Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 September 2018
Baca: Galatia 6:1-10
"Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya." Galatia 6:7
Camkan baik-baik di dalam hati pernyataan ini, bahwa apa pun juga yang diperbuat orang (baik atau jahat), semuanya tak lepas dari pengawasan Tuhan: "...tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala
sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita
harus memberikan pertanggungan jawab." (Ibrani 4:13), yang pada saatnya pasti akan menghasilkan suatu tuaian. Namun saat menuai bagi setiap orang itu tidaklah sama waktunya. Sama seperti petani yang menabur bibit padi dan bibit jagung, bertumbuh dan menuainya juga tak sama waktunya.
Ada banyak orang tak berhenti menabur kejahatan, kekerasan dan kekejian terhadap orang lain dan mereka sama sekali tak memikirkan akibatnya di kemudian hari. Untuk sekian waktu lamanya mungkin tidak terjadi apa-apa atau tidak ada hal-hal yang patut dikuatirkan. Mereka masih dapat menikmati hidup dan semua sepertinya berjalan tanpa kendala. Tapi begitu mereka menginjak masa tua, tanpa dirasa semua perbuatan yang telah ditabur di waktu-waktu lalu, kini mulai dituai. Mereka panen, tapi yang dipanen adalah hal-hal buruk yang sama sekali tak diharapkan terjadi dan tak disangka-sangka. Firman Tuhan secara tegas menyatakan: "Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan
dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai
hidup yang kekal dari Roh itu." (Galatia 6:8).
Marilah kita menabur hal-hal yang baik: "Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah." (Galatia 6:9). Mungkin ada di antara kita yang merasa jemu berbuat baik, karena selama ini tak membuahkan hasil apa-apa. Tapi jangan lupa, saat menuai itu belum tentu sekarang, mungkin 1, 5, atau 10 tahun kemudian, atau mungkin juga anak cucu kita yang akan menuai. Pastinya yang akan kita tuai adalah hal-hal yang baik sesuai apa yang kita tabur. Coba bayangkan jika orangtua menabur kejahatan, tapi yang menuai bukan dirinya sendiri, melainkan anak cucunya, kasihan sekali, bukan?
"...selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada
semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman." Galatia 6:10
Monday, September 24, 2018
Sunday, September 23, 2018
MANUSIA TAK PERNAH MAU MENGAKUI
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 September 2018
Baca: Roma 10:4-15
"Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan." Roma 10:10
Bapa telah menawarkan keselamatan kepada manusia dengan jalan yang mudah dan sederhana melalui Kristus, Putera-Nya, namun karena gengsi dan keangkuhannya, manusia tak mau menerima keselamatan itu dan memilih jalan sendiri untuk mendapatkan keselamatan jiwanya! Bahkan tidak sedikit orang menganggap bahwa neraka dan sorga itu hanya isapan jempol belaka. Perlu ditegaskan kembali bahwa neraka dan sorga adalah suatu relita yang harus dihadapi oleh semua orang setelah mati.
Pikirkanlah baik-baik, sebelum semuanya terlambat! Jangan sampai kita dibutakan oleh ilah zaman ini; jangan sampai kenikmatan duniawi mengalihkan fokus hidup kita, sehingga telinga rohani kita tertutup untuk berita Injil keselamatan. Rasul Paulus pernah mengalami hal yang sama yaitu ketika ia memberitakan Injil banyak orang menutup telinganya dan bahkan menentangnya dengan keras. "Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah." (2 Korintus 4:3-4). Karena kekerasan hatinya orang tak mau mengakui Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Ada tertulis: "Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga." (Matius 10:32-33).
Sesungguhnya Tuhan sangat mengasihi manusia, karena itu Ia ingin semua orang diselamatkan melalui jalan keselamatan yang disediakan-Nya: "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Kisah 4:12). Namun banyak manusia memusuhi Kristus dan bahkan menghujat nama-Nya, padahal Dia tidak pernah merugikan siapa pun, sebaliknya Ia telah mengorbankan diri-Nya mati di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia.
Kebinasaan kekal tersedia bagi orang-orang yang menolak Jalan Keselamatan!
Baca: Roma 10:4-15
"Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan." Roma 10:10
Bapa telah menawarkan keselamatan kepada manusia dengan jalan yang mudah dan sederhana melalui Kristus, Putera-Nya, namun karena gengsi dan keangkuhannya, manusia tak mau menerima keselamatan itu dan memilih jalan sendiri untuk mendapatkan keselamatan jiwanya! Bahkan tidak sedikit orang menganggap bahwa neraka dan sorga itu hanya isapan jempol belaka. Perlu ditegaskan kembali bahwa neraka dan sorga adalah suatu relita yang harus dihadapi oleh semua orang setelah mati.
Pikirkanlah baik-baik, sebelum semuanya terlambat! Jangan sampai kita dibutakan oleh ilah zaman ini; jangan sampai kenikmatan duniawi mengalihkan fokus hidup kita, sehingga telinga rohani kita tertutup untuk berita Injil keselamatan. Rasul Paulus pernah mengalami hal yang sama yaitu ketika ia memberitakan Injil banyak orang menutup telinganya dan bahkan menentangnya dengan keras. "Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah." (2 Korintus 4:3-4). Karena kekerasan hatinya orang tak mau mengakui Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Ada tertulis: "Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga." (Matius 10:32-33).
Sesungguhnya Tuhan sangat mengasihi manusia, karena itu Ia ingin semua orang diselamatkan melalui jalan keselamatan yang disediakan-Nya: "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Kisah 4:12). Namun banyak manusia memusuhi Kristus dan bahkan menghujat nama-Nya, padahal Dia tidak pernah merugikan siapa pun, sebaliknya Ia telah mengorbankan diri-Nya mati di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia.
Kebinasaan kekal tersedia bagi orang-orang yang menolak Jalan Keselamatan!
Subscribe to:
Posts (Atom)