Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Desember 2018
Baca: Mazmur 80:1-20
"Ya Allah, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat." Mazmur 80:4
Saat menulis mazmur ini, pemazmur sedang mengalami penderitaan dan tekanan hidup yang berat dan sangat mengharapkan pemulihan dari Tuhan. Tindakan pemazmur datang kepada Tuhan adalah tindakan yang tepat. Betapa banyak orang ketika mengalami penderitaan dan tekanan hidup lari mencari pertolongan kepada dunia dan terlibat dengan kuasa-kuasa gelap. Bukannya pemulihan yang diperoleh, tapi keadaan mereka malah semakin terpuruk dan hancur. Itulah sebabnya firman Tuhan selalu memperingatkan kita untuk hidup mengandalkan Tuhan dan berharap kepada-Nya saja.
Pemulihan di segala aspek kehidupan akan kita alami bila kita mau datang kepada Tuhan dan mengundang Dia hadir dalam kehidupan kita. Di mana Tuhan hadir di situ pasti terjadi manifestasi kuasa: ada pemulihan, perubahan, kelepasan, kemenangan, pertolongan dan mujizat. Contoh: Ketika tabut Tuhan berada di rumah Obed Edom selama tiga bulan, terjadilah pemulihan secara luar biasa, Tuhan memberkati Obed Edom dan seisi rumahnya (2 Samuel 6:11-12). Tabut Tuhan adalah lambang kehadiran Tuhan. Saat Obed Edom menghormati hadirat Tuhan dan menempatkan Dia sebagai yang terutama dalam hidupnya, semua Tuhan tambahkan. Seketika itu kehidupan Obed Edom sekeluarga menjadi buah bibir di seluruh negeri alias menjadi kesaksian, bahkan berita tentang keluarga ini sampai ke telinga raja Daud. Hal ini selaras dengan pernyataan pemazmur: "Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion, keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan
sorak-sorai. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa:
"TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" (Mazmur 126:1-2).
Jangan pikirkan dengan cara apa dan bagaimana Tuhan memulihkan, bahkan terkadang Ia bisa memakai penderitaan sebagai sarana untuk memulihkan kita, yang rusak dan hancur sekalipun Tuhan sanggup pulihkan. "Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu,
rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain
menurut apa yang baik pada pemandangannya." (Yeremia 18:4).
Rindukan hadirat Tuhan selalu, niscaya kehidupan kita pasti dipulihkan!
Friday, December 14, 2018
Thursday, December 13, 2018
JANGAN KEHILANGAN SEMANGAT!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 Desember 2018
Baca: Yosua 14:6-15
"pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk." Yosua 14:11
Tidak sedikit orang yang mengalami kegagalan dalam hidup bukan karena mereka bodoh atau tidak berpendidikan, namun karena mereka tidak memiliki semangat dalam menjalani hidup. Sedikit saja mengalami masalah atau kesulitan langsung mengeluh, mengasihani diri sendiri sedemikian rupa, dan kehilangan semangat. Perhatikan! "Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?" (Amsal 18:14). Seberat apa pun tantangan yang dihadapi janganlah kita sampai kejilangan semangat. Mengapa? Karena kita punya Tuhan yang tak pernah meninggalkan kita, Ia begitu peduli dengan keadaan kita. "Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya." (Yesaya 40:29).
Kaleb, yang tetap memiliki semangat hidup luar biasa sekalipun sudah berumur 85 tahun, berkata, "...aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk." (ayat nas). Ia tetap bersemangat dalam menjalani kehidupan karena ia senantiasa mengarahkan pandangannya kepada janji-janji Tuhan. "Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah." (Mazmur 12:7). Orang yang memegang dan mengimani janji Tuhan dalam hidupnya takkan mudah mengeluh dan berputus asa, ia akan terus bersemangat sampai janji Tuhan tergenapi dalam hidupnya.
Kaleb berusia 40 tahun saat diutus Musa untuk mengintai tanah Kanaan, dan ia terus memegang teguh apa yang Musa katakan: "Sesungguhnya tanah yang diinjak oleh kakimu itu akan menjadi milik pusakamu dan anak-anakmu sampai selama-lamanya, sebab engkau tetap mengikuti TUHAN, Allahku, dengan sepenuh hati." (Yosua 14:9), Empat puluh lima tahun telah berlalu, Tuhan pun menggenapi janji-Nya. Yosua memberikan Hebron menjadi pusakanya (Yosua 14:13).
"Teguhkanlah pada hamba-Mu ini janji-Mu, yang berlaku bagi orang yang takut kepada-Mu." Mazmur 119:38
Baca: Yosua 14:6-15
"pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk." Yosua 14:11
Tidak sedikit orang yang mengalami kegagalan dalam hidup bukan karena mereka bodoh atau tidak berpendidikan, namun karena mereka tidak memiliki semangat dalam menjalani hidup. Sedikit saja mengalami masalah atau kesulitan langsung mengeluh, mengasihani diri sendiri sedemikian rupa, dan kehilangan semangat. Perhatikan! "Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?" (Amsal 18:14). Seberat apa pun tantangan yang dihadapi janganlah kita sampai kejilangan semangat. Mengapa? Karena kita punya Tuhan yang tak pernah meninggalkan kita, Ia begitu peduli dengan keadaan kita. "Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya." (Yesaya 40:29).
Kaleb, yang tetap memiliki semangat hidup luar biasa sekalipun sudah berumur 85 tahun, berkata, "...aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk." (ayat nas). Ia tetap bersemangat dalam menjalani kehidupan karena ia senantiasa mengarahkan pandangannya kepada janji-janji Tuhan. "Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah." (Mazmur 12:7). Orang yang memegang dan mengimani janji Tuhan dalam hidupnya takkan mudah mengeluh dan berputus asa, ia akan terus bersemangat sampai janji Tuhan tergenapi dalam hidupnya.
Kaleb berusia 40 tahun saat diutus Musa untuk mengintai tanah Kanaan, dan ia terus memegang teguh apa yang Musa katakan: "Sesungguhnya tanah yang diinjak oleh kakimu itu akan menjadi milik pusakamu dan anak-anakmu sampai selama-lamanya, sebab engkau tetap mengikuti TUHAN, Allahku, dengan sepenuh hati." (Yosua 14:9), Empat puluh lima tahun telah berlalu, Tuhan pun menggenapi janji-Nya. Yosua memberikan Hebron menjadi pusakanya (Yosua 14:13).
"Teguhkanlah pada hamba-Mu ini janji-Mu, yang berlaku bagi orang yang takut kepada-Mu." Mazmur 119:38
Subscribe to:
Posts (Atom)