Tuesday, December 10, 2019

JANGAN MENJADI PENDUSTA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 10 Desember 2019

Baca:  1 Yohanes 2:1-6

"Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran."  1 Yohanes 2:4

Kekristenan itu bukan hanya sekedar doktrin agama dengan segala kegiatannya, tetapi lebih dari itu, kekristenan adalah kebenaran dan sebuah hubungan dengan Tuhan.  Sebab itu seberapa pun aktif dan terkenalnya seseorang dalam dunia pelayanan bukan menjadi jaminan bahwa orang tersebut hidup dalam kebenaran Tuhan dan memiliki hubungan yang karib dengan Tuhan.  Ada banyak orang Kristen yang hanya menjadikan pelayanan sebagai kedok dan topeng, dan tidak sedikit pula yang menjadikan pelayanan hanya sebagai rutinitas rohani, tidak lebih.  Jadi terlibat dalam pelayanan di gereja tak menjamin seseorang akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

     Kristus sudah memperingatkan dengan keras bahwa bukan setiap orang yang berseru  'Tuhan... Tuhan...'  yang akan masuk dalam kerajaan-Nya, melainkan setiap orang yang melakukan kehendak-Nya, merekalah yang layak dan berhak untuk masuk ke dalam kerajaan-Nya  (Matius 7:21-22).  Kristus menginginkan setiap orang yang berseru kepada-Nya  'Tuhan... Tuhan...'  harus berani membayar harga, yaitu menyalibkan kedagingannya untuk taat melakukan segala perintah-Nya.  Karena itu menjadi pelaku firman adalah harga mati bagi semua pengikut Kristus, tidak bisa ditawar dan dikompromikan.  Bila orang percaya tidak melakukan apa yang Tuhan perintahkan, ia tidak mengenal Dia dengan benar, sebab tanda orang mengenal Tuhan adalah menuruti perintah-perintah-Nya  (1 Yohanes 2:3).  Rasul Yohanes menegaskan bahwa orang yang tidak menuruti perintah Tuhan disebut pendusta  (ayat nas).

     Maukah kita ini disebut pendusta?  Firman Tuhan dengan tegas menyatakan bahwa Iblis adalah bapa segala dusta  (Yohanes 8:44).  Di dalam Kerajaan Sorga tidak ada tempat bagi pendusta, seperti tertulis:  "...orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."  (Wahyu 21:8).

Orang percaya wajib hidup sama seperti Kristus hidup, jangan jadi pendusta.

Monday, December 9, 2019

JANGAN SAMPAI DITOLAK TUHAN!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 9 Desember 2019

Baca:  Mazmur 27:1-14

"Janganlah menyembunyikan wajah-Mu kepadaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka; Engkaulah pertolonganku, janganlah membuang aku dan janganlah meninggalkan aku, ya Allah penyelamatku!"  Mazmur 27:9

Menjadi orang yang tertolak sangat menyakitkan dan bisa menimbulkan luka-luka batin yang teramat dalam.  Seorang anak yang mengalami penolakan dari orangtuanya pasti hatinya terluka dan luka itu akan terus membekas di sepanjang hidup.  Seorang pemuda/pemudi yang mengalami penolakan cinta dari sang pacar pasti akan frustasi;  seseorang menjadi kecewa ketika lamaran kerjanya ditolak oleh perusahaan.  Semua jenis penolakan itu selalu berdampak buruk bagi kehidupan orang.

     Kata ditolak ini mengandung pengertian yang sama dengan  'adokimos'  (bahasa Gerika)  yang artinya tidak memenuhi standar yang ditetapkan atau gagal dalam menghadapi ujian.  Itulah yang menjadi pergumulan hidup Daud!  Hal utama yang menjadi ketakutan Daud adalah jika dirinya ditolak oleh Tuhan.  Ia tak ingin ditolak atau dibuang oleh Tuhan.  Ditolak Tuhan berarti bencana besar bagi seseorang!  Alkitab banyak mencatat tentang kehidupan orang-orang yang ditolak Tuhan, yang hidupnya harus berakhir dengan kehancuran.  Orang-orang di zaman Nuh ditolak Tuhan karena kejahatan mereka sehingga Tuhan membinasakan mereka dengan air bah, hanya Nuh sekeluarga yang luput dari bencana itu  (Kejadian 6:5-8);  Penduduk Sodom dan Gomora dibumihangungskan oleh Tuhan dengan api dan belerang, mereka mengalami penolakan dari Tuhan karena kebejatan moral dan dosanya yang besar  (Kejadian 19);  Saul juga ditolak menjadi raja oleh Tuhan karena ketidaktaatannya.  Akibatnya?  "TUHAN telah mengoyakkan dari padamu jabatan raja atas Israel pada hari ini dan telah memberikannya kepada orang lain yang lebih baik dari padamu."  (1 Samuel 15:28).

     Sebagai orang-orang yang telah diselamatkan oleh Kristus jangan sampai kita menyia-nyiakan keselamatan itu, melainkan kita harus mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar  (Filipi 2:12)  sampai akhir hidup kita.  Banyak orang Kristen yang menyerah di tengah jalan hanya karena tak tahan dengan masalah atau penderitaan yang kita alami di dunia ini, bahkan rela lepaskan kepercayaannya demi dunia.

Ditolak oleh Tuhan berarti mengalami kebinasaan kekal!