Friday, May 1, 2020

TUHANLAH YANG MEMBUAT BERHASIL

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Mei 2020

Baca:  Kejadian 24:1-67

"...engkau harus pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku."  Kejadian 24:4

Eliezer adalah pelayan Abraham yang bisa dikatakan sangat senior dan begitu setia sehingga ia dipercaya oleh tuannya untuk mengatur segala hal di rumahnya.  Bahkan Eliezer dipercaya oleh Abraham untuk tugas yang teramat penting, yaitu mencarikan jodoh untuk anaknya, yaitu Ishak.  Di satu sisi apa yang Abraham tugaskan ini merupakan suatu penghargaan dan kepercayaan yang luar biasa bagi Eliezer, namun di sisi lain perintah ini menuntut sebuah tanggung jawab yang besar, karena hal ini berdampak dan sangat menentukan bagi kehidupan Ishak di masa depan.  Bila salah dalam memilihkan pasangan hidup untuk Ishak, maka akibatnya akan sangat fatal.

     Setelah mengikat perjanjian dengan Abraham, pergilah Eliezer ke Aram-Mesopotamia dengan membawa berbagai barang berharga.  Sesampai di sana Eliezer merasa lelah, maka berhentilah ia di sebuah sumur di luar kota, di situlah ia melihat beberapa orang perempuan datang untuk menimba air.  Eliezer pun berdoa kepada Tuhan dan meminta tanda,  "...buatlah kiranya tercapai tujuanku pada hari ini, tunjukkanlah kasih setia-Mu kepada tuanku Abraham. Di sini aku berdiri di dekat mata air, dan anak-anak perempuan penduduk kota ini datang keluar untuk menimba air. Kiranya terjadilah begini: anak gadis, kepada siapa aku berkata: Tolong miringkan buyungmu itu, supaya aku minum, dan yang menjawab: Minumlah, dan unta-untamu juga akan kuberi minum--dialah kiranya yang Kautentukan bagi hamba-Mu, Ishak; maka dengan begitu akan kuketahui, bahwa Engkau telah menunjukkan kasih setia-Mu kepada tuanku itu."  (Kejadian 24:12-14).  Akhirnya Tuhan pun menjawab doa Eliezer ini dan menunjukkan suatu tanda bahwa Ribka inilah yang akan menjadi penolong bagi Ishak.

     Eliezer berhasil menjalankan apa yang diamanatkan oleh Abraham kepadanya, karena ia terlebih dahulu berdoa untuk meminta petunjuk dari Tuhan.  Dengan kata lain, Eliezer melibatkan Tuhan dan mengandalkan Dia sebelum memutuskan sesuatu.  Sekalipun doa Eliezer sangat sederhana, namun bermuatan iman.  Doa inilah yang mendatangkan kuasa, yang sanggup menggerakkan hati Tuhan untuk bertindak!

Jika kita selalu mengandalkan Tuhan, apa yang kita kerjakan pasti berhasil.

Thursday, April 30, 2020

PUJI - PUJIAN



Tenang dan Sabarlah

Tenang dan sabarlah, wahai jiwaku;
tahan derita, jangan mengeluh;
serahkan sajalah pada Tuhanmu
segala duka yang menimpamu.
Allah setia, tak mengecewakan
yang di naunganNya ingin berteduh.

Tenang dan sabarlah, wahai jiwaku;
biarkan Tuhan yang memimpinmu,
sebab di tangan Allah masa lampau,
dikendalikan masa depanmu.
Gelombang dahsyat takkan menerpamu
kar’na di bawah kuasa Tuhanmu.

Tenang dan sabarlah, wahai jiwaku;
bila berpulang sobat terdekat
dan ‘kau dirundung oleh kesedihan,
Tuhan mengangkat duka yang berat.
Kasih karunia akan ‘kau terima
dari Tuhanmu, Sumber Alhayat.

Tenang dan sabarlah, wahai jiwaku;
sebentar lagi saat tibalah
bahwa engkau berjumpa dengan Dia
yang menghiburmu di masa lelah.
Di sanalah engkau ‘kan memujiNya,
menyanyi riang s’lama-lamanya. 

Syair: Be Still, My Soul; Katharina von Schlegel,
Terjemahan: E. L. Pohan (bait 1, 2, 4); Yamuger (bait 3),
Lagu: Jean Sibelius,
Hak Cipta: G. Schirmer, Inc.