harta kekayaan. Salomo menulis: "...jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN..." (Amsal 2:4-5).
Ketika kita menjadikan firman Tuhan sebagai makanan setiap hari, iman kita akan semakin bertumbuh, sebab "...iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus." (Roma 10:17). Banyak orang Kristen gampang sekali menyediakan waktunya untuk nonton youtube, jalan-jalan ke mal, membaca berita dari internet dan sebagainya, tapi mereka sulit sekali menyediakan sedikit waktunya untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan, maka wajarlah bila kerohanian mereka tetap saja kerdil.
Orang yang kesukaannya firman Tuhan dan merenungkan firman itu siang dan malam akan seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air: menghasilkan buah pada musimnya dan tidak layu daunnya (baca Mazmur 1:2-3).