Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 Maret 2020
Baca: Mazmur 71:1-24
"Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa muda..." Mazmur 71:5
Sejak dari usia muda Daud sudah belajar menaruh harapannya hanya kepada Tuhan. Daud sadar benar bahwa Tuhan adalah satu-satunya tempat sandaran dan pengharapan hidup, bukan yang lain. "Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkau telah mengeluarkan aku dari perut ibuku; Engkau yang selalu kupuji-puji." (Mazmur 71:6).
Daud menyadari bahwa manusia tidak selamanya muda dan perkasa. Semua pasti akan mengalami perubahan seiring berjalannya waktu: yang muda menjadi tua, yang kuat dan gagah lambat laun akan melemah kekuatannya. Karena itu Daud memohon kepada Tuhan, "Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku habis." (Mazmur 71:9). Begitu pula segala perkara yang ada di dunia ini tidak bisa diharapkan dan tak mampu memberikan pengharapan yang pasti. Apalagi berharap kepada manusia, termasuk keluarga, saudara, anak-anak, teman atau sahabat, kita akan kecewa. Firman Tuhan sudah memperingatkan, "Manusia sama seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang yang lewat." (Mazmur 144:4). Mari kita teladani sikap Daud yang hanya bergantung dan menaruh pengharapan kepada Tuhan. Bila kita menaruh harap kepada Tuhan, kita tidak akan pernah dikecewakan-Nya, karena Dia tidak pernah akan berubah. Tuhan berjanji, "Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku
menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus;
Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu." (Yesaya 46:4).
Apa dan siapa sumber pengharapan Saudara? Adalah salah besar jika Saudara menaruh pengharapan kepada orang-orang yang Saudara anggap hebat dan kuat. "Jangan berharap pada manusia, sebab ia tidak lebih dari pada embusan nafas, dan sebagai apakah ia dapat dianggap?" (Yesaya 2:22), dan "...jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan
pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu
untuk dinikmati." (1 Timotius 6:17). Tuhan adalah Batu Karang yang teguh, Dialah sumber pengharapan bagi kita orang percaya.
"TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia." Ratapan 3:25
Tuesday, March 3, 2020
Sunday, March 1, 2020
JANGAN MURTAD
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Maret 2020
Baca: Ibrani 3:7-19
"Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad..." Ibrani 3:12
Alkitab mencatat bahwa salah satu tanda yang menunjukkan bahwa hari-hari ini adalah masa-masa akhir zaman adalah "...banyak orang akan murtad..." (Matius 24:10), "Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad..." (2 Tesalonika 2:3). Fakta sudah membuktikan ada banyak orang percaya yang meninggalkan Tuhan atau menjadi murtad karena tergiur dengan segala perkara yang dunia tawarkan.
Ada beberapa alasan yang membuat orang menjadi murtad: 1. Pacar atau jodoh. Ada orang memilih menyangkal iman dan meninggalkan Kristus demi pacar yang dicintainya. Demi mendapatkan jodoh atau pasangan hidup mereka rela mengorbankan keselamatan. Mereka menempatkan cinta melebihi kasihnya kepada Tuhan. Firman Tuhan sudah memperingatkan, "Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?" (2 Korintus 6:14). 2. Karir. Tidak sedikit orang berpikir bahwa iman kepada Kristus menjadi faktor penghambat untuk meningkatkan karirnya atau kehilangan kesempatan untuk mendapatkan promosi di perusahaannya. Itulah sebabnya mereka lebih memilih untuk meninggalkan Kristus supaya karirnya makin menanjak. Karena takut tak laku lagi, takut ditinggalkan penggemar, dan takut tak memperoleh job, ada artis-artis yang dengan sengaja meninggalkan Kristus/menyangkal iman agar tetap eksis di dunia entertainment.
Jika orang berakar kuat dalam kasih Tuhan imannya tidak akan mudah goyah. Rasul Paulus berkata, "Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?" (Roma 8:35). Orang yang menyadari betapa besar kasih dan pengorbanan Kristus untuk hidupnya, menyadari bahwa ada jaminan hidup kekal di dalam Kristus, takkan mudah terpedaya tipu muslihat Iblis yang menawarkan dunia dengan segala kenikmatan dan kenyamanannya, yang sifatnya hanya sementara.
"Di jalan kebenaran terdapat hidup, tetapi jalan kemurtadan menuju maut." Amsal 12:28
Baca: Ibrani 3:7-19
"Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad..." Ibrani 3:12
Alkitab mencatat bahwa salah satu tanda yang menunjukkan bahwa hari-hari ini adalah masa-masa akhir zaman adalah "...banyak orang akan murtad..." (Matius 24:10), "Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad..." (2 Tesalonika 2:3). Fakta sudah membuktikan ada banyak orang percaya yang meninggalkan Tuhan atau menjadi murtad karena tergiur dengan segala perkara yang dunia tawarkan.
Ada beberapa alasan yang membuat orang menjadi murtad: 1. Pacar atau jodoh. Ada orang memilih menyangkal iman dan meninggalkan Kristus demi pacar yang dicintainya. Demi mendapatkan jodoh atau pasangan hidup mereka rela mengorbankan keselamatan. Mereka menempatkan cinta melebihi kasihnya kepada Tuhan. Firman Tuhan sudah memperingatkan, "Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?" (2 Korintus 6:14). 2. Karir. Tidak sedikit orang berpikir bahwa iman kepada Kristus menjadi faktor penghambat untuk meningkatkan karirnya atau kehilangan kesempatan untuk mendapatkan promosi di perusahaannya. Itulah sebabnya mereka lebih memilih untuk meninggalkan Kristus supaya karirnya makin menanjak. Karena takut tak laku lagi, takut ditinggalkan penggemar, dan takut tak memperoleh job, ada artis-artis yang dengan sengaja meninggalkan Kristus/menyangkal iman agar tetap eksis di dunia entertainment.
Jika orang berakar kuat dalam kasih Tuhan imannya tidak akan mudah goyah. Rasul Paulus berkata, "Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?" (Roma 8:35). Orang yang menyadari betapa besar kasih dan pengorbanan Kristus untuk hidupnya, menyadari bahwa ada jaminan hidup kekal di dalam Kristus, takkan mudah terpedaya tipu muslihat Iblis yang menawarkan dunia dengan segala kenikmatan dan kenyamanannya, yang sifatnya hanya sementara.
"Di jalan kebenaran terdapat hidup, tetapi jalan kemurtadan menuju maut." Amsal 12:28
Subscribe to:
Posts (Atom)