Saturday, January 26, 2019

BUKAN BUKIT DAN GUNUNG

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Januari 2019

Baca:  Yeremia 3:14-25

"Sesungguhnya, bukit-bukit pengorbanan adalah tipu daya, yakni keramaian di atas bukit-bukit itu! Sesungguhnya, hanya pada TUHAN, Allah kita, ada keselamatan Israel!"  Yeremia 3:23

Di zaman dahulu bukit-bukit dan gunung-gunung yang tinggi seringkali menjadi kebanggaan suatu bangsa.  Mengapa?  Karena menurut pemikiran mereka, bukit-bukit dan gunung-gunung yang tinggi menjulang dapat dijadikan sebagai tempat untuk berlindung.  Ketika musuh datang menyerang segeralah mereka berlari kesana untuk berlindung, dan apabila musuh sudah pergi, barulah mereka turun kembali untuk melakukan aktivitas seperti sediakala.  Jadi bukit-bukit dan gunung-gunung menjadi harapan semua orang untuk berlindung dan menyelamatkan diri dari segala marabahaya.

     Tetapi dengan tegas nabi Yeremia memperingatkan bahwa bukit-bukit dan gunung-gunung adalah tipu daya.  Adalah sia-sia kita berlindung kepadanya.  Nabi Amos pun menulis:  "Celaka atas orang-orang yang merasa aman di Sion, atas orang-orang yang merasa tenteram di gunung Samaria,..."  (Amos 6:1).  Namun sampai saat ini masih banyak orang yang memilih untuk pergi ke bukit-bukit, gunung-gunung, gua-gua dan makam-makam untuk mencari pertolongan dan berkat.  Kalau pun mereka beroleh jawaban, itu hanyalah tipu muslihat Iblis untuk menjerat mereka.  Pertolongan itu hanya sementara waktu dan semu belaka, dan pada akhirnya manusia harus membayar harganya.  Bukit dan gunung-gunung yang tinggi menjulang juga bisa berbicara tentang uang, kekayaan, emas, mobil, aset-aset berharga, jabatan atau dokter yang selalu diandalkan dan sebagainya.  Betapa banyak  'gunung-gunung'  mengelilingi kita yang nampak begitu kokoh dan bisa kita banggakan untuk tempat kita berlindung ketika kesesakan datang.

     Ada tertulis,  "Dan semua pulau hilang lenyap, dan tidak ditemukan lagi gunung-gunung."  (Wahyu 16:20).  Demikianlah gunung-gunung pengharapan kita tidak kekal.  Ada sumber pertolongan yang jauh lebih hebat dari apa pun yaitu Kristus, satu-satunya penolong kita,  "...tempat perlindunganmu, dan di bawahmu ada lengan-lengan yang kekal. Ia mengusir musuh dari depanmu dan berfirman: Punahkanlah!"  (Ulangan 33:27).

"Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi."  Mazmur 121:2

Friday, January 25, 2019

DAHSYATNYA KEKUATAN DOA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 25 Januari 2019

Baca:  Kisah Para Rasul 12:1-19

"Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka. Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia."  Kisah 12:10b

Raja Herodes dikenal sebagai raja yang sangat lalim.  Ia memerintah rakyatnya dengan tangan besi.  Dengan kekuasaan yang dimiliki ia bertindak semena-mena terhadap rakyatnya, bahkan ia melakukan penganiayaan dan pembunuhan secara sadis terhadap orang-orang percaya  (pengikut Kristus):  "Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang."  (Kisah 12:2).  Petrus pun tak luput dari hal ini, ia ditahan dan penjarakan.  Bisa dipastikan nasib Petrus takkan jauh berbeda dengan Yakobus.

     Petrus dijebloskan ke dalam penjara dengan pengawasan yang sangat ketat,  "...di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit."  (Kisah 12:4a).  Secara manusia Petrus sudah tidak memiliki harapan lagi untuk melihat  'dunia luar'  sebab ia dijaga ketat oleh prajurit-prajurit Herodes, dengan kaki dan tangan terbelenggu dengan rantai yang kuat.  Petrus hanya bisa berserah sepenuhnya kepada kehendak Tuhan.  Dalam kondisi tak berdaya, ketika ia tertidur pulas di antara penjagaan para prajurit,  "Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya: 'Bangunlah segera!' Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus."  (Kisah 12:7).  Dengan cara-Nya yang ajaib Tuhan menyatakan kuasa-Nya, Ia mengutus malaikat-Nya membebaskan Petrus.  Luar biasa!  Bagaimana Petrus dapat terlepas dari penjara?  Itu semua karena kekuatan doa.  Saat Petrus ditangkap dan dipenjarakan, jemaat Tuhan tekun berdoa untuk keselamatan Petrus  (Kisah 12:5b).  Doa yang dinaikkan dengan tekun dan penuh iman mampu menggetarkan sorga dan Tuhan pun turun tangan menyatakan kuasa-Nya.  Petrus pun luput dari kematian,  "Pada keesokan harinya gemparlah prajurit-prajurit itu. Mereka bertanya-tanya apakah yang telah terjadi dengan Petrus."  (Kisah 12:18).

     Masalah apa yang membelenggu Saudara saat ini?  Sekalipun sepertinya tidak ada lagi harapan, karena semua pintu serasa sudah tertutup, janganlah menyerah dan berputus asa, berserulah kepada Tuhan dengan iman, pertolongan-Nya pasti tepat pada waktunya.

"Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya."  Yakobus 5:16b