Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Agustus 2018
Baca: Yunus 2:1-10
"Ketika itulah Engkau naikkan nyawaku dari dalam liang kubur, ya TUHAN, Allahku." Yunus 2:6b
Perjalanan hidup Yunus adalah kisah yang sangat dramatis dan juga sebagai pembuktian kasih dan kuasa Tuhan yang dinyatakan atas diri Yunus. Selain itu kisah Yunus di dalam perut ikan tiga hari tiga malam ini juga merupakan tipologi dari kisah Kristus. "Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari
tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi
tiga hari tiga malam." (Matius 12:40).
Berada di dalam perut ikan ibarat berada di lembah bayang-bayang maut, suatu tempat yang gelap, kelam nan tiada harapan. Namun keberadaan Yunus di dalam perut ikan ini sesungguhnya merupakan tindakan penyelamatan dari Tuhan. "Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan
Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam
lamanya." (Yunus 1:17). Jika tidak ada ikan besar itu tamatlah riwayat hidup Yunus, ia pasti mati tenggelam tertelan amukan gelombang laut yang menggelora. Saat berada di dalam perut ikan ini Yunus mengalami titik balik dalam hidupnya, mata hatinya terbuka melihat kebesaran kasih Tuhan. Berdoalah Yunus: "Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku, dari
tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku. Telah Kaulemparkan aku ke tempat yang dalam, ke pusat lautan, lalu aku
terangkum oleh arus air; segala gelora dan gelombang-Mu melingkupi aku." (Yunus 2:2-3).
Timbul penyesalan dalam diri Yunus atas pemberontakannya: "...teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus. Mereka yang berpegang teguh pada berhala kesia-siaan, merekalah yang meninggalkan Dia, yang mengasihi mereka dengan setia." (Yunus 2:7-8). Ia sadar benar bahwa hidup menjauh dari Tuhan hanya berakibat kepada kehancuran. Dalam keadaan seperti itu Yunus menyesal dan kembali kepada Tuhan. Yunus pun memperbaharui komitmennya kepada Tuhan dan bertekad, "...akan kupersembahkan korban kepada-Mu; apa yang kunazarkan akan kubayar. Keselamatan adalah dari TUHAN!" (Yunus 2:9).
Bukan perkara mudah untuk percaya kepada Tuhan ketika orang berada di lembah kekelaman atau bayang-bayang maut.
Wednesday, August 1, 2018
Tuesday, July 31, 2018
SEORANG MUDA YANG DIPAKAI TUHAN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 31 Juli 2018
Baca: 2 Timotius 2:1-13
"Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu." 2 Timotius 2:7
Kehidupan anak-anak muda di jaman now ini selalu identik dengan hura-hura, gaya hidup bebas, ugal-ugalan, gaul dan enerjik. Benarkah? Tidak semuanya. Ada banyak anak muda di negeri ini yang di masa kemudaannya justru memiliki prestasi yang dapat dibanggakan. Contohnya: Anthony Sinisuka Ginting, pebulutangkis muda Indonesia ini sudah mampu mengharumkan nama Indonesia dengan meraih gelar di kejuaraan bulutangkis kelas Superseries Korea Open 2017 dan Daihatsu Indonesia Master 2018. Namun ada sebagian anak muda yang justru terpuruk dalam pergaulan yang menjerumuskan: memakai narkoba, pesta miras, terlibat dugem dan bahkan berani melakukan seks bebas. Ironis sekali! Itulah fenomena kehidupan anak muda.
Di dalam Perjanjian Baru ada anak muda yang sudah dipakai Tuhan secara luar biasa dalam melayani pekerjaan-Nya, yaitu Timotius. Di usianya yang masih relatif muda Timotius sudah dipercaya Tuhan untuk menjadi pemimpin jemaat di Efesus. Ini merupakan salah satu penggenapan dari janji Tuhan, seperti yang dikatakan oleh Petrus dalam khotbahnya di hari Pentakosta: "Akan terjadi pada hari-hari terakhir--demikianlah firman Allah--bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi." (Kisah 2:17). Atas petunjuk dan pimpinan Tuhan rasul Paulus memilih Timotius untuk mengerjakan tanggung jawab pelayanan yang dipercayakan Tuhan kepadanya: "Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu." (2 Timotius 1:6).
Hidup dipakai Tuhan di usia muda itu ada harga yang harus dibayar. Karena itu rasul Paulus tak henti-hentinya berdoa untuk Timotius dan mendorongnya agar tidak mudah putus asa: "Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." (1 Timotius 4:12).
Usia muda adalah kesempatan emas untuk melakukan yang terbaik bagi Tuhan!
Baca: 2 Timotius 2:1-13
"Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu." 2 Timotius 2:7
Kehidupan anak-anak muda di jaman now ini selalu identik dengan hura-hura, gaya hidup bebas, ugal-ugalan, gaul dan enerjik. Benarkah? Tidak semuanya. Ada banyak anak muda di negeri ini yang di masa kemudaannya justru memiliki prestasi yang dapat dibanggakan. Contohnya: Anthony Sinisuka Ginting, pebulutangkis muda Indonesia ini sudah mampu mengharumkan nama Indonesia dengan meraih gelar di kejuaraan bulutangkis kelas Superseries Korea Open 2017 dan Daihatsu Indonesia Master 2018. Namun ada sebagian anak muda yang justru terpuruk dalam pergaulan yang menjerumuskan: memakai narkoba, pesta miras, terlibat dugem dan bahkan berani melakukan seks bebas. Ironis sekali! Itulah fenomena kehidupan anak muda.
Di dalam Perjanjian Baru ada anak muda yang sudah dipakai Tuhan secara luar biasa dalam melayani pekerjaan-Nya, yaitu Timotius. Di usianya yang masih relatif muda Timotius sudah dipercaya Tuhan untuk menjadi pemimpin jemaat di Efesus. Ini merupakan salah satu penggenapan dari janji Tuhan, seperti yang dikatakan oleh Petrus dalam khotbahnya di hari Pentakosta: "Akan terjadi pada hari-hari terakhir--demikianlah firman Allah--bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi." (Kisah 2:17). Atas petunjuk dan pimpinan Tuhan rasul Paulus memilih Timotius untuk mengerjakan tanggung jawab pelayanan yang dipercayakan Tuhan kepadanya: "Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu." (2 Timotius 1:6).
Hidup dipakai Tuhan di usia muda itu ada harga yang harus dibayar. Karena itu rasul Paulus tak henti-hentinya berdoa untuk Timotius dan mendorongnya agar tidak mudah putus asa: "Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." (1 Timotius 4:12).
Usia muda adalah kesempatan emas untuk melakukan yang terbaik bagi Tuhan!
Subscribe to:
Posts (Atom)