Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 Juni 2018
Baca: Kisah Para Rasul 11:19-30
"Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen." Kisah 11:26b
Sebutan 'Kristen' yang pertama kali diberikan kepada para pengikut Kristus adalah di Antiokhia Siria. Mereka disebut Kristen karena telah menunjukkan kualitas hidup yang mencerminkan Kristus dan tentunya 'berbeda' dari orang-orang pada umumnya. Sebutan atau predikat dan karakter semestinya identik, menjadi satu kesatuan. Mendengar kata 'Kristen' seringkali pandangan semua orang langsung tertuju kepada mereka yang tampak sibuk keluar-masuk gedung gereja, terlibat dalam kegiatan-kegiatan kerohanian di gereja, atau mereka yang tampak mengenakan aksesoris seperti kalung salib, mengenakan t-shirt atau mengendarai mobil yang bergambar atau berstiker ayat-ayat Alkitab.
Benarkah demikian? Ternyata tanda yang menunjukkan bahwa seseorang adalah pengikut Kristus (Kristen) bukan dilihat dari atribut-atribut yang dikenakan, melainkan dari perilaku atau gaya hidup sehari-hari. Kita bisa meneladani cara hidup jemaat mula-mula. Mereka mendapat sebutan sebagai orang percaya oleh karena mereka benar-benar percaya kepada Kristus dan memercayakan hidup kepada-Nya. Selain itu mereka juga disebut murid Kristus karena kualitas hidup yang telah ditunjukkan: tekun berdoa, tekun membaca dan merenungkan firman Tuhan, memraktekkan kasih dan meneladani cara hidup Kristus, Sang Guru Agung. Mereka mau diajar dan dibentuk untuk menjadi serupa dengan Kristus sebab ada tertulis: "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup." (1 Yohanes 2:6).
Alkitab juga mencatat bahwa sebutan lain bagi orang Kristen pada waktu itu adalah pengikut jalan Tuhan. Mereka menjadi sasaran Saulus (Paulus sebelum bertobat) untuk ditangkap dan dianiaya. "Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar, dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis
Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan
yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke
Yerusalem." (Kisah 9:1-2). Mengikuti jalan Tuhan berarti tidak berkompromi dengan cara hidup dunia! "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini," (Roma 12:2).
Sudahkah kita layak disebut sebagai pengikut Kristus (Kristen) yang sejati?
Thursday, June 21, 2018
Wednesday, June 20, 2018
TUHAN ADA DI PIHAK ORANG PERCAYA
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 Juni 2018
Baca: Roma 8:31-39
"Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?" Roma 8:31
Salah satu hal yang membanggakan dalam diri kita sebagai orang percaya adalah kita punya Tuhan yang tidak pernah meninggalkan dan membiarkan kita sendirian (Ibrani 13:5), Dia Imanuel, Tuhan beserta kita. Jika Tuhan ada di pihak kita, "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." (Filipi 4:13).
Di depan kita tantangan semakin hari semakin berat, begitu pula dengan arus kehidupan duniawi yang begitu deras. Jika kita tidak melekat kepada Tuhan dan berakar kuat di dalam Dia kita akan terseret dan tenggelam di dalamnya. Belum lagi lawan kita yaitu Iblis, "...berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Petrus 5:8). Ingat! Iblis selalu mencari celah dan waktu yang tepat untuk menghancurkan kehidupan manusia, dan waktu yang tepat itu adalah ketika kita sedang lengah dan tak berjaga-jaga. karena itu Tuhan menasihati, "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:41). Kita tak perlu takut dan gentar menghadapi serangan Iblis, "...sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia." (1 Yohanes 4:4). Jika Tuhan ada di pihak orang percaya Iblis tidak akan punya kuasa lagi atas hidup kita, sebab Tuhan telah memberi kita otoritas untuk mengusirnya. "Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu." (Lukas 10:19).
Tak perlu kuatir dan cemas menghadapi dunia yang penuh goncangan ini, sebab kita menerima kerajaan yang tak tergoncangkan (Ibrani 12:28). Sekalipun badai hidup menerpa, percayalah bahwa Tuhan yang ada di pihak kita adalah Tuhan yang sanggup meneduhkan badai. "dibuat-Nyalah badai itu diam, sehingga gelombang-gelombangnya tenang." (Mazmur 107:29), dan "Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu." (Mazmur 91:7).
Tiada perkara yang mustahil dalam hidup ini jika Tuhan ada di pihak kita!
Baca: Roma 8:31-39
"Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?" Roma 8:31
Salah satu hal yang membanggakan dalam diri kita sebagai orang percaya adalah kita punya Tuhan yang tidak pernah meninggalkan dan membiarkan kita sendirian (Ibrani 13:5), Dia Imanuel, Tuhan beserta kita. Jika Tuhan ada di pihak kita, "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." (Filipi 4:13).
Di depan kita tantangan semakin hari semakin berat, begitu pula dengan arus kehidupan duniawi yang begitu deras. Jika kita tidak melekat kepada Tuhan dan berakar kuat di dalam Dia kita akan terseret dan tenggelam di dalamnya. Belum lagi lawan kita yaitu Iblis, "...berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Petrus 5:8). Ingat! Iblis selalu mencari celah dan waktu yang tepat untuk menghancurkan kehidupan manusia, dan waktu yang tepat itu adalah ketika kita sedang lengah dan tak berjaga-jaga. karena itu Tuhan menasihati, "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:41). Kita tak perlu takut dan gentar menghadapi serangan Iblis, "...sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia." (1 Yohanes 4:4). Jika Tuhan ada di pihak orang percaya Iblis tidak akan punya kuasa lagi atas hidup kita, sebab Tuhan telah memberi kita otoritas untuk mengusirnya. "Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu." (Lukas 10:19).
Tak perlu kuatir dan cemas menghadapi dunia yang penuh goncangan ini, sebab kita menerima kerajaan yang tak tergoncangkan (Ibrani 12:28). Sekalipun badai hidup menerpa, percayalah bahwa Tuhan yang ada di pihak kita adalah Tuhan yang sanggup meneduhkan badai. "dibuat-Nyalah badai itu diam, sehingga gelombang-gelombangnya tenang." (Mazmur 107:29), dan "Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu." (Mazmur 91:7).
Tiada perkara yang mustahil dalam hidup ini jika Tuhan ada di pihak kita!
Subscribe to:
Posts (Atom)