Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 Oktober 2019
Baca: Lukas 10:17-20
"Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk
menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh,
sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu." Lukas 10:19
Semua kejahatan, apa pun bentuknya yang terjadi di dunia ini, adalah karena perbuatan Iblis, sebab ada tertulis: "Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan;" (Yohanes 10:10a). Inilah kenyataan perbuatan Iblis! Di akhir zaman ini roh-roh penyesat dan roh-roh kejahatan (Iblis dan bala tentaranya) semakin menggebu-gebu bekerja tiada mengenal lelah untuk menyeret dan menghancurkan manusia. Karena itu kita harus selalu waspada dan selalu membawa roh kita mendekat kepada Tuhan, "Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya..." (Efesus 6:18b).
Dengan pertolongan Roh Kudus kita pasti mampu mengalahkan Iblis dengan segala tipu muslihatnya. Sebelum Iblis mendekati kita, usirlah dan lawanlah dia dalam nama Tuhan kita, jangan tinggal diam menunggu Tuhan melakukan untuk kita, sebab Alkitab mengajarkan kita: "...tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!" (Yakobus 4:7). Mengapa Tuhan tidak mengusir Iblis untuk kita? Sebab Tuhan sudah memberi kita kuasa untuk melakukan segala perkara dalam nama-Nya, "Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku," (Markus 16:17). Namun, jika kita mengusir Iblis dengan ragu-ragu atau bimbang, maka dengan sendirinya Iblis tak kan lari, dia malah akan mempermainkan dan mengejek kita. Rasul Paulus memberitahukan bagaimana cara berperang melawan Iblis, "dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai
itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah," (Efesus 6:16-17).
Firman Tuhan selalu mengajarkan kepada kita untuk melawan Iblis, sebab di dalam diri kita ada kuasa untuk mengalahkan Iblis (ayat nas). Jadi, kita tak perlu takut menghadapinya, sebab Tuhan memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban (2 Timotius 1:7).
Pakailah kuasa Tuhan untuk melawan musuh, bukan dengan kekuatan sendiri!
Monday, October 7, 2019
Sunday, October 6, 2019
HATI MANUSIA: Pengaruh Terbesar
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Oktober 2019
Baca: Amsal 27:1-27
"Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu." Amsal 27:19
Tidak ada seorang pun yang tahu isi hati seseorang, termasuk orang yang paling dekat dengannya sekalipun. Yang tahu isi hatinya adalah orang yang bersangkutan itu sendiri dan Tuhan. Hati memiliki pengaruh besar dalam kehidupan manusia. Mengapa? Sebab segala sesuatu bersumber dari hati, seperti tertulis: "Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati. Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum." (Matius 12:34b, 35, 36, 37). Jadi, kondisi hati kita dapat menuntun kita kepada kebenaran atau kejahatan.
Penulis Amsal mengingatkan, "Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku; janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka." (Amsal 4:20, 21, 22). Karena itu firman Tuhan tak berhenti memperingatkan kita untuk menjaga hati (Amsal 4:23), sebab jika hati ini sampai dibobol pencuri (Iblis), bukan hal yang mustahil orang akan melakukan apa saja yang Iblis perintahkan, sebab Iblis sudah menguasai hatinya. Karena itulah Daud memohon kepada Tuhan untuk menyelidiki hatinya, "Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!" (Mazmur 139:23, 24).
Ada banyak orang Kristen membaca Alkitab hanya sebatas untuk mengisi otaknya saja, tidak sampai menembus hati, itulah sebabnya tak ada dampak. Sebaliknya, orang yang tekun membaca Alkitab dan merenungkan firman itu dan menyimpannya dalam hati, dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran AIR HIDUP (Yohanes 7:38).
Orang yang perbendaharaan hatinya dipenuhi firman Tuhan pasti terefleksi dalam perkataan dan perbuatannya.
Baca: Amsal 27:1-27
"Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu." Amsal 27:19
Tidak ada seorang pun yang tahu isi hati seseorang, termasuk orang yang paling dekat dengannya sekalipun. Yang tahu isi hatinya adalah orang yang bersangkutan itu sendiri dan Tuhan. Hati memiliki pengaruh besar dalam kehidupan manusia. Mengapa? Sebab segala sesuatu bersumber dari hati, seperti tertulis: "Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati. Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum." (Matius 12:34b, 35, 36, 37). Jadi, kondisi hati kita dapat menuntun kita kepada kebenaran atau kejahatan.
Penulis Amsal mengingatkan, "Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku; janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka." (Amsal 4:20, 21, 22). Karena itu firman Tuhan tak berhenti memperingatkan kita untuk menjaga hati (Amsal 4:23), sebab jika hati ini sampai dibobol pencuri (Iblis), bukan hal yang mustahil orang akan melakukan apa saja yang Iblis perintahkan, sebab Iblis sudah menguasai hatinya. Karena itulah Daud memohon kepada Tuhan untuk menyelidiki hatinya, "Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!" (Mazmur 139:23, 24).
Ada banyak orang Kristen membaca Alkitab hanya sebatas untuk mengisi otaknya saja, tidak sampai menembus hati, itulah sebabnya tak ada dampak. Sebaliknya, orang yang tekun membaca Alkitab dan merenungkan firman itu dan menyimpannya dalam hati, dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran AIR HIDUP (Yohanes 7:38).
Orang yang perbendaharaan hatinya dipenuhi firman Tuhan pasti terefleksi dalam perkataan dan perbuatannya.
Subscribe to:
Posts (Atom)