Monday, June 1, 2020

KEMENANGAN: Mau Membayar Harga

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Juni 2020

Baca:  Amsal 21:1-31

"Kuda diperlengkapi untuk hari peperangan, tetapi kemenangan ada di tangan TUHAN."  Amsal 21:31

Beberapa waktu yang lalu di kejuaraan bulutangkis Daihatsu Indonesia Master 2020, para pebulutangkis Indonesia berhasil menorehkan prestasi yang cukup membanggakan dengan memenangi 3 dari 5 gelar yang diperebutkan.  Salah satu pemenangnya adalah Anthony Sinisuka Ginting, yang berhasil memenangi nomor tunggal putera, dengan mengalahkan Anders Antonsen dari Denmark!

     Seorang pemenang bukanlah orang yang tidak pernah gagal dan tidak pernah kalah dalam suatu pertandingan, tapi ia adalah orang yang mungkin pernah gagal, tapi mau bangkit dan berusaha lebih keras lagi sampai akhirnya ia meraih kemenangan.  Demikian pula kita, sekalipun diperhadapkan dengan situasi yang berat dan penuh tantangan, asalkan kita tetap bertekun di dalam Tuhan dan belajar sabar menghadapi segala hal tanpa keluh kesah, kita pasti mampu melewati semuanya dan memperoleh apa yang Tuhan janjikan.  Ingatlah selalu bahwa orang percaya dirancang Tuhan bukan untuk menjadi pecundang, tetapi kita diciptakan dan dirancang Tuhan dengan potensi untuk menjadi pemenang:  "Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita."  (Roma 8:37).  Namun berbicara soal kemenangan pasti tidak dapat dipisahkan dari sebuah proses!  Ini berbicara tentang harga yang harus dibayar untuk bisa mencapai kemenangan:  ada kerja keras, latihan, perjuangan, kesabaran, ketekunan, peperangan, penyaliban segala keinginan daging dan sebagainya.  Tanpa melewati semuanya itu tak pernah ada kemenangan dalam hidup kita!

     Penting sekali memiliki respons hati yang benar dalam menghadapi segala sesuatunya!  Jangan sekali-kali menyalahkan orang lain, menyalahkan keadaan, apalagi menyalahkan Tuhan, tapi belajarlah untuk selalu menguji pekerjaan kita sendiri  (Galatia 6:4), selalu melibatkan Tuhan dan hidup mengandalkan Dia, sebab  "...Dialah yang berjalan menyertai kamu untuk berperang bagimu melawan musuhmu, dengan maksud memberikan kemenangan kepadamu."  (Ulangan 20:4).

Semua yang lahir dari Tuhan, mengalahkan dunia, dan kemenangan yang mengalahkan dunia adalah iman kita  (1 Yohanes 5:4).

Sunday, May 31, 2020

ROH KUDUS YANG MENGUBAHKAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 31 Mei 2020

Baca:  Kisah Para Rasul 2:1-47

"Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: 'Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?'"  Kisah 2:7

Pentakosta merupakan peristiwa yang sangat menggemparkan dan membuat tercengang seluruh penduduk di kota Yerusalem, karena dari peristiwa ini terjadi kegerakan rohani yang luar biasa.  Ini merupakan penggenapan dari perkataan Kristus sebelum Ia naik ke sorga,  "...kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."  (Kisah 1:8), dan juga penggenapan nubuat yang disampaikan oleh nabi Yoel  (Yoel 2:28-32).  Kata  'pentakosta'  ini berasal dari bahasa Yunani yang merujuk pada sebuah festival yang dikenal di dalam Perjanjian Lama sebagai Hari Raya Tujuh Minggu  (baca  Imamat 23:15Ulangan 16:9), yang secara harafiah memiliki arti lima puluh, yang merujuk pada lima puluh hari yang telah berlalu sejak hari Paskah.

     Jemaat mula-mula  (termasuk murid-murid Tuhan)  mengalami titik balik dalam kehidupan rohani setelah mereka mengalami lawatan Roh Kudus:  "Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya."  (Kisah 2:2-4).  Salah satunya Petrus, orang yang pernah menyangkal Kristus sebanyak 3 kali, yang setelah dijamah oleh Roh Kudus hidupnya berubah total, menjadi orang yang mengasihi Tuhan dan punya keberanian untuk memberitakan Injil, sekalipun nyawa menjadi taruhan!

     Bila Roh Kudus menjamah hidup seseorang, tiada perkara yang mustahil!  Tapi semua bergantung pada respons kita, apakah kita mau percaya dan mau membuka hati untuk Roh Kudus!  Dengan kekuatan sendiri kita takkan dapat bertumbuh dalam iman, takkan dapat melakukan kehendak Tuhan, takkan bisa mengerjakan Amanat Agung Tuhan, kecuali hanya oleh pertolongan dan campur tangan Roh Kudus!

Kuasa Roh Kuduslah yang sanggup mengubahkan, memampukan dan menguatkan kita dalam menjalani hidup dan melayakkan kita untuk melayani Tuhan!