Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 Juli 2018
Baca: Mazmur 91:1-16
"sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu." Mazmur 91:11
Setiap orang di dunia ini, bahkan termasuk suatu Negara sekalipun,
membutuhkan perlindungan yang aman. Agar
terlindung dari segala jenis penyakit, manusia mengadakan vaksinasi, juga minum
obat dan vitamin. Agar terlindung dari
pencuri, penjahat atau perampok, orang membuat pagar yang kuat di sekeliling
rumahnya, atau memperkerjakan satpam. Agar
terlindung dari serangan musuh, setiap Negara membangun angkatan
bersenjata. Contoh: Indonesia dengan TNI-nya. Agar terlindung dari kerugian besar yang tak
terduga, orang melengkapi diri dengan asuransi.
Intinya, di setiap aspek kehidupan, manusia sangat memerlukan
perlindungan.
Apakah semua perlindungan
yang dibuat manusia ini sudah dapat menjamin keselamatan, keamanan dan
kenyamanan mereka secara utuh? Semua ada
batasnya dan tidak ada yang sempurna.
Pertanyaan: ke manakah kita harus
mencari perlindungan yang aman dan sempurna?
Mau tidak mau manusia harus kembali kepada Tuhan. Tetapi tidak semua orang bisa mendapatkan
jaminan perlindungan Tuhan. Pemazmur
menegaskan: “Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam
naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: ‘Tempat perlindunganku dan
kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.’” (Mazmur 91:1-2). Hanya orang-orang yang “…hatinya
melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab
ia mengenal nama-Ku.” (Mazmur 91:14).
Melekat kepada Tuhan berarti
memiliki persekutuan yang karib dengan Tuhan.
Mengenal nama Tuhan berarti mengenal kebenaran Tuhan dan hidup dalam
kebenaran-Nya. Sudahkah kita memiliki
pengenalan yang benar akan Tuhan? Orang
yang mengenal Tuhan dengan benar akan mempercayakan hidup sepenuhnya kepada
Tuhan. “Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu, sebab tidak
Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN.” (Mazmur 9:11). Di zaman yang serba modern ini tidak gampang
orang mau mempercayakan hidup sepenuhnya kepada Tuhan.
Dalam perlindungan Tuhan hidup kita akan terjaga dan terpelihara dengan
aman!
Sunday, July 22, 2018
Saturday, July 21, 2018
TUHAN SANGGUP MEMBERKATI KITA
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 Juli 2018
Baca: Kejadian 13:1-18
"Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan, sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya." Kejadian 13:14-15
Di zaman yang serba sulit seperti sekarang ini hampir semua orang sedang berlomba-lomba untuk mengumpulkan harta yang sebanyak-banyaknya. Karena berfokus pada materi, orang tidak lagi punya kepedulian terhadap sesama, rasa kasih di antara insan manusia semakin terkikis habis, kasih kebanyakan orang menjadi dingin. Marak terjadi, pasangan bercerai dan berselisih hebat memperebutkan harta gono gini; di antara saudara kandung saling bersengketa gara-gara berebut warisan dari orangtuanya. Mengapa hal ini bisa terjadi? Penyebab utamanya adalah soal materi. Semua beranggapan bahwa dengan memiliki materi yang berlimpah atau uang yang banyak maka semua persoalan hidup dapat terselesaikan dengan baik. Benarkah?
Alkitab mencatat bahwa Abram sangat kaya, banyak ternak, perak dan emasnya, begitu pula Lot yang ikut bersama-sama dengan Abram, mempunyai domba, lembu dan kemah. Karena berlimpah dengan harta kekayaan, sampai-sampai "...negeri itu tidak cukup luas bagi mereka untuk diam bersama-sama, sebab harta milik mereka amat banyak, sehingga mereka tidak dapat diam bersama-sama." (Kejadian 13:6). Untuk menghindari konflik dan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di antara gembala Abram dan gembala Lot, mereka pun sepakat untuk berpisah. Sikap bijak ditunjukkan Abram dengan mempersilahkan Lot untuk memilih lebih dahulu tempat yang dikehendaki, walau sesungguhnya Abram yang punya hak untuk memilih lebih dahulu.
Tindakan Abram ini bukanlah tindakan untung-untungan, tetapi ia berpegang teguh pada janji Tuhan (Kejadian 12:13); dan apa yang dipandang baik dan indah menurut mata Lot ternyata menipu dan jahat adanya (Kejadian 13:13). Tertulis: "Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya." (Amsal 10:22). Asal kita hidup benar di hadapan Tuhan dan mengutamakan Dia, apa saja yang kita perbuat pasti dijadikan berhasil. Berkat Tuhan juga tak mengenal tempat dan musim.
"Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai." Mazmur 5:13
Baca: Kejadian 13:1-18
"Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan, sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya." Kejadian 13:14-15
Di zaman yang serba sulit seperti sekarang ini hampir semua orang sedang berlomba-lomba untuk mengumpulkan harta yang sebanyak-banyaknya. Karena berfokus pada materi, orang tidak lagi punya kepedulian terhadap sesama, rasa kasih di antara insan manusia semakin terkikis habis, kasih kebanyakan orang menjadi dingin. Marak terjadi, pasangan bercerai dan berselisih hebat memperebutkan harta gono gini; di antara saudara kandung saling bersengketa gara-gara berebut warisan dari orangtuanya. Mengapa hal ini bisa terjadi? Penyebab utamanya adalah soal materi. Semua beranggapan bahwa dengan memiliki materi yang berlimpah atau uang yang banyak maka semua persoalan hidup dapat terselesaikan dengan baik. Benarkah?
Alkitab mencatat bahwa Abram sangat kaya, banyak ternak, perak dan emasnya, begitu pula Lot yang ikut bersama-sama dengan Abram, mempunyai domba, lembu dan kemah. Karena berlimpah dengan harta kekayaan, sampai-sampai "...negeri itu tidak cukup luas bagi mereka untuk diam bersama-sama, sebab harta milik mereka amat banyak, sehingga mereka tidak dapat diam bersama-sama." (Kejadian 13:6). Untuk menghindari konflik dan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di antara gembala Abram dan gembala Lot, mereka pun sepakat untuk berpisah. Sikap bijak ditunjukkan Abram dengan mempersilahkan Lot untuk memilih lebih dahulu tempat yang dikehendaki, walau sesungguhnya Abram yang punya hak untuk memilih lebih dahulu.
Tindakan Abram ini bukanlah tindakan untung-untungan, tetapi ia berpegang teguh pada janji Tuhan (Kejadian 12:13); dan apa yang dipandang baik dan indah menurut mata Lot ternyata menipu dan jahat adanya (Kejadian 13:13). Tertulis: "Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya." (Amsal 10:22). Asal kita hidup benar di hadapan Tuhan dan mengutamakan Dia, apa saja yang kita perbuat pasti dijadikan berhasil. Berkat Tuhan juga tak mengenal tempat dan musim.
"Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai." Mazmur 5:13
Subscribe to:
Posts (Atom)