Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 September 2019
Baca: Mazmur 40:1-18
"Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada TUHAN," Mazmur 40:5
Daud membuat keputusan yang sangat bijak saat ia sedang dalam keadaan terjepit, yaitu lari kepada Tuhan dan berharap pertolongan dari-Nya. Ia menyadari bahwa sekuat apa pun, sehebat apa pun dia, dan sepintar apa pun otaknya, manusia tetaplah penuh keterbatasan. Karena itu Daud tahu benar dan sangat yakin bahwa janji Tuhan bukanlah seperti janji manusia, yang begitu mudah berubah dan seringkali tak ditepati, sedangkan janji Tuhan adalah ya dan amin, bukan sekedar meninabobokkan atau halusinasi. "Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah." (Mazmur 12:7). Itulah sebabnya Daud tidak pernah berhenti untuk berharap kepada Tuhan, "Aku sangat menanti-nantikan TUHAN; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong." (Mazmur 40:2).
Melalui pengalaman hidup dari Daud ini hendaknya iman dan roh kita semakin diteguhkan di dalam Tuhan dan semangat kita dalam menjalani hdiup ini kembali bangkit, sekalipun ujian dan tantangan menghadang langkah kita. Kita harus punya keyakinan bahwa semakin besar tantangan yang kita hadapi semakin besar pula mujizat yang akan kita peroleh dari Tuhan. Agar janji Tuhan itu kita dapatkan, kita harus bertindak dengan iman untuk meraihnya, bukan ciut hati. Jangan seperti 10 orang pengintai, dari 12 orang diutus Musa, yang hatinya langsung ciut, pesimis, dan langsung menyerah sebelum berperang. Jadilah seperti Kaleb dan Yosua yang memiliki keberanian untuk menghadapi musuh di kala semua orang mengalami ketakutan. "...Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: 'Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan
mengalahkannya!'" (Bilangan 13:30).
Keberanian Kaleb dan Yosua ini bukanlah tindakan yang nekat dan tanpa alasan, karena mereka tahu benar bahwa Tuhanlah yang akan menyertai mereka dan bersama Tuhan segala sesuatu pasti berhasil. Perhatikan pernyataan iman Daud ini, "Banyaklah yang telah Kaulakukan, ya TUHAN, Allahku, perbuatan-Mu yang
ajaib dan maksud-Mu untuk kami. Tidak ada yang dapat disejajarkan dengan
Engkau! Aku mau memberitakan dan mengatakannya, tetapi terlalu besar
jumlahnya untuk dihitung." (Mazmur 40:6).
Tuhan adalah satu-satunya sumber pengharapan kita! Tak perlu kita ciut hati.
Sunday, September 29, 2019
Saturday, September 28, 2019
MILIKILAH RASA HORMAT KEPADA TUHAN!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 September 2019
Baca: Maleakhi 3:13-18
"TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya." Maleakhi 3:16
Secara tidak sadar kita seringkali tidak menghargai dan menghormati Tuhan di dalam hidup ini. Salah satu contoh kecilnya adalah kita tidak pernah mengikutsertakan Tuhan dalam setiap rencana hidup dan langkah-langkah kita. Barulah setelah menemui jalan buntu dan mendapati banyak masalah, kita ingat Tuhan! Bukannya menyadari kesalahan kita, tapi kita justru menyalahkan Tuhan atas kegagalan yang kita alami. Tidak itu saja! Kita juga seringkali mengabaikan dan meremehkan jam-jam ibadah! "Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada perhentian kudus bagimu, yakni sabat, hari perhentian penuh bagi TUHAN;" (Keluaran 35:2).
Karena merasa iri hati dan cemburu terhadap orang-orang di luar Tuhan yang seolah-olah hidupnya mujur dan beruntung, timbul kekecewaan dan ketidakpuasan di dalam diri, lalu kita tidak lagi mau berdoa, tak mau baca Alkitab, tak mau turut terlibat dalam pelayanan pekerjaan Tuhan: "Adalah sia-sia beribadah kepada Allah. Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap-Nya dan berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan TUHAN semesta alam?" (Maleakhi 3:14). Pemazmur menasihati, "Jangan marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri hati kepada orang yang berbuat curang; sebab mereka segera lisut seperti rumput dan layu seperti tumbuh-tumbuhan hijau. Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu." (Mazmur 37:1-4).
Milikilah rasa hormat kepada Tuhan! Jangan sampai kita memberontak kepada Tuhan karena hal itu merupakan kekejian di hadapan-Nya. Sudah tahu kebenaran tapi tidak hidup dalam kebenaran sama artinya kita tidak menghormati Tuhan dan firman-Nya. Tuhan sangat marah terhadap orang-orang yang tidak menghormati-Nya, "Bicaramu kurang ajar tentang Aku, firman TUHAN." (Maleakhi 3:13).
"Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah." 1 Samuel 2:30b
Baca: Maleakhi 3:13-18
"TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya." Maleakhi 3:16
Secara tidak sadar kita seringkali tidak menghargai dan menghormati Tuhan di dalam hidup ini. Salah satu contoh kecilnya adalah kita tidak pernah mengikutsertakan Tuhan dalam setiap rencana hidup dan langkah-langkah kita. Barulah setelah menemui jalan buntu dan mendapati banyak masalah, kita ingat Tuhan! Bukannya menyadari kesalahan kita, tapi kita justru menyalahkan Tuhan atas kegagalan yang kita alami. Tidak itu saja! Kita juga seringkali mengabaikan dan meremehkan jam-jam ibadah! "Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada perhentian kudus bagimu, yakni sabat, hari perhentian penuh bagi TUHAN;" (Keluaran 35:2).
Karena merasa iri hati dan cemburu terhadap orang-orang di luar Tuhan yang seolah-olah hidupnya mujur dan beruntung, timbul kekecewaan dan ketidakpuasan di dalam diri, lalu kita tidak lagi mau berdoa, tak mau baca Alkitab, tak mau turut terlibat dalam pelayanan pekerjaan Tuhan: "Adalah sia-sia beribadah kepada Allah. Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap-Nya dan berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan TUHAN semesta alam?" (Maleakhi 3:14). Pemazmur menasihati, "Jangan marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri hati kepada orang yang berbuat curang; sebab mereka segera lisut seperti rumput dan layu seperti tumbuh-tumbuhan hijau. Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu." (Mazmur 37:1-4).
Milikilah rasa hormat kepada Tuhan! Jangan sampai kita memberontak kepada Tuhan karena hal itu merupakan kekejian di hadapan-Nya. Sudah tahu kebenaran tapi tidak hidup dalam kebenaran sama artinya kita tidak menghormati Tuhan dan firman-Nya. Tuhan sangat marah terhadap orang-orang yang tidak menghormati-Nya, "Bicaramu kurang ajar tentang Aku, firman TUHAN." (Maleakhi 3:13).
"Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah." 1 Samuel 2:30b
Subscribe to:
Posts (Atom)