Tuesday, November 5, 2019

TINDAKAN IMAN: Kunci Pemulihan

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 November 2019

Baca:  Markus 5:25-34Lukas 17:11-19

"Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."  Markus 5:28

Tuhan tahu benar bahwa manusia adalah lemah,  "Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu."  (Mazmur 103:14).  Manusia, sekuat apa pun jasmaninya, sepintar apa pun otaknya, tetaplah terbatas.  Maka dari itu Tuhan sendirilah yang menyediakan pemulihan bagi segala persoalan yang manusia hadapi.  Hanya satu syarat yang Tuhan tuntut dalam diri manusia, yaitu mengimani dan menaati firman-Nya.

  Ada seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.  Ia sudah mendengar berita-berita tentang Kristus dengan segala hal yang diperbuat-Nya;  timbullah imannya, sehingga ia berani berkata,  "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."  (ayat nas).  Karena tindakan imannya ini perempuan itu pun sembuh total dari sakit pendarahannya.  Begitu juga tentang kisah sepuluh orang kusta:  "Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak: '...Guru, kasihanilah kami!' Lalu Ia memandang mereka dan berkata: 'Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam.' Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir."  (Lukas 17:12-14).  Mengapa Kristus tidak terlebih dahulu berkata kepada sepuluh orang kusta itu,  "Sembuhlah engkau",  melainkan langsung menyuruh mereka untuk memperlihatkan diri kepada para imam, padahal mereka belum mengalami jamahan tangan-Nya?  Di sinilah tantangannya!  Kristus tahu benar bahwa mereka perlu bertindak dengan iman, artinya mereka mau taat akan apa yang diperintahkan-Nya.  Alkitab tidak mencatat bahwa orang-orang kusta itu bertanya terlebih dahulu kepada Kristus bagaimana mereka bisa menghadapi imam-imam, padahal mereka belum sembuh... sebaliknya mereka bertindak dan berjalan menghadap imam-imam, mereka taat akan perintah Tuhan, sehingga  "sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir."  (Lukas 17:14b).

     Kita patut meneladani sikap yang diperbuat oleh perempuan yang sakit pendarahan dan juga orang-orang kusta itu, yang bertindak dengan iman.  Karena tindakan imannya tersebut mereka mengalami kesembuhan dan pemulihan dari Tuhan.

Tuhan telah menyediakan berkat kesembuhan dan pemulihan, yang perlu kita lakukan adalah mengaktifkan iman dengan tindakan dan taat akan perintah-Nya!

Monday, November 4, 2019

TINGGALKAN KEHIDUPAN DUNIAWI

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 November 2019

Baca:  2 Korintus 6:11-18

"Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?"  2 Korintus 6:14

Dunia dengan segala gemerlap dan kemegahannya seringkali menjadi  'magnet'  bagi banyak orang untuk datang mendekat.  Semakin kita mendekat kepada dunia dan mengasihinya, semakin hilang kasih kita kepada Tuhan.  Karena itu firman Tuhan memperingatkan kita untuk meninggalkan kehidupan yang duniawi.  Hanya dengan cara itu kita dapat berkenan kepada Tuhan.  "Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah."  (Yakobus 4:4).

     Kita tidak boleh bersahabat dengan dunia, sebab cara hidup dunia sangat bertentangan dengan kehendak Tuhan.  Jadi, bukan tanpa tujuan bila Tuhan memerintahkan Abraham dan keluarganya untuk meninggalkan Ur Kasdim  (Kejadian 11:31);  Lot dan keluarganya diperintahkan Tuhan untuk meninggalkan Sodom dan Gomora  (Kejadian 19);  begitu juga bangsa Israel diperintahkan Tuhan untuk meninggalkan Mesir  (Keluaran 12:51).  Sodom dan Gomora adalah lambang kebejatan moral manusia;  Ur Kasdim dan Mesir adalah lambang kehidupan dunia.  Tuhan menyelamatkan bangsa Israel dengan Anak Domba Paskah.  Setiap anak sulung di Mesir akan dibunuh malaikat Tuhan, tetapi bila malaikat melihat darah teroles di ambang pintu, malaikat pemusnah itu akan melewatinya dan kematian terhindar.  Keselamatan mutlak karena darah Anak Domba.  "...kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat."  (1 Petrus 1:18-19).

     Setiap kita yang sudah menerima keselamatan dari Tuhan harus keluar dari Mesir.  Sayang masih banyak umat Tuhan, yang sekalipun sudah berada di luar Mesir, masih saja menjamah yang  'najis', yang menjadi kebencian Tuhan.

"Menjauhlah, menjauhlah! Keluarlah dari sana! Janganlah engkau kena kepada yang najis!"  Yesaya 52:11a