Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 November 2019
Baca: Yakobus 5:12-20
"Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." Yakobus 5:16b
Banyak orang Kristen yang mengeluh mengapa doa-doanya tidak memperoleh jawaban dari Tuhan. Mereka yang sebelumnya begitu intens berdoa sekian lama pada akhirnya mengalami keputusasaan, karena merasa gagal dalam kehidupan doanya. Itu artinya mereka tidak sabar menantikan waktu Tuhan! Bukankah firman Tuhan mengajarkan kita untuk berdoa dengan tiada berkeputusan? Dan tidakkah Tuhan akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong? (Lukas 18:7). Karena itu jangan mudah kehilangan semangat untuk berdoa, ketika doa-doa kita belum mendapatkan jawaban dari Tuhan.
Bila doa-doa kita tidak mendapatkan jawaban, jangan sekali-kali menyalahkan Tuhan, karena itu bukan salahnya Tuhan. Perlu dipahami juga bahwa jika Tuhan tidak menjawab doa kita, bukan berarti Dia tidak mempedulikan kita. Kita tidak menerima jawaban dari doa-doa kita, karena kita sendiri merasa tidak yakin dengan doa-doa yang kita panjatkan. Dengan kata lain, kita berdoa tidak sepenuh hati. Saat bibir mengucapkan doa, saat yang bersamaan pikiran kita dipenuhi dengan kebimbangan dan keragu-raguan. Itu sama artinya berdoa tanpa iman. Ayat nas menegaskan bahwa doa yang dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya! Bukan doa yang diliputi kebimbangan atau keraguan. Kata 'yakin' memiliki arti: roh, jiwa dan tubuh kita bekerja bersamaan dalam arena doa yang kita panjatkan; roh, jiwa dan tubuh menjadi satu kesatuan yang utuh dan tidak terpecah-pecah, sebab "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap kota atau rumah tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan." (Matius 12:25). Selain itu, faktor utama yang membuat doa seseorang dijawab Tuhan adalah apabila ia hidup dalam kebenaran: "Doa orang yang benar," (ayat nas).
Berdoa dengan yakin, di mana roh, tubuh dan jiwa menjadi satu-kesatuan, serta hidup dalam ketaatan, adalah kunci mendapatkan jawaban dari Tuhan. Ada tertulis: "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di
dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan
menerimanya." (Yohanes 15:7).
Doa orang benar yang bermuatan iman menghasilkan kuasa yang teramat dahsyat!
Thursday, November 21, 2019
Wednesday, November 20, 2019
KONFLIK MELAWAN KEDAGINGAN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 November 2019
Baca: Roma 7:13-26
"Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat." Roma 7:15
Sudah menjadi rahasia umum bahwa ibu-ibu rumah tangga suka sekali menyaksikan acara sinetron di televisi. Bahkan mereka sampai larut terbawa oleh alur cerita di sinetron yang ditontonnya. Bila kita perhatikan, setiap sinetron selalu menonjolkan konflik-konflik yang acapkali memancing emosi para pemirsa. Tak bisa dipungkiri, konflik memang seringkali mewarnai kehidupan manusia setiap hari dan terjadi di segala tempat: di rumah, di kantor, di lingkungan di mana kita tinggal, dan sebagainya. Bahkan konflik yang terjadi di kalangan para elit politik yang duduk di kursi pemerintahan sudah menjadi pemandangan yang biasa.
Dalam kehidupan rohani pun kita tak luput dari konflik. Konflik terberat yang harus dihadapi oleh setiap orang percaya adalah konflik melawan kedagingan, yaitu suatu pergumulan antara kehendak akal budi atau roh untuk menuruti kehendak Tuhan dengan perbuatan kita yang jauh dari kehendak Tuhan, bahkan berbuat dosa, "Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki." (Galatia 5:17). Konflik ini membawa dampak dalam kehidupan kita, seperti yang rasul Paulus sampaikan: "Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya tekanan, karena kita mau mengenakan pakaian yang baru itu tanpa menanggalkan yang lama, supaya yang fana itu ditelan oleh hidup." (2 Korintus 5:4). Tekanan yang dimaksud bukan semata-mata berbicara tentang tekanan dalam hal ekonomi atau sakit penyakit, namun lebih dari itu, yaitu tekanan karena dosa. Kita harus berusaha untuk hidup berkenan kepada Tuhan yaitu sanggup mengalahkan segala konflik dosa yang menjadi pergumulan terdahsyat dalam hidup ini.
Cara agar menang terhadap konflik ini adalah kita harus mau dipimpin oleh Roh Kudus. Bangun persekutuan yang karib dengan Tuhan setiap hari: berdoa dan merenungkan firman Tuhan, melatih kita untuk semakin peka akan suara Roh Kudus.
"Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia." Kolose 2:6
Baca: Roma 7:13-26
"Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat." Roma 7:15
Sudah menjadi rahasia umum bahwa ibu-ibu rumah tangga suka sekali menyaksikan acara sinetron di televisi. Bahkan mereka sampai larut terbawa oleh alur cerita di sinetron yang ditontonnya. Bila kita perhatikan, setiap sinetron selalu menonjolkan konflik-konflik yang acapkali memancing emosi para pemirsa. Tak bisa dipungkiri, konflik memang seringkali mewarnai kehidupan manusia setiap hari dan terjadi di segala tempat: di rumah, di kantor, di lingkungan di mana kita tinggal, dan sebagainya. Bahkan konflik yang terjadi di kalangan para elit politik yang duduk di kursi pemerintahan sudah menjadi pemandangan yang biasa.
Dalam kehidupan rohani pun kita tak luput dari konflik. Konflik terberat yang harus dihadapi oleh setiap orang percaya adalah konflik melawan kedagingan, yaitu suatu pergumulan antara kehendak akal budi atau roh untuk menuruti kehendak Tuhan dengan perbuatan kita yang jauh dari kehendak Tuhan, bahkan berbuat dosa, "Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki." (Galatia 5:17). Konflik ini membawa dampak dalam kehidupan kita, seperti yang rasul Paulus sampaikan: "Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya tekanan, karena kita mau mengenakan pakaian yang baru itu tanpa menanggalkan yang lama, supaya yang fana itu ditelan oleh hidup." (2 Korintus 5:4). Tekanan yang dimaksud bukan semata-mata berbicara tentang tekanan dalam hal ekonomi atau sakit penyakit, namun lebih dari itu, yaitu tekanan karena dosa. Kita harus berusaha untuk hidup berkenan kepada Tuhan yaitu sanggup mengalahkan segala konflik dosa yang menjadi pergumulan terdahsyat dalam hidup ini.
Cara agar menang terhadap konflik ini adalah kita harus mau dipimpin oleh Roh Kudus. Bangun persekutuan yang karib dengan Tuhan setiap hari: berdoa dan merenungkan firman Tuhan, melatih kita untuk semakin peka akan suara Roh Kudus.
"Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia." Kolose 2:6
Subscribe to:
Posts (Atom)