Friday, March 15, 2019

MILIKILAH HATI YANG BERSIH

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Maret 2019

Baca:  Amsal 20:1-30

"Siapakah dapat berkata: "Aku telah membersihkan hatiku, aku tahir dari pada dosaku?"  Amsal 20:9

Hati merupakan organ vital yang berfungsi menawar dan menetralisir racun, mengatur komposisi darah yang mengandung lemak, gula, protein dan zat-zat lainnya.  Hati juga membuat empedu, zat yang membantu pencernaan lemak di dalam tubuh.  Ini menunjukkan bahwa hati memiliki peranan yang teramat penting bagi kelangsungan hidup manusia.  Oleh karena itu kita semua dianjurkan untuk selalu menjaga dan merawat hati supaya tetap sehat.  Bagaimana caranya?  Yaitu dengan rajin berolahraga dan menerapkan pola hidup yang sehat.

     Berkenaan dengan soal  'hati'  ini, firman Tuhan juga tak henti-hentinya menasihati dan memperingatkan kita untuk selalu menjaganya.  "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan."  (Amsal 4:23).  Dari hati dapat timbul berbagai masalah dalam kehidupan ini:  "...timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat."  (Matius 15:19).  Bila  'hati'  bermasalah, muncullah sakit hati, panas hati, pahit hati, patah hati, hati yang luka, dan sebagainya.  Hati yang bermasalah atau hati yang tidak bersih adalah penghalang untuk kita mendekat kepada Tuhan, penghalang untuk kita menerima jawaban doa, penghalang untuk kita mengalami kebaikan Tuhan, sebab Tuhan itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya  (Mazmur 73:1).  Karena itu  "Bersihkanlah hatimu dari kejahatan, hai Yerusalem, supaya engkau diselamatkan! Berapa lama lagi tinggal di dalam hatimu rancangan-rancangan kedurjanaanmu?"  (Yeremia 4:14).  Daud berdoa dan memohon kepada Tuhan,  "Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!"  (Mazmur 51:12).

     Syukur kepada Tuhan!  Karena penebusan Kristus di kayu salib hati kita telah dibersihkan dari segala kotoran, sehingga kita dilayakkan untuk menghadap Tuhan.  "Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni."  (Ibrani 10:22).

Hati yang bersih adalah hati yang terbebas dari segala jenis kejahatan!

Thursday, March 14, 2019

URAPAN DAN PENYERTAAN TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Maret 2019

Baca:  1 Samuel 16:14-23

"Sesungguhnya, aku telah melihat salah seorang anak laki-laki Isai, orang Betlehem itu, yang pandai main kecapi. Ia seorang pahlawan yang gagah perkasa, seorang prajurit, yang pandai bicara, elok perawakannya; dan TUHAN menyertai dia."  1 Samuel 16:18

Daud adalah orang yang sangat istimewa di pemandangan mata Tuhan.  Tentang Daud Tuhan berkata,  "Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku."  (Kisah 13:22).  Ketika masih berusia muda Daud telah menunjukkan tanda-tanda bahwa kelak ia akan menjadi tokoh besar dan dipakai Tuhan secara luar biasa.  Jalan itu telah dirintisnya tatkala ia masih muda yaitu saat masih menggembalakan kambing domba yang jumlahnya hanya 2-3 ekor di padang belantara.  Saat itulah Daud memiliki banyak waktu untuk merenungkan banyak hal tentang kehidupan ini dan juga membangun persekutuan dengan Tuhan, ia pun menaikkan puji-pujian bagi Tuhan dengan iringan kecapi yang dimainkannya.

     Berita tentang kemahiran Daud dalam memainkan kecapi itu terdengar di mana-mana, bahkan sampai ke istana raja Saul.  Ketika raja Saul sedang diganggu oleh roh jahat, para pegawai istana berusaha mencari cara bagaimana supaya roh jahat itu pergi.  Lalu mereka menyarankan agar rajanya  (Saul)  segera mencari orang yang pandai memainkan kecapi.  Raja Saul pun memerintahkan pegawainya untuk mencarikan orang yang mahir dalam bermain kecapi.  "Carilah bagiku seorang yang dapat main kecapi dengan baik, dan bawalah dia kepadaku."  (1 Samuel 16:17).  Akhirnya  "...Daud sampai kepada Saul dan menjadi pelayannya. Dan setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu hinggap pada Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur dari padanya."  (1 Samuel 16:21a, 23).

     Bukan karena kualitas kecapinya yang membuat roh jahat pergi, tetapi siapa yang memainkan kecapi tersebut.  Selain mahir dalam memainkan kecapi, Daud adalah orang yang karib dengan Tuhan dan memiliki kehidupan yang berkenan kepada-Nya.  Itulah sebabnya kehidupan Daud dipenuhi oleh urapan Roh Tuhan.  Itulah kunci utama mengapa permainan kecapi Daud menghasilkan kuasa, sehingga mampu mengalahkan roh jahat.

Orang yang hidupnya dipenuhi Roh Kudus, di mana pun berada pasti membawa dampak yang luar biasa!