Wednesday, February 5, 2020

BERTEMU YESUS: Hidup Diubahkan!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Februari 2020

Baca:  Lukas 19:1-10

"Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham."  Lukas 19:9

Di kota Yerikho, suatu kota yang berada di sebelah Timur Yerusalem dan dekat sungai Yordan, tinggallah seorang kepala pemungut pajak yang bernama Zakheus.  Nama  'Zakheus'  berarti tulus, bersih, suci.  Sesuai  dengan arti namanya, ia telah dimurnikan, dibersihkan hidupnya, setelah mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Kristus.

     Banyak orang benci kepada Zakheus dan berusaha untuk menjauhinya karena ia dianggap sebagai pengkhianat, sebab ia orang Yahudi tapi bekerja untuk pemerintahan Roma yang pada waktu itu menjajah bangsa Yahudi;  dan menurut pandangan orang Yahudi di zaman itu, terutama para ahli Taurat, seorang pemungut cukai dikelompokkan sebagai orang-orang berdosa, satu golongan dengan pelacur, pembunuh, atau juga perampok.  Para ahli Taurat memandang hina orang-orang seperti itu, bahkan mereka tidak mau bergaul dengan  'orang-orang berdosa'  tersebut.  Karena perlakuan yang tidak adil dari masyarakat ini  (dikucilkan, dicemooh), maka orang yang sudah dicap  'berdosa'  tak mau berbalik dari jalan-jalannya yang jahat sehingga mereka semakin tenggelam dalam dosa.  Ketika mendengar Kristus sedang melintasi kota Yerikho dan banyak orang berkerumun ingin melihat Dia, Zakheus pun mencari cara agar bisa melihat Kristus.  Karena bertubuh pendek,  "...berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ."  (Lukas 19:4).  Ini menunjukkan betapa Zakheus punya kerinduan yang besar untuk bertemu dengan Kristus.

     Karena sering mendengar tentang Kristus, yang dikenal sangat dekat dengan orang-orang berdosa, Zakheus termotivasi untuk bertemu Dia.  Kerinduannya pun terjawab, Kristus melihatnya di atas pohon ara:  "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu."  (Lukas 19:5).  Perjumpaan dengan-Nya menjadi titik balik hidup Zakheus.  Karena Kristus menerima ia apa adanya, Zakheus berkomitmen,  "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."  (Lukas 19:8).  

"...Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."  Matius 9:13

Tuesday, February 4, 2020

MENGUASAI DIRI DALAM SEGALA HAL

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 Februari 2020

Baca:  2 Petrus 1:3-15

"...karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,"  2 Petrus 1:5-6

Di dalam hati kecilnya, sesungguhnya semua orang tak ingin berbuat dosa.  Sebagian besar orang sudah berusaha sedemikian rupa untuk tidak melakukan dosa, tapi tetap saja jatuh bangun dalam dosa.  Mengapa?  Karena mereka berusaha melepaskan diri dari belenggu dosa dengan mengandalkan kekuatan dan kemampuan sendiri.  Selama masih mengandalkan kekuatan sendiri, mereka akan gagal dan tetap jatuh bangun dalam dosa.  Hanya dengan pertolongan Roh Kudus kita akan mampu menang dalam pergumulan melawan dosa.  Tuhan berkata,  "Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam."  (Zakharia 4:6).  Ini bukan berarti kita tidak perlu berusaha dan pasif saja, haruslah tetap ada kerjasama antara kita dan Roh Kudus, yaitu mau tunduk dalam pimpinan Roh Kudus sehingga Roh Kudus beroleh kesempatan untuk membimbing, menuntun dan menguatkan kita.

     Rasul Petrus berkata,  "Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib...supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia."  (2 Petrus 1:3, 4b).  Meski demikian ada bagian yang harus kita kerjakan yaitu:  "...kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,"  (2 Petrus 1:5-6).  Jadi untuk memperoleh pengetahuan penguasaan diri, kita harus berusaha sungguh-sungguh sambil melekatkan diri kepada Roh Kudus, sebab Dialah yang dapat menolong kita menaklukkan hawa nafsu duniawi.  Orang Kristen yang tak sungguh-sungguh tak akan dapat menumbangkan hawa nafsunya.

"Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya."  Roma 6:12