Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 31 Maret 2020
Baca: Hosea 6:1-6
"Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan
menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran." Hosea 6:6
Banyak orang Kristen menjadi 'ghede rasa' karena merasa diri sudah dikenal Tuhan. Pikirnya, orang yang sudah mengikut Tuhan bertahun-tahun, banyak memberi persembahan, menjadi donatur gereja, atau sudah terlibat dalam pelayanan, secara otomatis akan dikenal oleh Tuhan. "Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku:
Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan
demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka
dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu
sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:22-23).
Memiliki pengenalan yang benar akan Tuhan adalah hal terpenting dalam kehidupan Kristiani. Tanpa pengenalan yang benar akan Tuhan, iman tak bertumbuh. Mengenal Tuhan dengan benar berarti memahami kehendak-Nya, rencana-Nya, dan status diri di dalam Dia. Karena itu Paulus berdoa untuk jemaat di Efesus, "...aku selalu mengingat kamu dalam doaku,...Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar." (Efesus :17). Jadi, mengenal Tuhan berbeda dengan sekedar tahu. Dalam pengenalan akan Tuhan terkandung hubungan yang erat secara kontinu, penyerahan diri secara penuh dan juga kepercayaan. Semakin kita mengenal Tuhan semakin kita memahami panggilan-Nya, sehingga kita sadar betapa mulianya bagian yang ditentukan Tuhan bagi kita.
Ada banyak orang Kristen belum menyadari bagian yang mulia yang disediakan Tuhan bagi mereka, karena mereka tidak mengerti panggilan Tuhan di dalam hidupnya. Rasul Paulus mengingatkan: "Dahulu memang kamu hamba dosa,...Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran." (Roma 6:17b-18). Tuhan memanggil kita sebagai hamba kebenaran, bukan hamba dosa. Ciri hamba adalah tunduk sepenuhnya kepada perintah tuannya. Orang yang mengasihi Tuhan pasti dikenal oleh Tuhan (1 Korintus 8:3), dan bukti kasih adalah taat.
Tanda utama orang mengenal Tuhan dengan benar adalah taat melakukan kehendak Tuhan!
Tuesday, March 31, 2020
Monday, March 30, 2020
TERFOKUS PADA APA YANG KELIHATAN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 Maret 2020
Baca: Mazmur 103:1-22
"Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel." Mazmur 103:7
Bangsa Israel adalah bangsa pilihan Tuhan yang begitu dikasihi, dijaga dan dipelihara-Nya sedemikian rupa seperti biji mata-Nya sendiri. Meski demikian, mereka gampang sekali kecewa, mengeluh, bersungut-sungut dan menyalahkan Tuhan, bahkan mereka memberontak kepada-Nya dan berpaling kepada ilah-ilah lain. Tuhan sangat marah, "Mereka membangkitkan cemburu-Ku...mereka menimbulkan sakit hati-Ku dengan berhala mereka. Sebab itu Aku akan membangkitkan cemburu mereka dengan yang bukan umat, dan akan menyakiti hati mereka dengan bangsa yang bebal." (Ulangan 32:21).
Pandangan bangsa Israel hanya tertuju kepada perkara-perkara yang kelihatan atau berkat-berkat materi lainnya, mereka tidak merindukan pribadi Tuhan. Karena alasan itulah Tuhan hanya bisa menyatakan perbuatan-perbuatan tangan-Nya kepada mereka, tidak lebih dari itu. Mereka hanya bisa mengenal Tuhan melalui perbuatan-perbuatan-Nya, melalui berbagai mujizat yang dapat disaksikan dan dialami setiap hari selama 40 tahun di padang gurun. Ini tidak jauh berbeda dengan orang Kristen di zaman sekarang! Banyak dari kita yang datang beribadah ke gereja bukan karena ingin mengalami perjumpaan dengan Tuhan secara pribadi, tapi hanya menginginkan perbuatan tangan-Nya dinyatakan dalam kehidupan ini: ingin diberkati, ingin supaya usahanya lancar, ingin mendapatkan jodoh, dan sebagainya. Yang diinginkan dari Tuhan hanyalah berkat-Nya, mujizat-Nya, dan pertolongan-Nya, sama seperti orang-orang yang tampak berbondong-bondong mengikuti Kristus. "...kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang." (Yohanes 6:26).
Ketika kenyataan tidak seperti yang diharapkan, ketika tidak mendapatkan yang diinginkan, ketika doa tak beroleh jawaban, mereka kecewa, tak lagi bersungguh-sungguh dalam Tuhan, bahkan ada yang memutuskan untuk meninggalkan Tuhan karena mereka mengukur keberhasilan kekristenan dengan berkat materi.
"Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal." 2 Korintus 4:18
Baca: Mazmur 103:1-22
"Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel." Mazmur 103:7
Bangsa Israel adalah bangsa pilihan Tuhan yang begitu dikasihi, dijaga dan dipelihara-Nya sedemikian rupa seperti biji mata-Nya sendiri. Meski demikian, mereka gampang sekali kecewa, mengeluh, bersungut-sungut dan menyalahkan Tuhan, bahkan mereka memberontak kepada-Nya dan berpaling kepada ilah-ilah lain. Tuhan sangat marah, "Mereka membangkitkan cemburu-Ku...mereka menimbulkan sakit hati-Ku dengan berhala mereka. Sebab itu Aku akan membangkitkan cemburu mereka dengan yang bukan umat, dan akan menyakiti hati mereka dengan bangsa yang bebal." (Ulangan 32:21).
Pandangan bangsa Israel hanya tertuju kepada perkara-perkara yang kelihatan atau berkat-berkat materi lainnya, mereka tidak merindukan pribadi Tuhan. Karena alasan itulah Tuhan hanya bisa menyatakan perbuatan-perbuatan tangan-Nya kepada mereka, tidak lebih dari itu. Mereka hanya bisa mengenal Tuhan melalui perbuatan-perbuatan-Nya, melalui berbagai mujizat yang dapat disaksikan dan dialami setiap hari selama 40 tahun di padang gurun. Ini tidak jauh berbeda dengan orang Kristen di zaman sekarang! Banyak dari kita yang datang beribadah ke gereja bukan karena ingin mengalami perjumpaan dengan Tuhan secara pribadi, tapi hanya menginginkan perbuatan tangan-Nya dinyatakan dalam kehidupan ini: ingin diberkati, ingin supaya usahanya lancar, ingin mendapatkan jodoh, dan sebagainya. Yang diinginkan dari Tuhan hanyalah berkat-Nya, mujizat-Nya, dan pertolongan-Nya, sama seperti orang-orang yang tampak berbondong-bondong mengikuti Kristus. "...kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang." (Yohanes 6:26).
Ketika kenyataan tidak seperti yang diharapkan, ketika tidak mendapatkan yang diinginkan, ketika doa tak beroleh jawaban, mereka kecewa, tak lagi bersungguh-sungguh dalam Tuhan, bahkan ada yang memutuskan untuk meninggalkan Tuhan karena mereka mengukur keberhasilan kekristenan dengan berkat materi.
"Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal." 2 Korintus 4:18
Subscribe to:
Posts (Atom)