Friday, March 22, 2019

SIAP MENANTIKAN KUASA TUHAN BEKERJA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 Maret 2019

Baca:  Yohanes 5:1-18

"...di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu."  Yohanes 5:3

Alkitab menyatakan bahwa di dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam yang bernama Betesda.  Nama  'Betesda'  ini berasal dari bahasa Ibrani atau bahasa Aram:  'Bet hesda'  yang artinya rumah kemurahan atau rumah anugerah.  Di sini Tuhan telah menyediakan anugerah dan kemurahan-Nya bagi mereka yang buta, timpang dan lumpuh, yang sangat membutuhkan anugerah kesembuhan dari Tuhan.  Terlebih lagi mereka yang buta rohani, timpang rohani dan lumpuh rohani, yang seringkali menjadi penghambat pertumbuhan iman dan penghalang untuk mengalami kuasa dan mujizat dari Tuhan.

     Untuk beroleh kesembuhan dan pemulihan orang-orang sakit ini harus siap menantikan kegerakan pekerjaan Tuhan:  "Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya."  (Yohanes 5:4).  Goncangan  'air'  itu adalah gambaran gerakan atau aliran kuasa Roh Kudus yang siap untuk menjamah dan memulihkan hidup seseorang.  Karena itu kita harus selalu dalam keadaan siap;  bila hadirat Tuhan turun kita pun harus cepat bertindak yaitu membuka hati kita dengan iman untuk menerima anugerah-Nya.  Tetapi banyak di antara kita berada dalam keadaan seperti orang yang sudah sakit selama tiga puluh delapan tahun, tak dapat bergerak untuk masuk ke dalam kolam.  Artinya tak dapat bertindak dan berusaha dengan iman untuk menerima anugerah Tuhan yang sudah disediakan.  Ketika Tuhan bertanya,  "Maukah engkau sembuh?"  Jawabnya:  "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."  (Yohanes 5:6b-7).

     Saat Tuhan bertanya apakah ia mau sembuh justru dijawab dengan menyalahkan orang lain yang tak menolongnya saat terjadi goncangan.  Melalui renungan ini Tuhan hendak mengajar kita untuk selalu siap sedia menantikan gerakan kuasa-Nya bekerja.  Dan jangan sekali-kali hidup mengandalkan pertolongan manusia!

Iman yang disertai dengan tindakan adalah kunci kesembuhan dan pemulihan!

Thursday, March 21, 2019

SURYA KEBENARAN TELAH TERBIT

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 Maret 2019

Baca:  Maleakhi 4:1-6

"...kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang."  Maleakhi 4:2

Kitab Maleakhi merupakan kitab terakhir dari kitab Perjanjian Lama menuju Perjanjian Baru.  Nabi Maleakhi menubuatkan bahwa surya kebenaran akan terbit dengan kesembuhan pada sayapnya.  Lalu ia melanjutkan:  "Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang."  (ayat nas).  Nubuatan ini digenapi di dalam Kristus, Putera Tunggal Bapa.  "Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,"  (Lukas 1:32), dan  "oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, Surya pagi dari tempat yang tinggi, untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera."  (Lukas 1:78-79).

     Kristus inilah yang diutus oleh Bapa untuk membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis  (1 Yohanes 3:8).  Melalui pengorbanan Kristus di kayu salib kutuk dosa telah dipatahkan-Nya, dan segala kelemahan dan sakit-penyakit kita ditanggung-Nya  (Matius 8:17).  Kedatangan Kristus benar-benar menggenapi apa yang Maleakhi nubuatkan bahwa Dia datang sebagai Tabib yang ajaib, Sang Penyembuh.  Matius menulis:  "Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka."  (Matius 4:24).  Kristus bukan hanya berkuasa menyembuhkan penyakit fisik, sakit rohani pun Ia sanggup.  "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu."  (Matius 11:28), bahkan Ia berkuasa menyembuhkan ekonomi yang sakit, sebab  "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan."  (Yohanes 10:10b).

     Kalau dulu Kristus adalah surya kebenaran dengan  'kesembuhan'  pada sayapnya, sampai sekarang pun dan bahkan selama-lamanya, Dia tidak pernah berubah  (Ibrani 13:8).

Surya Kebenaran hanya terbit bagi orang-orang yang takut akan nama Tuhan!