Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 September 2019
Baca: Maleakhi 3:13-18
"TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis
di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi
orang-orang yang menghormati nama-Nya." Maleakhi 3:16
Secara tidak sadar kita seringkali tidak menghargai dan menghormati Tuhan di dalam hidup ini. Salah satu contoh kecilnya adalah kita tidak pernah mengikutsertakan Tuhan dalam setiap rencana hidup dan langkah-langkah kita. Barulah setelah menemui jalan buntu dan mendapati banyak masalah, kita ingat Tuhan! Bukannya menyadari kesalahan kita, tapi kita justru menyalahkan Tuhan atas kegagalan yang kita alami. Tidak itu saja! Kita juga seringkali mengabaikan dan meremehkan jam-jam ibadah! "Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang
ketujuh haruslah ada perhentian kudus bagimu, yakni sabat, hari
perhentian penuh bagi TUHAN;" (Keluaran 35:2).
Karena merasa iri hati dan cemburu terhadap orang-orang di luar Tuhan yang seolah-olah hidupnya mujur dan beruntung, timbul kekecewaan dan ketidakpuasan di dalam diri, lalu kita tidak lagi mau berdoa, tak mau baca Alkitab, tak mau turut terlibat dalam pelayanan pekerjaan Tuhan: "Adalah sia-sia beribadah kepada Allah. Apakah untungnya kita memelihara
apa yang harus dilakukan terhadap-Nya dan berjalan dengan pakaian
berkabung di hadapan TUHAN semesta alam?" (Maleakhi 3:14). Pemazmur menasihati, "Jangan marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri hati kepada orang yang berbuat curang; sebab mereka segera lisut seperti rumput dan layu seperti tumbuh-tumbuhan hijau. Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu." (Mazmur 37:1-4).
Milikilah rasa hormat kepada Tuhan! Jangan sampai kita memberontak kepada Tuhan karena hal itu merupakan kekejian di hadapan-Nya. Sudah tahu kebenaran tapi tidak hidup dalam kebenaran sama artinya kita tidak menghormati Tuhan dan firman-Nya. Tuhan sangat marah terhadap orang-orang yang tidak menghormati-Nya, "Bicaramu kurang ajar tentang Aku, firman TUHAN." (Maleakhi 3:13).
"Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah." 1 Samuel 2:30b
Saturday, September 28, 2019
Friday, September 27, 2019
UPAH BESAR MENANTI
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 September 2019
Baca: Ibrani 10:32-39
"Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya." Ibrani 10:35
Jangan pernah hitung-hitungan dengan Tuhan! Selagi tubuh kita masih sehat, selagi ada kesempatan, mari kita maksimalkan semua potensi yang ada di dalam diri untuk melayani Tuhan dan melakukan yang terbaik bagi Dia. "Dalam tiap jerih payah ada keuntungan," (Amsal 14:23). Tuhan menyediakan upah bagi setiap orang yang all out bagi Dia!
Kita harus bisa membedakan antara upah dan keselamatan! Alkitab menyatakan, "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri." (Efesus 2:8-9). Keselamatan diberikan kepada orang percaya dengan cuma-cuma karena iman kita kepada Kristus, bukan hasil usaha kita, bukan karena perjuangan kita, bukan karena perbuatan baik kita, melainkan pemberian dari Tuhan, oleh karena kasih karunia-Nya semata. Sedangkan untuk mendapatkan upah ada 'harga' yang harus kita bayar, kita harus berjuang, kita harus berusaha, kita harus bekerja keras untuk mendapatkannya. Hal upah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu upah selama di bumi dan upah di sorga. Alkitab menyatakan bahwa orang benar tidak pernah ditinggalkan Tuhan (Mazmur 37:25) dan diberkati Tuhan (Mazmur 112:1-3), artinya Tuhan menjamin kehidupan orang benar selama hidup di bumi; dan ketika sampai di sorga nanti, orang benar juga akan mendapatkan upahnya lagi dari Tuhan: mahkota kehidupan (Yakobus 1:12), mahkota sukacita/kemegahan (1 Tesalonika 2:9-10), mahkota kebenaran (2 Timotius 4:8), mahkota kemuliaan (1 Petrus 5:4), dan berkat-berkat sorga lainnya.
Seberat apa pun tantangan yang harus kita hadapi di dunia ini, kita harus mampu bertahan dalam penderitaan, sebab hidup kekristenan adalah hidup di medan peperangan: berperang melawan Iblis dan berperang melawan dunia dengan segala keinginannya. Tidak ada jalan selain kita harus selalu berjaga-jaga dan berdoa setiap saat, sebab Iblis selalu berjalan keliling mencari orang yang dapat ditelannya (1 Petrus 5:8). Selain itu kita harus terus bertekun di dalam Tuhan (Ibrani 10:36).
Rugi besar bila kita bermain-main dengan kehidupan kekristenan kita, karena ada upah besar Tuhan sediakan bagi orang yang hidup sungguh-sungguh di dalam Dia.
Baca: Ibrani 10:32-39
"Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya." Ibrani 10:35
Jangan pernah hitung-hitungan dengan Tuhan! Selagi tubuh kita masih sehat, selagi ada kesempatan, mari kita maksimalkan semua potensi yang ada di dalam diri untuk melayani Tuhan dan melakukan yang terbaik bagi Dia. "Dalam tiap jerih payah ada keuntungan," (Amsal 14:23). Tuhan menyediakan upah bagi setiap orang yang all out bagi Dia!
Kita harus bisa membedakan antara upah dan keselamatan! Alkitab menyatakan, "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri." (Efesus 2:8-9). Keselamatan diberikan kepada orang percaya dengan cuma-cuma karena iman kita kepada Kristus, bukan hasil usaha kita, bukan karena perjuangan kita, bukan karena perbuatan baik kita, melainkan pemberian dari Tuhan, oleh karena kasih karunia-Nya semata. Sedangkan untuk mendapatkan upah ada 'harga' yang harus kita bayar, kita harus berjuang, kita harus berusaha, kita harus bekerja keras untuk mendapatkannya. Hal upah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu upah selama di bumi dan upah di sorga. Alkitab menyatakan bahwa orang benar tidak pernah ditinggalkan Tuhan (Mazmur 37:25) dan diberkati Tuhan (Mazmur 112:1-3), artinya Tuhan menjamin kehidupan orang benar selama hidup di bumi; dan ketika sampai di sorga nanti, orang benar juga akan mendapatkan upahnya lagi dari Tuhan: mahkota kehidupan (Yakobus 1:12), mahkota sukacita/kemegahan (1 Tesalonika 2:9-10), mahkota kebenaran (2 Timotius 4:8), mahkota kemuliaan (1 Petrus 5:4), dan berkat-berkat sorga lainnya.
Seberat apa pun tantangan yang harus kita hadapi di dunia ini, kita harus mampu bertahan dalam penderitaan, sebab hidup kekristenan adalah hidup di medan peperangan: berperang melawan Iblis dan berperang melawan dunia dengan segala keinginannya. Tidak ada jalan selain kita harus selalu berjaga-jaga dan berdoa setiap saat, sebab Iblis selalu berjalan keliling mencari orang yang dapat ditelannya (1 Petrus 5:8). Selain itu kita harus terus bertekun di dalam Tuhan (Ibrani 10:36).
Rugi besar bila kita bermain-main dengan kehidupan kekristenan kita, karena ada upah besar Tuhan sediakan bagi orang yang hidup sungguh-sungguh di dalam Dia.
Subscribe to:
Posts (Atom)