Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 Agustus 2018
Baca: Ulangan 28:1-14
"Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:" Ulangan 28:2
Di hadapan umat Israel Musa kembali menekankan aspek janji Tuhan dan perintah, dengan tujuan supaya mereka memiliki kesungguhan hati beribadah kepada-Nya. Jika kita memahami janji-janji Tuhan, kita akan terus bersemangat dan tidak lagi bersungut-sungut menaati dan melakukan perintah Tuhan, karena melalui ketaatan dalam melakukan perintah Tuhan, janji-Nya pasti akan digenapi.
Mengapa masih banyak orang Kristen sampai saat ini belum mengalami penggenapan janji Tuhan? Apakah janji Tuhan yang tertulis di Alkitab itu sudah tidak berlaku lagi? Hidup dalam perjanjian berkat Tuhan itu tidak dapat dipisahkan dengan ketaatan melakukan perintah-Nya. Ketidaktaatan adalah faktor yang dapat menghalangi janji Tuhan digenapi dalam hidup ini. Saat kita taat melakukan perintah Tuhan, janji-Nya pasti digenapi. Untuk taat melakukan perintah Tuhan kita harus belajar mengetahui kehendak Tuhan terlebih dahulu. Mengetahui kehendak Tuhan bisa diperoleh melalui keintiman personal (pribadi) dan korporat (persekutuan). Sediakanlah waktu untuk bersaat teduh dan merenungkan firman Tuhan secara pribadi atau melalui orang lain, seperti mendengarkan hamba Tuhan berkhotbah. Alkitab adalah sumber pengetahuan tentang perintah Tuhan yang harus ditaati dan janji Tuhan yang akan kita alami.
Tak mudah memiliki karakter taat, perlu latihan dan disiplin tinggi. Kita harus membiasakan diri dalam bersaat teduh, sehingga kebiasaan itu akan membentuk suatu karakter dalam diri kita. Ketaatan bukan suatu perubahan yang terjadi seketika, tapi harus dibentuk secara berulang-ulang, perlahan-lahan, sampai menjadi karakter dan kebiasaan. Lewat repetisi atau pengulangan terus-menerus kita akan memiliki karakter ketaatan. Banyak orang Kristen mau taat karena ingin mendapatkan berkat, namun Tuhan menghendaki ketaatan kita bukan sekedar karena motivasi (berkat), tetapi lebih dari itu, yaitu kedekatan hubungan. Kita taat kepada perintah Tuhan karena kita mengasihi Dia.
"Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di
dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan
menerimanya." Yohanes 15:7
Thursday, August 23, 2018
Wednesday, August 22, 2018
DIPERLENGKAPI UNTUK MELAKUKAN YANG BAIK
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 Agustus 2018
Baca: Ibrani 13:1-25
"...Yesus, Tuhan kita, kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin." Ibrani 13:20-21
Melakukan kehendak Tuhan adalah hal yang teramat penting bagi kehidupan orang percaya. Timbul pertanyaan: "Mungkinkah kita melakukan kehendak Tuhan?" Tidak ada yang tak mungkin! Sebab Tuhan sudah memperlengkapi kita dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya. Kita tidak dapat melakukan kehendak Tuhan jika kita berdiri di atas kekuatan sendiri dan terlepas dari Kristus, sebab di luar Kristus kita tidak bisa berbuat apa-apa. "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa." (Yohanes 15:5).
Tinggal di dalam Kristus atau melekat pada pokok anggur adalah kunci untuk dapat melakukan kehendak Tuhan. Selama kita tetap mengeraskan hati dan tidak mau melakukan kehendak Tuhan, kita tak berguna bagi Tuhan, dan rencana-Nya atas hidup kita takkan dapat terlaksana. Demikian juga andaikata Kristus pada waktu itu tak mau taat melakukan kehendak Bapa, maka rencana Agung Bapa untuk penebusan dan penyelamatan umat manusia takkan pernah terjadi hingga detik ini. Walaupun Kristus pada waktu itu bergumul untuk tidak menerima cawan berisi dosa segenap umat manusia itu, tapi pada akhirnya kristus menyerah kepada kehendak Bapa. "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." (Lukas 22:42).
Melakukan kehendak Tuhan adalah cara untuk kita dapat menyenangkan hati-Nya. Ketika Daud taat kepada kehendak Tuhan, ia pun dikenan Tuhan. "Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku." (Kisah 13:22b). Karena ketaatan Daud maka "...dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus." (Kisah 13:23).
Ketaatan melakukan kehendak Tuhan mendatangkan peninggian dari-Nya!
Baca: Ibrani 13:1-25
"...Yesus, Tuhan kita, kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin." Ibrani 13:20-21
Melakukan kehendak Tuhan adalah hal yang teramat penting bagi kehidupan orang percaya. Timbul pertanyaan: "Mungkinkah kita melakukan kehendak Tuhan?" Tidak ada yang tak mungkin! Sebab Tuhan sudah memperlengkapi kita dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya. Kita tidak dapat melakukan kehendak Tuhan jika kita berdiri di atas kekuatan sendiri dan terlepas dari Kristus, sebab di luar Kristus kita tidak bisa berbuat apa-apa. "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa." (Yohanes 15:5).
Tinggal di dalam Kristus atau melekat pada pokok anggur adalah kunci untuk dapat melakukan kehendak Tuhan. Selama kita tetap mengeraskan hati dan tidak mau melakukan kehendak Tuhan, kita tak berguna bagi Tuhan, dan rencana-Nya atas hidup kita takkan dapat terlaksana. Demikian juga andaikata Kristus pada waktu itu tak mau taat melakukan kehendak Bapa, maka rencana Agung Bapa untuk penebusan dan penyelamatan umat manusia takkan pernah terjadi hingga detik ini. Walaupun Kristus pada waktu itu bergumul untuk tidak menerima cawan berisi dosa segenap umat manusia itu, tapi pada akhirnya kristus menyerah kepada kehendak Bapa. "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." (Lukas 22:42).
Melakukan kehendak Tuhan adalah cara untuk kita dapat menyenangkan hati-Nya. Ketika Daud taat kepada kehendak Tuhan, ia pun dikenan Tuhan. "Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku." (Kisah 13:22b). Karena ketaatan Daud maka "...dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus." (Kisah 13:23).
Ketaatan melakukan kehendak Tuhan mendatangkan peninggian dari-Nya!
Subscribe to:
Posts (Atom)