Monday, April 30, 2018

TUHAN SANGGUP MEMAKAI HIDUP KITA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 April 2018

Baca:  Ibrani 11:32-40

"Dan apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi, yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan,"  Ibrani 11:32-33

Yefta adalah salah satu dari saksi-saksi iman yang tertulis di Alkitab.  Artinya ia memiliki level iman yang bisa disejajarkan dengan Gideon, Barak, Simson, Daud, Samuel dan para nabi lainnya  (ayat nas).  Ia dipilih Tuhan sebagai hakim atas Israel selama 6 tahun dan bahkan Alkitab menulis bahwa  "...Yefta, orang Gilead itu, adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa,"  (Hakim-Hakim 11:1).  Tentunya ada  'sesuatu'  dalam diri Yefta sehingga ia dipilih dan dipakai Tuhan untuk menjadi alat kemuliaan-Nya.

     Sebenarnya Yefta memiliki latar belakang hidup yang buruk karena ia terlahir dari  "...seorang perempuan sundal;"  (Hakim-Hakim 11:1), sehingga kebanyakan orang menyebutnya  'sampah'  masyarakat.  Sedangkan ayahnya adalah Gilead, termasuk keturunan dari suku yang tak diperhitungkan.  Gilead mempunyai isteri yang sah, tetapi ia berselingkuh dengan perempuan sundal, dan lahirlah Yefta.  Ketika masih kecil semua anak dari isterinya yang sah maupun yang tidak sah tinggal bersama-sama, namun setelah dewasa Yefta terusir.  Ia pun lari ke tanah Tob,  "...di sana berkumpullah kepadanya petualang-petualang yang pergi merampok bersama-sama dengan dia."  (Hakim-Hakim 11:3).  Dengan kata lain Yefta tinggal dan hidup di  'lembah hitam'.  Namun Tuhan memiliki kedaulatan penuh untuk menentukan hidup seseorang.  "Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani."  (Keluaran 33:19).  Oleh karena kasih karunia Yefta pun dipilih Tuhan untuk menjadi alat-Nya, maka  "...Roh TUHAN menghinggapi Yefta..."  (Hakim-Hakim 11:29).

     Apa pun latar belakang hidup kita tak perlu merasa minder dan rendah diri.  Orang boleh saja merendahkan, tapi percayalah bahwa kita ini berharga di mata Tuhan.  "Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti,"  (1 Korintus 1:27-28). 

Tak ada yang terlalu sukar bagi Tuhan memilih dan memakai hidup seseorang!

Sunday, April 29, 2018

BERKAT TUHAN BERLIPAT GANDA (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 April 2018

Baca:  Yohanes 17:1-26

"Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu."  Yohanes 17:6

Di dalam Yohanes 1:12 dikatakan:  "...semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;"  Setiap orang yang percaya kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat menyandang status sebagai anak-anak Tuhan.  Artinya kita menjadi milik Tuhan, di mana tanda kepemilikan itu adalah materai Roh Kudus.  "...Di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya."  (Efesus 1:13-14).  Menjadi milik Tuhan adalah sukacita yang tak ternilai harganya.  Karena kita milik Tuhan, maka apa yang Dia punya menjadi milik kita juga, apa yang kita butuhkan pasti Ia sediakan.  Menjadi milik Tuhan berarti menjadi obyek kasih-Nya!

     Berkat apa lagi yang Tuhan sediakan?  Pemeliharaan.  Kristus berkata,  "Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci."  (Yohanes 17:12).  Tak perlu takut menjalani hidup ini sebab kita tidak menghadapinya sendirian.  Tuhan di pihak kita.  Adakah yang mustahil bagi-Nya?  Pemeliharaan Tuhan itu sempurna adanya!

     Perlindungan"Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat."  (Yohanes 17:15).  Tuhan melindungi dan menjaga kita seperti biji mata-Nya sendiri.  Sekalipun bumi bergoncang kita akan tetap terjaga dengan aman,  "...karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut."  (Ibrani 12:28).

Setialah mengikut Kristus sampai akhir, karena berkat-berkat yang luar biasa tersedia bagi kita!