Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 Agustus 2019
Baca: Mazmur 119:97-114
"Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku." Mazmur 119:103
Madu adalah cairan yang menyerupai sirup, tapi lebih kental dan berasa manis, dihasilkan oleh lebah dan serangga lainnya dari nektar bunga. Semua orang mengakui bahwa sejak dari zaman dahulu madu memiliki banyak khasiat bagi kesehatan tubuh manusia: memiliki kalori gula dan dapat menyerap lemak dengan baik, memiliki sifat antibiotik sehingga dapat digunakan sebagai antiseptik alami yang dapat digunakan dan tanpa ada efek samping, dan juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh sehingga membuat tubuh kita tidak mudah terserang oleh penyakit.
Pemazmur menyatakan bahwa firman Tuhan itu manisnya lebih daripada madu. Hal ini menunjukkan betapa bermanfaatnya firman Tuhan bagi kehidupan orang percaya. Firman Tuhan adalah perkataan Tuhan sendiri, dimana ada kekuatan dan kuasa yang teramat dahsyat. Langit dan bumi dan segala isinya ini diciptakan Tuhan melalui perkataan-Nya. Jika Tuhan yang berkata-kata atau berfirman, semuanya pasti jadi, "...demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali
kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang
Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya." (Yesaya 55:11). Oleh karena itu kita harus mengimani setiap firman Tuhan, sebab firman Tuhan adalah sumber iman. "...iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus." (Roma 10:17). Seorang yang punya iman sejati takkan pernah takut dan gentar menghadapi persoalan hidup ini.
Firman Tuhan adalah pelita hidup kita, "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku." (Mazmur 119:105). Di tengah dunia yang diliputi oleh kegelapan yang pekat ini kita sangat membutuhkan pelita untuk menjadi penerang bagi langkah-langkah kita, agar kita tak tersandung atau terpelecok. Karena itu kita membutuhkan firman Tuhan setiap hari. Semua yang ada di depan kita adalah sebuah misteri, tetapi bila kita senantiasa merenungkan firman Tuhan, kita akan dituntun kepada jalan-jalan Tuhan yang pasti. "Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang," (Mazmur 119:130).
Di dalam firman Tuhan terkandung kuasa yang dahsyat! Ia sanggup menyembuhkan, memulihkan dan menuntun kepada hidup yang berkemenangan!
Sunday, August 11, 2019
Saturday, August 10, 2019
TIDAK ADA JANJI YANG TIDAK TUHAN TEPATI
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 10 Agustus 2019
Baca: 1 Raja-Raja 8:14-21
"Jadi TUHAN telah menepati janji yang telah diucapkan-Nya; aku telah bangkit menggantikan Daud, ayahku, dan telah duduk di atas takhta kerajaan Israel, seperti yang difirmankan TUHAN: aku telah mendirikan rumah ini untuk nama TUHAN, Allah Israel," 1 Raja-Raja 8:20
Dalam kehidupan di dunia ini ada begitu banyak orang yang suka berjanji, tapi sangat jarang orang bisa menepati apa yang dijanjikan. Janji yang tidak ditepati atau diingkari pasti akan menimbulkan rasa kecewa. Seorang gadis kecewa terhadap kekasihnya karena janji untuk dinikahi ternyata hanyalah janji palsu. Ini adalah salah satu contoh kekecewaan karena tidak menepati janji. Bukan hal yang mengejutkan lagi bila manusia mudah sekali mengingkari apa yang telah dijanjikan.
Oleh karena itu firman Tuhan mengajarkan kita untuk tidak berharap kepada manusia karena manusia memiliki banyak keterbatasan dan mudah sekali berubah. "Jangan berharap pada manusia, sebab ia tidak lebih dari pada embusan nafas, dan sebagai apakah ia dapat dianggap?" (Yesaya 2:22). Sampai hari ini sadar atau tidak, kita seringkali berharap dan terlena dengan janji-janji orang lain yang kita percayai dapat menolong: mungkin saja orang tersebut adalah orang kaya, teman dekat, saudara, orangtua, pemimpin rohani, atau orang yang berpangkat sekalipun. Berhentilah berharap kepada manusia dan mengandalkannya, sebelum Saudara mengalami kekecewaan. "Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN." (Yesaya 31:1).
Bersyukurlah bila saat ini kita mengalami kekecewaan karena janji-janji manusia. Terkadang hal ini Tuhan ijinkan memberi pelajaran berharga kepada kita dan supaya mata rohani kita terbuka, bahwa menaruh pengharapan kepada manusia hanya akan berujung kepada kekecewaan. Berharaplah hanya kepada Tuhan dan andalkan Dia saja dlam segala hal, sebab Tuhan adalah Pribadi yang tidak pernah mengecewakan. Apa yang Tuhan janjikan pasti akan ditepati-Nya.
"Segala jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya." Mazmur 25:10
Baca: 1 Raja-Raja 8:14-21
"Jadi TUHAN telah menepati janji yang telah diucapkan-Nya; aku telah bangkit menggantikan Daud, ayahku, dan telah duduk di atas takhta kerajaan Israel, seperti yang difirmankan TUHAN: aku telah mendirikan rumah ini untuk nama TUHAN, Allah Israel," 1 Raja-Raja 8:20
Dalam kehidupan di dunia ini ada begitu banyak orang yang suka berjanji, tapi sangat jarang orang bisa menepati apa yang dijanjikan. Janji yang tidak ditepati atau diingkari pasti akan menimbulkan rasa kecewa. Seorang gadis kecewa terhadap kekasihnya karena janji untuk dinikahi ternyata hanyalah janji palsu. Ini adalah salah satu contoh kekecewaan karena tidak menepati janji. Bukan hal yang mengejutkan lagi bila manusia mudah sekali mengingkari apa yang telah dijanjikan.
Oleh karena itu firman Tuhan mengajarkan kita untuk tidak berharap kepada manusia karena manusia memiliki banyak keterbatasan dan mudah sekali berubah. "Jangan berharap pada manusia, sebab ia tidak lebih dari pada embusan nafas, dan sebagai apakah ia dapat dianggap?" (Yesaya 2:22). Sampai hari ini sadar atau tidak, kita seringkali berharap dan terlena dengan janji-janji orang lain yang kita percayai dapat menolong: mungkin saja orang tersebut adalah orang kaya, teman dekat, saudara, orangtua, pemimpin rohani, atau orang yang berpangkat sekalipun. Berhentilah berharap kepada manusia dan mengandalkannya, sebelum Saudara mengalami kekecewaan. "Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN." (Yesaya 31:1).
Bersyukurlah bila saat ini kita mengalami kekecewaan karena janji-janji manusia. Terkadang hal ini Tuhan ijinkan memberi pelajaran berharga kepada kita dan supaya mata rohani kita terbuka, bahwa menaruh pengharapan kepada manusia hanya akan berujung kepada kekecewaan. Berharaplah hanya kepada Tuhan dan andalkan Dia saja dlam segala hal, sebab Tuhan adalah Pribadi yang tidak pernah mengecewakan. Apa yang Tuhan janjikan pasti akan ditepati-Nya.
"Segala jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya." Mazmur 25:10
Subscribe to:
Posts (Atom)