Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 November 2019
Baca: Roma 7:13-26
"Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku
kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku
perbuat." Roma 7:15
Sudah menjadi rahasia umum bahwa ibu-ibu rumah tangga suka sekali menyaksikan acara sinetron di televisi. Bahkan mereka sampai larut terbawa oleh alur cerita di sinetron yang ditontonnya. Bila kita perhatikan, setiap sinetron selalu menonjolkan konflik-konflik yang acapkali memancing emosi para pemirsa. Tak bisa dipungkiri, konflik memang seringkali mewarnai kehidupan manusia setiap hari dan terjadi di segala tempat: di rumah, di kantor, di lingkungan di mana kita tinggal, dan sebagainya. Bahkan konflik yang terjadi di kalangan para elit politik yang duduk di kursi pemerintahan sudah menjadi pemandangan yang biasa.
Dalam kehidupan rohani pun kita tak luput dari konflik. Konflik terberat yang harus dihadapi oleh setiap orang percaya adalah konflik melawan kedagingan, yaitu suatu pergumulan antara kehendak akal budi atau roh untuk menuruti kehendak Tuhan dengan perbuatan kita yang jauh dari kehendak Tuhan, bahkan berbuat dosa, "Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh
berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya
bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu
kehendaki." (Galatia 5:17). Konflik ini membawa dampak dalam kehidupan kita, seperti yang rasul Paulus sampaikan: "Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya
tekanan, karena kita mau mengenakan pakaian yang baru itu tanpa
menanggalkan yang lama, supaya yang fana itu ditelan oleh hidup." (2 Korintus 5:4). Tekanan yang dimaksud bukan semata-mata berbicara tentang tekanan dalam hal ekonomi atau sakit penyakit, namun lebih dari itu, yaitu tekanan karena dosa. Kita harus berusaha untuk hidup berkenan kepada Tuhan yaitu sanggup mengalahkan segala konflik dosa yang menjadi pergumulan terdahsyat dalam hidup ini.
Cara agar menang terhadap konflik ini adalah kita harus mau dipimpin oleh Roh Kudus. Bangun persekutuan yang karib dengan Tuhan setiap hari: berdoa dan merenungkan firman Tuhan, melatih kita untuk semakin peka akan suara Roh Kudus.
"Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia." Kolose 2:6
Wednesday, November 20, 2019
Tuesday, November 19, 2019
BERTANDINGLAH SESUAI DENGAN ATURAN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 November 2019
Baca: 1 Korintus 9:24-27
"Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!" 1 Korintus 9:24
Banyak orang Kristen tak menyadari bahwa perjalanan hidup kita dalam mengiring Kristus itu ibarat sebuah pertandingan iman. Untuk memperoleh kemenangan dalam suatu pertandingan setiap peserta harus fokus pada tujuan atau garis finis. Selain itu, dalam pertandingan iman setiap peserta harus menaati aturan-aturan pertandingan, bila melanggar pasti akan didiskualifikasi. Aturan itu adalah firman Tuhan. Jadi, setiap kita harus taat kepada firman Tuhan. "Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi." (1 Timotius 6:12).
Karena setiap hari adalah sebuah pertandingan iman, maka kita harus beribadah kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh dan melayani Dia dengan roh yang menyala-nyala, sebab kita harus berlomba sampai garis akhir untuk memenuhi rencana Tuhan dalam hidup kita, sebagaimana yang Rasul Paulus teladankan: "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya." (2 Timotius 4:7-8). Dalam pertandingan iman ini setiap pemenang akan memperoleh mahkota yang kekal, bukan mahkota fana, seperti yang diraih oleh para olahragawan dunia. Maka dari itu, kita berjuang sedemikian rupa demi meraih kemenangan dan mendapatkan mahkota kekal itu.
Ingat! Kita tidak dapat bertanding dengan maksimal bila kita masih memikul beban dan menyimpan dosa. Beban harus ditanggalkan dan dosa harus dibereskan! Jika tidak, hal itu akan merintangi langkah kita dalam berlari menuju garis akhir. "Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita." (Ibrani 12:1).
Waktu Tuhan sudah teramat dekat, jangan sampai kita kalah dalam pertandingan!
Baca: 1 Korintus 9:24-27
"Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!" 1 Korintus 9:24
Banyak orang Kristen tak menyadari bahwa perjalanan hidup kita dalam mengiring Kristus itu ibarat sebuah pertandingan iman. Untuk memperoleh kemenangan dalam suatu pertandingan setiap peserta harus fokus pada tujuan atau garis finis. Selain itu, dalam pertandingan iman setiap peserta harus menaati aturan-aturan pertandingan, bila melanggar pasti akan didiskualifikasi. Aturan itu adalah firman Tuhan. Jadi, setiap kita harus taat kepada firman Tuhan. "Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi." (1 Timotius 6:12).
Karena setiap hari adalah sebuah pertandingan iman, maka kita harus beribadah kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh dan melayani Dia dengan roh yang menyala-nyala, sebab kita harus berlomba sampai garis akhir untuk memenuhi rencana Tuhan dalam hidup kita, sebagaimana yang Rasul Paulus teladankan: "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya." (2 Timotius 4:7-8). Dalam pertandingan iman ini setiap pemenang akan memperoleh mahkota yang kekal, bukan mahkota fana, seperti yang diraih oleh para olahragawan dunia. Maka dari itu, kita berjuang sedemikian rupa demi meraih kemenangan dan mendapatkan mahkota kekal itu.
Ingat! Kita tidak dapat bertanding dengan maksimal bila kita masih memikul beban dan menyimpan dosa. Beban harus ditanggalkan dan dosa harus dibereskan! Jika tidak, hal itu akan merintangi langkah kita dalam berlari menuju garis akhir. "Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita." (Ibrani 12:1).
Waktu Tuhan sudah teramat dekat, jangan sampai kita kalah dalam pertandingan!
Subscribe to:
Posts (Atom)