Wednesday, December 25, 2019

KRISTUS ADALAH ANUGERAH TERINDAH BAPA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 25 Desember 2019

Baca:  Yesaya 9:1-6

"Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai."  Yesaya 9:5

Natal adalah hari yang penuh sukacita bagi umat Kristiani di seluruh dunia.  Berbagai acara digelar secara meriah untuk menyambutnya.  Namun sesungguhnya inti perayaan Natal itu bukan pada meriahnya pesta, bukan pada pohon Natal atau lilin dengan segala pernak-perniknya, melainkan bagaimana kesadaran iman dan respons kita atas apa yang Kristus perbuat bagi hidup kita.  Berbicara tentang Natal tidak bisa dipisahkan dari anugerah, Bapa di sorga memberikan anugerah terbesar bagi umat manusia dengan memberikan Putera tunggal-Nya.  Mengapa disebut anugerah terbesar?  Karena setiap kita yang percaya kepada Putera-Nya akan memperoleh keselamatan.  Karena itu jangan pernah menyia-nyiakan anugerah terbesar dari Bapa ini!

     Diberikannya Kristus bagi kita adalah bukti betapa Bapa sangat mengasihi kita, bahkan Dia berjanji tidak akan pernah meninggalkan kita, Ia akan menyertai kita sampai kesudahan zaman.  "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" --yang berarti: Allah menyertai kita."  (Matius 1:23).  Imanuel, nama yang berasal dari bahasa Ibrani, terdiri dari dua kata:  El  (Tuhan)  dan Immanu  (beserta kita).  Jika kita menyadari akan besarnya anugerah Bapa ini maka kita akan terdorong untuk makin bersungguh-sungguh dalam mengikut Kristus.  Karena Kristus adalah anugerah terbesar, seharusnya kita rela meninggalkan apa pun demi Dia, seperti perumpamaan tentang harta terpendam dan mutiara yang berharga, di mana seorang rela menjual seluruh miliknya demi mendapatkan mutiara atau harta terpendam  (Matius 13:44-46).  Rasul Paulus menyatakan,  "...segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,"  (Filipi 3:8).

     Bapa rela turun dari takhta tertinggi-Nya di sorga dan menjadi sama dengan manusia melalui Kristus, untuk mencari dan menyelamatkan orang-orang yang berdosa.

Bapa mengasihi kita sedemikian rupa, sudahkah kita membalas kasih-Nya?

Tuesday, December 24, 2019

AIR SEBAGAI KEBUTUHAN HIDUP

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 Desember 2019

Baca:  Mazmur 23:1-6

"Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku."  Mazmur 23:2-3

Salah satu kebutuhan hidup yang sangat penting bagi kehidupan manusia adalah air.  Bahkan, bukan hanya manusia saja yang membutuhkan air, ciptaan Tuhan yang lain yaitu hewan dan tumbuh-tumbuhan pun membutuhkan air.  Tanpa air tidak ada kehidupan di dunia ini.  Semua makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup tanpa air.  Karena itu bisa dikatakan bahwa air merupakan sumber kehidupan.  Menurut penilain dinyatakan bahwa lebih dari 71% permukaan bumi ditutupi oleh air, sisanya 29% adalah daratan.  Tahukah pula bahwa kadar air di dalam tubuh manusia mencapai 70%?   Jelas sekali bahwa manusia membutuhkan banyak air untuk kelangsungan hidupnya sehari-hari.

     Tubuh manusia akan mengalami masalah atau sakit bila kekurangan air.  Kita disarankan untuk mengonsumsi air minum yang cukup yaitu minimal 8 gelas sehari atau setara 2 liter, dalam sehari.  Mengapa?  Karena kalau kita kurang mengonsumsi air bisa memengaruhi mood, kerja otak, dan juga fungsi tubuh lainnya.  Fungsi air bagi tubuh adalah untuk menyeterilkan dan membersihkan organ tubuh, mengedarkan sari makanan ke semua sel tubuh, dan juga membuang sampah beracun dari tubuh.  Karena itulah sejak dari awal penciptaan Tuhan sudah memperhatikan apa yang manusia butuhkan.  Sebelum Tuhan menempatkan Adam dan Hawa di taman Eden, Ia terlebih dahulu menyediakan sungai untuk menunjang keberlangsungan hidup manusia dan ciptaan-Nya yang lain.  Alkitab mencatat bahwa  "Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang. Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat emas ada. Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu krisopras. Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Kush. Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat."  (Kejadian 2:10-14).

     Tubuh jasmani membutuhkan air, begitu pula tubuh rohani.  Air bagi tubuh rohani adalah firman Tuhan,  "Ia telah memberikan kepadamu air hidup."  (Yohanes 4:10).

Kita membutuhkan Air Hidup agar kehidupan rohani kita tidak mengalami kekeringan dan kegersangan.