Saturday, December 14, 2019

TAAT SAJA, SESUATU PASTI TERJADI

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Desember 2019

Baca:  Lukas 17:11-19

"'Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam.' Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir."  Lukas 17:14

Banyak orang tidak mendapat kelepasan dari persoalan yang mereka hadapi karena mereka hanya terpaku pada persoalannya.  Karena terpaku pada persoalan, maka yang timbul di hati adalah kebimbangan dan keragu-raguan.  Bimbang atau ragu adalah lawan dari iman!  Yakobus menegaskan bahwa orang yang bimbang takkan mendapatkan apa-apa dari Tuhan  (Yakobus 1:6-7).  Persoalan akan terselesaikan bila ada suatu tindakan, artinya kita harus bertindak dengan iman, melakukan apa yang Tuhan perintahkan, sebab iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati  (Yakobus 2:17).

     Dicontohkan tentang sepuluh orang kusta yang menjadi tahir setelah mereka bertindak menurut apa yang Tuhan perintahkan.  Mereka tidak terpaku pada sakit yang dialaminya.  Kalau mereka mengasihani diri sendiri dan merasa bahwa sakitnya takkan bisa disembuhkan, maka kesembuhan takkan terjadi.  Ketika kesepuluh orang kusta berteriak kepada Tuhan dan memohon belas kasihan-Nya, Tuhan tidak langsung menumpangkan tangan-Nya dan menjamah sakit mereka, tetapi Ia justru memberikan suatu perintah kepada mereka:  "...Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam."  (Lukas 17:14), padahal secara kasat mata tubuh mereka masih sakit.  Ini merupakan ujian iman bagi mereka;  dan bila saat itu kesepuluh orang kusta tersebut tidak melakukan apa yang Tuhan perintahkan, pasti tidak akan ada pentahiran.  Kemudian, meski masih dalam kondisi sakit, mereka taat melakukan apa yang Tuhan perintahkan, yaitu pergi memperlihatkan diri kepada imam-imam;  dan ketika mereka taat, sesuatu terjadi:  "...sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir."  (Lukas 17:14).

     Bagaimana dengan Saudara?  Mungkin saat ini Saudara sedang bergumul dengan masalah.  Tak ada yang mustahil bagi Tuhan!  Jangan pasif dan berpangku tangan saja merenungi nasib.  Bangunlah iman Saudara!  Iman membuat segala sesuatu yang tak mungkin menjadi mungkin, menciptakan yang tak ada menjadi ada.  Tak perlu dengarkan suara-suara sumbang yang tak berhenti mengintimidasi kita, tapi dengarkan saja firman Tuhan dan lakukan.

Ketaatan adalah pintu gerbang menuju kepada pemulihan dan mujizat. 

Friday, December 13, 2019

SATU SAJA BERHARGA BAGI TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 Desember 2019

Baca:  Lukas 15:1-10

"Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat."  Lukas 15:10

Nilai jiwa manusia adalah sangat berharga di mata Tuhan.  Hal itu menunjukkan bahwa Tuhan sangat mengasihi jiwa-jiwa lebih dari ciptaan-Nya yang lain, karena manusia diciptakan menurut gambar dan rupa-Nya  (Kejadian 1:26).  Itulah sebabnya ketika manusia jatuh dalam dosa, meninggalkan-Nya dan tersesat, hati Tuhan sedih.  Dilandasi atas kasih-Nya yang tak terbatas dan inisiatif-Nya sendiri, Bapa ingin membawa setiap jiwa yang terhilang itu kembali kepada-Nya, walau dengan harga yang teramat mahal, yaitu dengan tidak menyayangkan Putera tunggal-Nya yang diutus-Nya untuk turun ke dunia demi menyelamatkan manusia  (Yohanes 3:16).

     Sebagai umat tebusan Tuhan, adakah kita punya  'hati Bapa'  yang begitu mengasihi dan terbeban ketika melihat banyak orang belum diselamatkan dan tersesat di luar sana?  Banyak orang Kristen tidak mau peduli dengan keberadaan orang lain, yang dipikirkan hanyalah keselamatan diri sendiri.  Bila diminta untuk turut terlibat dalam pelayanan penginjilan, mereka menolak secara terang-terangan dengan berbagai alasan dikemukakan.  Kalau pun kita tidak bisa terjun langsung ke ladang Tuhan untuk melayani jiwa-jiwa, kita bisa turut ambil bagian dengan mendukung pelayanan misi penginjilan, menjadi sponsor untuk sekolah-sekolah misi atau pos-pos PI  (Pekabaran Injil), dan lain-lain.  Rasul Paulus menasihati,  "Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!"  (2 Timotius 4:2, 5).

     Jangan berkata tidak bisa, sebab umat Tuhan harus turut ambil bagian dalam tugas penyelamatan jiwa-jiwa ini, karena kita adalah saksi-saksi-Nya.  "Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu, selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api."  (Yudas 1:22, 23a).  Dan  "Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai."  (Yohanes 4:35).

Satu jiwa saja dimenangkan, seluruh sorga akan bersorak-sorai!  Dan mahkota sudah Tuhan sediakan bagi pemenang jiwa.