Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Agustus 2019
Baca: Mazmur 51:1-21
"Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!" Mazmur 51:13
Ada perbedaan yang mencolok antara pribadi Saul dan Daud. Salah satunya adalah, Saul tidak pernah berjiwa besar untuk mengakui kesalahan, tidak pernah merasa menyesal ketika melakukan sebuah pelanggaran, melainkan selalu berkilah dengan menyalahkan situasi atau menyalahkan orang lain. Ini berbeda sekali dengan Daud! Hati Daud selalu terbuka untuk teguran dan koreksi. Ketika sadar telah melakukan kesalahan, ia segera datang kepada Tuhan, mengakui dengan jujur kesalahan yang telah diperbuatnya, memohon pengampunan kepada Tuhan dan bertobat, tanpa pernah menutup-nutupi kesalahannya, membenarkan diri sendiri ataupun menyalahkan orang lain.
Mazmur 51 ini diakui sebagai pengakuan dosa Daud ketika nabi Natan membeberkan dosa perzinahannya dengan Batsyeba dan juga pembunuhan terselubung yang diperbuatnya terhadap Uria. Ketika ditegur keras oleh nabi Natan, Daud pun tidak mengelak, tapi mengakuinya dengan jujur: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." (2 Samuel 12:13). Setelah itu ia tidak lagi melakukan dosa yang sama, itulah pertobatan yang sesungguhnya. Dengan penuh penyesalan Daud berdoa, "Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!" (Mazmur 51:3). Pula, ketika diperingatkan karena memegahkan diri dengan menghitung jumlah prajuritnya, segeralah Daud menyadari kesalahannya di hadapan Tuhan. "Aku telah sangat berdosa karena melakukan hal ini; maka sekarang,
TUHAN, jauhkanlah kiranya kesalahan hamba-Mu, sebab perbuatanku itu
sangat bodoh." (2 Samuel 24:10).
Betapa banyak orang Kristen yang berlaku seperti Saul, yaitu sulit sekali mengakui kesalahannya, tapi mudah sekali melihat selumbar di mata orang lain (Matius 7:3); mereka tak mau dikoreksi dan malah membenarkan diri sendiri; mereka menyembunyikan dosa dan kesalahannya dengan rapat dan tetap hidup dalam kepura-puraan. Perhatikan! "Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi." (Amsal 28:13).
"Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah." Mazmur 51:19
Monday, August 26, 2019
Sunday, August 25, 2019
PERLINDUNGAN TUHAN ATAS ORANG BENAR
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 25 Agustus 2019
Baca: Mazmur 91:1-16
"Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu." Mazmur 91:7
Mazmur 91 ini berbicara tentang jaminan perlindungan Tuhan bagi orang percaya. Orang percaya yang bagaimana? Jaminan perlindungan Tuhan hanya tersedia bagi orang percaya yang hidup melekat dengan Tuhan. Melekat dengan Tuhan berarti bergaul karib dengan Tuhan, seperti ranting yang melekat pada pokok anggur. Inilah syarat mutlak untuk kita dapat mengalami janji perlindungan Tuhan ini. Dikatakan: "Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: 'Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.'" (Mazmur 91:1-2). 'Orang yang duduk dan bermalam' memiliki makna: orang yang mau menyerahkan diri sepenuhnya kepada kehendak Tuhan dan berusaha untuk hidup benar di hadapan Tuhan setiap hari.
Hidup melekat dengan Tuhan dan bergaul karib dengan-Nya menyiratkan adanya kehendak diri yang sudah ditaklukkan bagi Tuhan. Sama seperti ranting yang harus 'dibersihkan' supaya dapat berbuah lebat. Ini adalah proses yang tidak mudah, butuh pendisiplinan diri dari hari ke sehari, karena "...roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:41). Bila kita tidak hidup melekat dengan Tuhan dan bergaul karib dengan Dia secara konsisten, maka kita juga tidak akan penuh menikmati janji-janji Tuhan itu. Ada bagian yang harus kita kerjakan, maka Tuhan akan mengerjakan bagian-Nya. Pernyataan pemazmur bahwa Tuhan adalah Yang Mahatinggi adalah penegasan bahwa Tuhan lebih besar daripada ancaman apa saja yang kita hadapi; Yang Mahakuasa adalah untuk menekankan bahwa kuasa-Nya sanggup mengalahkan dan membinasakan semua musuh. Bahkan, "...malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu." (Mazmur 91:11). Tuhan mengutus malaikat-Nya untuk mengawasi, menjaga, dan melindungi orang benar-Nya.
Selama kita tinggal dekat Tuhan dan hidup seturut dengan kehendak Tuhan, maka tak ada yang perlu ditakutkan, karena ada jaminan perlindungan dari Tuhan.
"Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya..." Mazmur 91:15
Baca: Mazmur 91:1-16
"Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu." Mazmur 91:7
Mazmur 91 ini berbicara tentang jaminan perlindungan Tuhan bagi orang percaya. Orang percaya yang bagaimana? Jaminan perlindungan Tuhan hanya tersedia bagi orang percaya yang hidup melekat dengan Tuhan. Melekat dengan Tuhan berarti bergaul karib dengan Tuhan, seperti ranting yang melekat pada pokok anggur. Inilah syarat mutlak untuk kita dapat mengalami janji perlindungan Tuhan ini. Dikatakan: "Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: 'Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.'" (Mazmur 91:1-2). 'Orang yang duduk dan bermalam' memiliki makna: orang yang mau menyerahkan diri sepenuhnya kepada kehendak Tuhan dan berusaha untuk hidup benar di hadapan Tuhan setiap hari.
Hidup melekat dengan Tuhan dan bergaul karib dengan-Nya menyiratkan adanya kehendak diri yang sudah ditaklukkan bagi Tuhan. Sama seperti ranting yang harus 'dibersihkan' supaya dapat berbuah lebat. Ini adalah proses yang tidak mudah, butuh pendisiplinan diri dari hari ke sehari, karena "...roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:41). Bila kita tidak hidup melekat dengan Tuhan dan bergaul karib dengan Dia secara konsisten, maka kita juga tidak akan penuh menikmati janji-janji Tuhan itu. Ada bagian yang harus kita kerjakan, maka Tuhan akan mengerjakan bagian-Nya. Pernyataan pemazmur bahwa Tuhan adalah Yang Mahatinggi adalah penegasan bahwa Tuhan lebih besar daripada ancaman apa saja yang kita hadapi; Yang Mahakuasa adalah untuk menekankan bahwa kuasa-Nya sanggup mengalahkan dan membinasakan semua musuh. Bahkan, "...malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu." (Mazmur 91:11). Tuhan mengutus malaikat-Nya untuk mengawasi, menjaga, dan melindungi orang benar-Nya.
Selama kita tinggal dekat Tuhan dan hidup seturut dengan kehendak Tuhan, maka tak ada yang perlu ditakutkan, karena ada jaminan perlindungan dari Tuhan.
"Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya..." Mazmur 91:15
Subscribe to:
Posts (Atom)