Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 November 2019
Baca: Roma 1:16-17
"Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan
memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: 'Orang benar akan hidup oleh
iman.'" (Roma 1:17).
Adalah penting sekali untuk kita memiliki pemahaman yang benar akan Injil. Bila kita tidak memiliki pemahaman yang benar, kita akan mudah sekali diombang-ambingkan "...oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan," (Efesus 4:14). Tanpa pemahaman yang benar tentu akan timbul penafsiran-penafsiran yang dapat meresahkan dan menggoyahkan iman.
Setiap firman Tuhan yang tertulis dalam Injil bukan untuk ditafsirkan dengan sembarangan dengan mengandalkan otak dan kepintaran kita, melainkan untuk dipercayai. Jadi, siapa pun yang sungguh-sungguh percaya dan yakin akan kebenaran firman Tuhan pasti selamat, sebab setiap firman yang tertulis dalam Injil itu akan menuntun orang kepada jalan keselamatan. Orang dapat saja mendengar berita Injil berkali-kali, tetapi bila ia tidak percaya dan tidak mau melakukan yang Tuhan perintahkan lewat firman-Nya tidak akan pernah menerima keselamatan. Karena itu "...hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri." (Yakobus 1:22). Seorang yang memiliki pemahaman yang benar terhadap Injil akan melandaskan hidupnya pada kebenaran firman Tuhan. Pemahaman yang benar ini sangatlah penting, sebab dengan demikian orang akan selalu mengakui dan memercayai bahwa firman Tuhan itu bukan perkataan manusia, melainkan perkataan Tuhan sendiri: "Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada
Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu,
bukan sebagai perkataan manusia, tetapi--dan memang sungguh-sungguh
demikian--sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang
percaya." (1 Tesalonika 2:13).
Injil dapat menyelamatkan orang percaya, karena Injil yang memimpin kita untuk berjalan dalam kebenaran Tuhan, asalkan kita mau taat melakukan aturan-aturan yang tertulis di dalam Injil yaitu firman Tuhan dan memercayainya, sebab Injil adalah kekuatan Tuhan yang menyelamatkan setiap orang yang percaya (Roma 1:16a).
Injil itu bukan buah pikiran atau karangan manusia, melainkan perkataan Tuhan yang penuh kuasa dan sanggup menyelamatkan orang yang percaya!
Sunday, November 3, 2019
Saturday, November 2, 2019
PERHATIKAN DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 November 2019
Baca: Matius 6:1-4
"Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu." Matius 6:3
Ada satu hukum Tuhan yang jika diperhatikan sepertinya tampak sepele, namun sangatlah penting, yaitu tentang memberi dengan diam-diam. Artinya jika kita memberi kepada seseorang janganlah ada orang lain yang tahu, sebab sudah menjadi sifat manusia bahwa orang selalu ingin mendapatkan pujian dan sanjungan dari orang lain, yang mana sampai detik ini hal semacam ini selalu ada. Persoalannya: kita mau menaati perkataan Tuhan atau tidak. Yang jelas Tuhan tidak suka pada orang yang memberi dengan disertai tendensi atau maksud terselubung, yaitu ingin dikenal dan dipuji orang.
Tuhan berkata, "...apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya." (Matius 6:2). Memang, jika ingin dipuji orang karena pemberian kita, maka upah kita hanyalah sebatas pujian itu, tetapi jika kita memberi secara diam-diam sesuai dengan firman Tuhan, Bapa yang di sorga akan membalasnya. Karena itu "Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." (Matius 6:4). Dan tentu saja di dalam memberi, kita harus memberi dengan bijaksana dan mohon hikmat dari Roh Kudus, supaya pemberian kita sampai pada sasaran yang tepat.
Demikian juga Tuhan mengajar kita untuk benar-benar bersandar dan berharap hanya kepada-Nya saja, sebagai satu-satunya penolong dan sumber berkat dalam hidup ini. Tidak perlu kita berusaha dengan akal untuk mencari atau mendapatkan pertolongan dari manusia, karena dengan berdoa dan melakukan apa yang Tuhan perintahkan, Tuhan akan membukakan semua saluran berkat bagi kita. Tuhan sudah memberikan kunci untuk mengalami berkat-berkat-Nya yaitu mengutamakan dahulu kerajaan-Nya dan kebenaran-Nya, maka semuanya akan ditambahkan dalam hidup kita (Matius 6:33). Firman Tuhan kelihatannya sangat sederhana, tapi mendatangkan berkat yang luar biasa bagi setiap orang yang mau memraktekkannya (taat).
Memberi dengan motivasi benar pasti mendapatkan balasan dari Tuhan!
Baca: Matius 6:1-4
"Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu." Matius 6:3
Ada satu hukum Tuhan yang jika diperhatikan sepertinya tampak sepele, namun sangatlah penting, yaitu tentang memberi dengan diam-diam. Artinya jika kita memberi kepada seseorang janganlah ada orang lain yang tahu, sebab sudah menjadi sifat manusia bahwa orang selalu ingin mendapatkan pujian dan sanjungan dari orang lain, yang mana sampai detik ini hal semacam ini selalu ada. Persoalannya: kita mau menaati perkataan Tuhan atau tidak. Yang jelas Tuhan tidak suka pada orang yang memberi dengan disertai tendensi atau maksud terselubung, yaitu ingin dikenal dan dipuji orang.
Tuhan berkata, "...apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya." (Matius 6:2). Memang, jika ingin dipuji orang karena pemberian kita, maka upah kita hanyalah sebatas pujian itu, tetapi jika kita memberi secara diam-diam sesuai dengan firman Tuhan, Bapa yang di sorga akan membalasnya. Karena itu "Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." (Matius 6:4). Dan tentu saja di dalam memberi, kita harus memberi dengan bijaksana dan mohon hikmat dari Roh Kudus, supaya pemberian kita sampai pada sasaran yang tepat.
Demikian juga Tuhan mengajar kita untuk benar-benar bersandar dan berharap hanya kepada-Nya saja, sebagai satu-satunya penolong dan sumber berkat dalam hidup ini. Tidak perlu kita berusaha dengan akal untuk mencari atau mendapatkan pertolongan dari manusia, karena dengan berdoa dan melakukan apa yang Tuhan perintahkan, Tuhan akan membukakan semua saluran berkat bagi kita. Tuhan sudah memberikan kunci untuk mengalami berkat-berkat-Nya yaitu mengutamakan dahulu kerajaan-Nya dan kebenaran-Nya, maka semuanya akan ditambahkan dalam hidup kita (Matius 6:33). Firman Tuhan kelihatannya sangat sederhana, tapi mendatangkan berkat yang luar biasa bagi setiap orang yang mau memraktekkannya (taat).
Memberi dengan motivasi benar pasti mendapatkan balasan dari Tuhan!
Subscribe to:
Posts (Atom)