Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 April 2020
Baca: Mazmur 8:1-10
"Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar
kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam." Mazmur 8:3
Puji-pujian adalah bagian yang teramat penting bagi orang percaya, bukan saja dalam ibadah, melainkan juga dalam seluruh aspek kehidupan. Bagi orang percaya puji-pujian adalah ungkapan iman, dan hanya orang beriman saja yang tak pernah berhenti untuk memuji-muji Tuhan di segala keadaan atau situasi. Hal inilah yang sering tidak bisa dipahami oleh orang-orang dunia sehingga mereka kerap berkata, "Orang Kristen itu aneh! Lagi dalam masalah, memuji-muji Tuhan; saat ada kematian, malah menyanyi!"
Hidup orang percaya hendaknya dipenuhi dengan puji-pujian bagi Tuhan, karena itu rasul Paulus menasihati, "...berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung
puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan
dengan segenap hati." (Efesus 5:19b). Sikap yang paling utama dan paling penting saat memuji Tuhan adalah memuji dengan segenap hati. Bernyanyi dengan segenap hati tidak berarti harus berteriak, tapi hendaknya dihayati. Pemazmur juga berulang-ulang menasihati, "Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi, bergembiralah, bersorak-sorailah dan bermazmurlah!" (Mazmur 98:4). Alkitab menyatakan bahwa di sorga, dengan tidak henti-hentinya, siang dan malam, semua makhluk mempersembahkan puji-pujian, hormat, dan ucapan syukur kepada Tuhan yang duduk di atas takhta (Wahyu 4:8-9). Banyak orang Kristen tidak menyadari bahwa memuji Tuhan adalah salah satu cara untuk menghancurkan kekuatan musuh, sebagai senjata untuk berperang melawan kuasa kegelapan. Ayat nas menyatakan bahwa puji-pujian adalah dasar kekuatan untuk membungkam musuh. Saat musuh melontarkan kata-kata yang melemahkan, mengintimidasi, dan mengalihkan fokus kita dari Tuhan, kita harus tetap menjaga hati kita dengan puji-pujian dan mazmur.
Puji-pujian menjadi dasar kekuatan orang percaya karena Tuhan bersemayam, bertahta, tinggal di atas puji-pujian kita (Mazmur 22:4). Saat memuji Tuhan, kita mengundang Tuhan hadir melawat di mana lawatan-Nya selalu disertai otoritas kuasa.
Puji-pujian membangkitkan iman, dan iman itu akan mengalahkan segala pekerjaan Iblis!
Wednesday, April 1, 2020
Tuesday, March 31, 2020
MENGENAL TUHAN: Taat Kepada Tuhan
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 31 Maret 2020
Baca: Hosea 6:1-6
"Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran." Hosea 6:6
Banyak orang Kristen menjadi 'ghede rasa' karena merasa diri sudah dikenal Tuhan. Pikirnya, orang yang sudah mengikut Tuhan bertahun-tahun, banyak memberi persembahan, menjadi donatur gereja, atau sudah terlibat dalam pelayanan, secara otomatis akan dikenal oleh Tuhan. "Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:22-23).
Memiliki pengenalan yang benar akan Tuhan adalah hal terpenting dalam kehidupan Kristiani. Tanpa pengenalan yang benar akan Tuhan, iman tak bertumbuh. Mengenal Tuhan dengan benar berarti memahami kehendak-Nya, rencana-Nya, dan status diri di dalam Dia. Karena itu Paulus berdoa untuk jemaat di Efesus, "...aku selalu mengingat kamu dalam doaku,...Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar." (Efesus :17). Jadi, mengenal Tuhan berbeda dengan sekedar tahu. Dalam pengenalan akan Tuhan terkandung hubungan yang erat secara kontinu, penyerahan diri secara penuh dan juga kepercayaan. Semakin kita mengenal Tuhan semakin kita memahami panggilan-Nya, sehingga kita sadar betapa mulianya bagian yang ditentukan Tuhan bagi kita.
Ada banyak orang Kristen belum menyadari bagian yang mulia yang disediakan Tuhan bagi mereka, karena mereka tidak mengerti panggilan Tuhan di dalam hidupnya. Rasul Paulus mengingatkan: "Dahulu memang kamu hamba dosa,...Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran." (Roma 6:17b-18). Tuhan memanggil kita sebagai hamba kebenaran, bukan hamba dosa. Ciri hamba adalah tunduk sepenuhnya kepada perintah tuannya. Orang yang mengasihi Tuhan pasti dikenal oleh Tuhan (1 Korintus 8:3), dan bukti kasih adalah taat.
Tanda utama orang mengenal Tuhan dengan benar adalah taat melakukan kehendak Tuhan!
Baca: Hosea 6:1-6
"Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran." Hosea 6:6
Banyak orang Kristen menjadi 'ghede rasa' karena merasa diri sudah dikenal Tuhan. Pikirnya, orang yang sudah mengikut Tuhan bertahun-tahun, banyak memberi persembahan, menjadi donatur gereja, atau sudah terlibat dalam pelayanan, secara otomatis akan dikenal oleh Tuhan. "Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:22-23).
Memiliki pengenalan yang benar akan Tuhan adalah hal terpenting dalam kehidupan Kristiani. Tanpa pengenalan yang benar akan Tuhan, iman tak bertumbuh. Mengenal Tuhan dengan benar berarti memahami kehendak-Nya, rencana-Nya, dan status diri di dalam Dia. Karena itu Paulus berdoa untuk jemaat di Efesus, "...aku selalu mengingat kamu dalam doaku,...Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar." (Efesus :17). Jadi, mengenal Tuhan berbeda dengan sekedar tahu. Dalam pengenalan akan Tuhan terkandung hubungan yang erat secara kontinu, penyerahan diri secara penuh dan juga kepercayaan. Semakin kita mengenal Tuhan semakin kita memahami panggilan-Nya, sehingga kita sadar betapa mulianya bagian yang ditentukan Tuhan bagi kita.
Ada banyak orang Kristen belum menyadari bagian yang mulia yang disediakan Tuhan bagi mereka, karena mereka tidak mengerti panggilan Tuhan di dalam hidupnya. Rasul Paulus mengingatkan: "Dahulu memang kamu hamba dosa,...Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran." (Roma 6:17b-18). Tuhan memanggil kita sebagai hamba kebenaran, bukan hamba dosa. Ciri hamba adalah tunduk sepenuhnya kepada perintah tuannya. Orang yang mengasihi Tuhan pasti dikenal oleh Tuhan (1 Korintus 8:3), dan bukti kasih adalah taat.
Tanda utama orang mengenal Tuhan dengan benar adalah taat melakukan kehendak Tuhan!
Subscribe to:
Posts (Atom)