Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 Juli 2019
Baca: Lukas 6:46-49
"Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan?" Lukas 6:46
Dalam kehidupan ini kita seringkali mengecewakan hati Tuhan. Dalam hal apa kita mengecewakan Tuhan? Dalam hal ketidaktaatan kita. Kita sering tidak taat melakukan kehendak Tuhan, padahal kita sudah tahu tentang kebenaran dan mendengar firman Tuhan setiap hari. Kita taat kepada Tuhan hanya saat sedang kepepet (terdesak) yaitu ketika sedang dalam masalah atau kesulitan saja. Kita berseru-seru memanggil nama Tuhan hanya saat kita sedang memerlukan sesuatu dari Dia. Ketaatan semacam ini adalah ketaatan yang bersyarat! Taat hanya saat butuh, mau taat asalkan Tuhan mau menolong.
Sebagai orang percaya kita ini adalah prajurit-prajurit Kristus. Prajurit pasti akan melakukan apa pun yang diperintahkan oleh komandannya sekalipun perintah itu menjadikan nyawanya sebagai taruhan. "Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan
soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada
komandannya." (2 Timotius 2:4). Hanya dengan taat melakukan perintah, seorang prajurit berkenan kepada sang komandan. Demikianlah seharusnya, kita menaati apa yang diperintahkan Tuhan di segala keadaan, sebab semua perintah-Nya adalah untuk kebaikan kita juga. Bila kita tidak taat justru dapat membahayakan keselamatan kita sendiri. Tujuan Tuhan memberikan perintah kepada kita adalah untuk menunjukkan dan mengarahkan kita kepada jalan yang benar, supaya kita tidak tersesat.
Tuhan memberikan dua pilihan hidup kepada kita: "Lihatlah, aku memperhadapkan kepadamu pada hari ini berkat dan kutuk: berkat, apabila kamu mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini; dan kutuk, jika kamu tidak mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, dan
menyimpang dari jalan yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini, dengan
mengikuti allah lain yang tidak kamu kenal." (Ulangan 11:26-28), tetapi "...jika kamu tidak mendengarkan firman TUHAN dan kamu menentang titah TUHAN, maka tangan TUHAN akan melawan kamu..." (1 Samuel 12:15). Ketaatan mendatangkan berkat bagi kita, tapi ketidaktaatan akan mendatangkan kerugian besar bagi diri kita sendiri.
Berseru-seru tanpa mau taat takkan menggerakkan tangan Tuhan bertindak!
Monday, July 8, 2019
Sunday, July 7, 2019
FONDASI MENENTUKAN KEBERHASILAN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 Juli 2019
Baca: 1 Petrus 1:13-25
"Sebab: 'Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur, tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya.' Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu." 1 Petrus 1:24-25
Tak seorang pun manusia di dunia ini ingin gagal dalam hidupnya. Semua orang pasti ingin meraih kesuksesan atau keberhasilan hidup, itulah sebabnya berbagai cara mereka tempuh untuk mewujudkan keinginannya tersebut. Ada yang menempuhnya dengan cara yang benar, tapi tidak sedikit orang yang menempuhnya dengan cara yang sangat kotor.
Perhatikan! Kesuksesan atau kegagalan hidup seseorang sangat tergantung pada fondasi hidupnya. Apa yang menjadi fondasi hidup Saudara? Kehidupan yang akan memperoleh kemuliaan Tuhan bukanlah kehidupan yang berfondasikan kekuatan, kegagahan, kemashyuran, kekayaan, atau kemegahan dunia. Mengapa? Karena semua yang berasal dari dunia ini adalah semu, kosong, dangkal, segera berlalu atau gugur. Karena itu hidup orang percaya seharusnya mempunyai fondasi yang kokoh dan teguh, yaitu fondasi yang didirikan di atas 'Batu Karang' yaitu Kristus dan firman-Nya. Apabila kita membiarkan cahaya firman Tuhan menyinari hidup kita, langkah kaki kita akan semakin terarah, kita akan kuat dan tak mudah tergoncangkan. "Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita." (Ibrani 4:12).
Jika kita menjadikan firman Tuhan sebagai fondasi hidup, firman Tuhan yang dahsyat itu akan mengerjakan perkara-perkara yang mustahil bagi manusia. "Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat." (Ibrani 11:3). Sebaliknya, bila kita menjadikan segala hal yang ada di dunia sebagai fondasi hidup, semuanya takkan bertahan lama, mudah sekali lenyap, sebab "...sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu." (1 Korintus 3:13).
Kesuksesan dan kebahagiaan sejati akan kita alami bila Kristus dan firman-Nya sebagai fondasi hidup kita!
Baca: 1 Petrus 1:13-25
"Sebab: 'Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur, tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya.' Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu." 1 Petrus 1:24-25
Tak seorang pun manusia di dunia ini ingin gagal dalam hidupnya. Semua orang pasti ingin meraih kesuksesan atau keberhasilan hidup, itulah sebabnya berbagai cara mereka tempuh untuk mewujudkan keinginannya tersebut. Ada yang menempuhnya dengan cara yang benar, tapi tidak sedikit orang yang menempuhnya dengan cara yang sangat kotor.
Perhatikan! Kesuksesan atau kegagalan hidup seseorang sangat tergantung pada fondasi hidupnya. Apa yang menjadi fondasi hidup Saudara? Kehidupan yang akan memperoleh kemuliaan Tuhan bukanlah kehidupan yang berfondasikan kekuatan, kegagahan, kemashyuran, kekayaan, atau kemegahan dunia. Mengapa? Karena semua yang berasal dari dunia ini adalah semu, kosong, dangkal, segera berlalu atau gugur. Karena itu hidup orang percaya seharusnya mempunyai fondasi yang kokoh dan teguh, yaitu fondasi yang didirikan di atas 'Batu Karang' yaitu Kristus dan firman-Nya. Apabila kita membiarkan cahaya firman Tuhan menyinari hidup kita, langkah kaki kita akan semakin terarah, kita akan kuat dan tak mudah tergoncangkan. "Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita." (Ibrani 4:12).
Jika kita menjadikan firman Tuhan sebagai fondasi hidup, firman Tuhan yang dahsyat itu akan mengerjakan perkara-perkara yang mustahil bagi manusia. "Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat." (Ibrani 11:3). Sebaliknya, bila kita menjadikan segala hal yang ada di dunia sebagai fondasi hidup, semuanya takkan bertahan lama, mudah sekali lenyap, sebab "...sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu." (1 Korintus 3:13).
Kesuksesan dan kebahagiaan sejati akan kita alami bila Kristus dan firman-Nya sebagai fondasi hidup kita!
Subscribe to:
Posts (Atom)