Wednesday, July 4, 2018

ORANG PERCAYA: Bibir yang Bersih

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 Juli 2018

Baca:  Zefanya 3:9-20

"Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil nama TUHAN, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu."  Zefanya 3:9

Sering dijumpai banyak orang Kristen tampak rohani sekali saat berada di gereja, tetapi hal itu tidak bertahan lama.  Setelah keluar dari pagar gereja kehidupan yang tidak rohani kembali nampak jelas.  Hal itu terlihat dari apa yang keluar dari bibir atau ucapannya:  umpatan, cemoohan, makian, sumpah serapah, kata-kata kotor, bohong sana sini, suka menjelek-jelekkan orang, bergosip dan sebagainya.

     Yakobus dalam suratnya menulis:  "Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya."  (Yakobus 1:26).  Ketika menerima panggilan Tuhan Yesaya menyadari bahwa dirinya adalah orang yang najis bibir  (Yesaya 6:5).  Karena itu ia memberi diri untuk dijamah dan diubahkan oleh Roh Tuhan.  Adalah mutlak bagi orang percaya untuk memiliki  'bibir yang bersih'  supaya ibadah dan pelayanannya berkenan di hadapan Tuhan.  Orang dikatakan bibir bersih bila ia mampu mengekang lidahnya dari segala yang jahat atau terbebas dari dusta atau ketidakjujuran.  "Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu;"  (Mazmur 34:14).  Karena itu pemazmur berdoa dan memohon,  "Ya TUHAN, lepaskanlah aku dari pada bibir dusta, dari pada lidah penipu."  (Mazmur 120:2).  Tak mudah menemukan orang yang jujur di zaman sekarang ini.  Kebanyakan orang menggunakan trik-trik, akal licik, dan tipu muslihat, demi mewujudkan segala keinginannya.

     Bibir yang bersih adalah bibir yang senantiasa memperkatakan firman Tuhan, karena mengimani setiap janji yang terkandung di dalamnya.  Setiap firman yang kita perkatakan menghasilkan kuasa yang sangat dahsyat.  "...firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya."  (Yesaya 55:11).

Sudahkah bibir kita bersih?  Mohon Roh Kudus-Nya untuk menjamah dan menahirkan bibir kita!  Mazmur 141:3

Tuesday, July 3, 2018

DOSA SEBAGAI PENGHALANG MUJIZAT

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 Juli 2018

Baca:  Yesaya 59:1-21

"...yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu."  Yesaya 59:2

Ada banyak orang Kristen komplain:  "Katanya Tuhan sanggup melakukan mujizat, katanya kesembuhan, kemenangan, pemulihan dan berkat adalah bagian hdiup orang percaya, tapi mengapa hidupku tetap saja seperti ini, mengapa hari-hariku penuh dengan masalah dan kesulitan?  Padahal aku tak pernah berhenti berdoa, rajin beribadah, aktif dalam pelayanan dan sudah melakukan yang terbaik  (menurut penilaian diri sendiri)."  Sungguh benar bahwa Tuhan kita adalah Sumber mujizat!  Sang Pembuat keajaiban.

     Jika sampai saat ini kita belum melihat dan mengalami mujizat Tuhan, tapi hanya sekedar tahu dari kata orang atau melihat orang lain yang mengalaminya, janganlah komplain, marah dan menyalahkan Tuhan.  Tuhan selalu punya waktu tersendiri bagi kehidupan setiap orang.  Adakalanya Tuhan ijinkan kita melalui suatu proses sampai Ia mendapati kita benar-benar siap untuk menerima mujizat-Nya!  Faktor terbesar yang menghalangi kita untuk dapat melihat dan mengalami mujizat Tuhan adalah kesalahan dan pelanggaran kita sendiri  (ayat nas).  Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang tidak pernah berubah, Tuhan yang tetap sama,  "...baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya."  (Ibrani 13:8).  Tetapi kita sendiri yang seringkali berubah, tidak lagi setia kepada Tuhan, dan tidak mau berjalan dalam terang firman Tuhan.  Selama kita tidak mau taat mengikuti kehendak Tuhan maka selama itu pula kita tidak akan melihat dan mengalami mujizat Tuhan di sepanjang kehidupan ini.

     Langkah yang harus kita ambil supaya kita dapat melihat dan mengalami mujizat Tuhan adalah bertobat dari segala dosa kita, tinggalkan kehidupan lama.  Dosa adalah penghalang utama kita mendekat kepada Tuhan.  Karena itu jadilah pelaku-pelaku firman, sebab ketaatan adalah kunci untuk membuka pintu-pintu berkat.  Jangan sekali-kali membangga-banggakan berapa lama kita menjadi Kristen atau sudah melayani pekerjaan Tuhan, jika kita tidak taat melakukan kehendak Tuhan... itu sama artinya bohong!

"Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu."  Yosua 3:5