Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 November 2019
Baca: Yesaya 54:1-17
"Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri, keturunanmu akan
memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi." Yesaya 54:3
Ada kalimat bijak menyatakan bahwa ketidakmampuan seseorang dalam meraih segala impian bukanlah karena faktor ekonomi, keterbatasan dalam pendidikan, ataupun status dirinya sendiri, melainkan dari ketidakmauannya untuk mewujudkan segala impian tersebut. Karena itu, jangan pernah takut untuk bermimpi atau punya impian besar! Dengan memiliki impian, orang akan termotivasi dan terdorong untuk berjuang dan berusaha sedemikian rupa mewujudkannya. Kita semua tahu bahwa impian takkan menjadi kenyataan tanpa usaha dan kerja keras.
Punya mimpi besar bukanlah kesombongan! Alkitab menyatakan bahwa dalam segala perkara Tuhan turut bekerja (Roma 8:28) dan Dia punya rencana besar bagi kehidupan anak-anak-Nya. Contoh: keberhasilan Yusuf menjadi penguasa di Mesir diawali dari sebuah mimpi besar, meski ia harus melewati proses yang begitu panjang, penuh liku, dan sangat menyakitkan. Tidak ada perkara yang mustahil bagi orang percaya, asalkan kita tetap hidup di jalan Tuhan. Tuhan berkata, "...sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu
bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu,
tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan
tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi." (Matius 21:21).
Perhatikan! Pohon akan tumbuh sesuai dengan ukuran tempatnya: jika pohon ditanam di area yang luas, maka pohon itu akan bertumbuh besar. Sebaliknya, jika pohon itu hanya ditanam di sebuah pot yang ukurannya kecil, pertumbuhannya pun akan terhambat dan terbatas. Oleh karena itu miliki keberanian untuk membayar harga: berkorban waktu, tenaga, ketekunan, kesetiaan, dan sebagainya. Waktu terus berjalan! Jangan pernah menyia-nyiakan hal sekecil apa pun yang ada di depan mata: "...panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu!" (Yesaya 54:2). Tali tanggung jawab, tali kejujuran, tali ketekunan, tali kesetiaan dan sebagainya harus semakin diperpanjang, serta diikatkan pada patok yang sangat kuat. Patok itu adalah Tuhan, Gunung Batu yang teguh.
Ada harga yang harus dibayar untuk mewujudkan segala mimpi besar!
Saturday, November 16, 2019
Friday, November 15, 2019
IRI HATI: Dosa Dalam Hati
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 November 2019
Baca: Amsal 14:1-35
"Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang." Amsal 14:30
Iri hati didefenisikan sebagai suatu perasaan tidak senang atas keunggulan, keberuntungan, kesuksesan orang lain. Sebagian orang yang iri hati menyerang lewat ucapan maupun perbuatan; sebagian lagi hanya menyimpan di dalam hati. Bagaimanapun juga, orang yang iri hati tidak ada yang merasakan tenang di dalam hidupnya.
Iri hati termasuk dalam daftar perbuatan daging, seperti tertulis: "Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah." (Galatia 5:19-21). Iri hati merupakan sifat asli Iblis, akar kejahatan. Dari rasa iri timbul perbuatan-perbuatan jahat lainnya. Karena merasa iri hati kepada saudaranya (Habel) yang persembahannya diterima oleh Tuhan, sedangkan persembahannya tidak diindahkan oleh Tuhan, hati Kain pun menjadi panas. Karena hatinya dikuasai oleh iri hati, akhirnya timbullah niat jahat, Kain melakukan perbuatan yang sangat keji yaitu tega membunuh adiknya sendiri. Begitu pula saudara-saudara Yusuf yang karena merasa iri kepada Yusuf, berikhtiar untuk menyingkirkan Yusuf dari tengah-tengah mereka. Iri hati adalah racun yang dapat mengubah kasih menjadi benci.
Iri hati merupakan dosa yang paling rahasia, ia tersembunyi di kedalaman hati manusia. Itu sebabnya disebut iri hati, karena rasa iri itu tersembunyi di dalam hatinya. Iri hati timbul karena tidak mampu bersyukur atas apa yang ia miliki, karena pandangannya tertuju kepada keuntungan, keberhasilan atau kelebihan orang lain, dan kemudian membandingkan dengan dirinya. Ia merasa lebih berhak menikmati keberhasilan atau kelebihan orang lain tersebut. Iri hati adalah masalah yang sangat serius dan berbahaya seperti penyakit kanker, yang bisa menggerogoti hidup seseorang.
"Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat." Yakobus 3:16
Baca: Amsal 14:1-35
"Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang." Amsal 14:30
Iri hati didefenisikan sebagai suatu perasaan tidak senang atas keunggulan, keberuntungan, kesuksesan orang lain. Sebagian orang yang iri hati menyerang lewat ucapan maupun perbuatan; sebagian lagi hanya menyimpan di dalam hati. Bagaimanapun juga, orang yang iri hati tidak ada yang merasakan tenang di dalam hidupnya.
Iri hati termasuk dalam daftar perbuatan daging, seperti tertulis: "Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah." (Galatia 5:19-21). Iri hati merupakan sifat asli Iblis, akar kejahatan. Dari rasa iri timbul perbuatan-perbuatan jahat lainnya. Karena merasa iri hati kepada saudaranya (Habel) yang persembahannya diterima oleh Tuhan, sedangkan persembahannya tidak diindahkan oleh Tuhan, hati Kain pun menjadi panas. Karena hatinya dikuasai oleh iri hati, akhirnya timbullah niat jahat, Kain melakukan perbuatan yang sangat keji yaitu tega membunuh adiknya sendiri. Begitu pula saudara-saudara Yusuf yang karena merasa iri kepada Yusuf, berikhtiar untuk menyingkirkan Yusuf dari tengah-tengah mereka. Iri hati adalah racun yang dapat mengubah kasih menjadi benci.
Iri hati merupakan dosa yang paling rahasia, ia tersembunyi di kedalaman hati manusia. Itu sebabnya disebut iri hati, karena rasa iri itu tersembunyi di dalam hatinya. Iri hati timbul karena tidak mampu bersyukur atas apa yang ia miliki, karena pandangannya tertuju kepada keuntungan, keberhasilan atau kelebihan orang lain, dan kemudian membandingkan dengan dirinya. Ia merasa lebih berhak menikmati keberhasilan atau kelebihan orang lain tersebut. Iri hati adalah masalah yang sangat serius dan berbahaya seperti penyakit kanker, yang bisa menggerogoti hidup seseorang.
"Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat." Yakobus 3:16
Subscribe to:
Posts (Atom)